Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bertambah Atau Berkurang Umur?

5 Agustus 2015   01:13 Diperbarui: 5 Agustus 2015   01:16 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapapun kita tidak bisa dipungkiri pasti ada hari ulang tahunnya. Tanggal dan harinya bukan pilihan dan kemauan kita. Waktu kita masih kecil, Hari ulang tahun itu merupakan hari yang paling bahagia sekali, karena di hari tersebut banyak hadiahnya, ada kue tarnya, ada tiupan lilin, baju baru dan sebagainya. Saat anak-anak kita pengin supaya cepat dewasa, supaya cepat boleh merayakan Ulang Tahun yang ke 17, dengan demikian dianggap lebih dewasa. Pada umur itu sudah boleh nonton film di Bioskop, sudah boleh memiliki Surat Ijin Mengendara (SIM), bahkan ada orang tua yang bilang pada anaknya sudah boleh pacaran, di Korea anak-anak wanita akan mendapat hadiah supaya mengoperasi wajahnya menjadi lebih cantik.

Hari Ulang Tahun yang berlangsung setahun sekali nampaknya berjalan seiring dengan waktu rasanya sangat cepat sekali. Yang menjadi persoalan adalah apa yang harus dan yang sudah kita lakukan di dalam dunia ini? Kehidupan kita di dunia bukan merupakan hal yang kebetulan saja, pastilah ada maksud sang Pencipta-Nya menempatkan kita, oleh sebab itu dibedakanlah antara manusia dan ciptaan lainnya.

Tuhan menciptakan manusia di dunia ini supaya menguasai segala ciptaan lainnya di bumi ini. Oleh karena itu manusia haruslah sadar bahwa ia mesti berkuasa atas binatang, bintang, matahari, bulan dan sebagainya. Kurang jelas mengapa, karena belum diselidiki secara akademik, orang Asia jaman dulu (mudah-mudahan sekarang sudah tidak lagi) dan orang Barat memiliki sifat yang berbeda. Orang Asia memiliki “Rasa Takluk” terhadap ciptaan lainnya, itu sebabnya kepada binatang, batu, bulan, bintang dan matahari; bagi orang Asia seakan-akan merupakan dewanya. Sebaliknya orang Barat menganggap ciptaan itu harus “ditaklukkan”, makanya mereka berusaha belajar dan menyelelidiki, bila perlu mereka menaklukkan matahari.

 

Apa yang terpenting dalam makna Ulang Tahun yang kita rayakan setiap tahun? Jelas sekali dengan berulang tahun kita ini bertambah umur , tetapi sesungguhnya sekaligus berkurangnya umur itu.

Penulis mencoba eveluasi apa saja yang telah dikerjakan selama ini :

1. Lebih dari setengah Abad berlalu, bukan waktu yang singkat tentunya. Apa kontribusi kita untuk dunia ini? Apakah kehadiran kita di dunia menjadikan dunia lebih kotor atau sebaliknya?

2. Lebih dari setengah Abad berlalu, bukan waktu yang singkat tentunya. Apa yang kita pernah kerjakan buat sesama manusia di dunia ini? Apakah kehadiran kita di masyarakat ini menjadikan orang lebih baik atau lebih bobrok?

3. Lebih dari setengah Abad berlalu, bukan waktu yang singkat tentunya. Apakah kehidupan kita ini bermanfaat dan memiliki nilai kekal? Apakah kita hanya bersenang-senang pada saat sekarang, bagaimana waktunya nanti setelah kita kembali kepada Dia, apakah kita telah siap bertanggung jawab kepadaNya?

4. Lebih dari setengah Abad berlalu, bukan waktu yang singkat tentunya. Apakah kita telah memenuhi tugas dan panggilanNya?

Penulis adalah orang berdosa, tidak ada apa-apanya, sampah dihadapan Tuhan; namun jikalau Tuhan mau memakainya itu hanya merupakan Anugerah dari Tuhan, bukan karena kepintaran, bukan karena kekuatan, bukan apa-apa. Penulis sadar benar bahwa Tuhan bekerja dalam dirinya 100% penuh, itu sebabnya penulis merasa ada Backing yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan. Semakin penuh kita berserah kepada-Nya, maka semakin penuh pula IA akan memberikan kekuatan kepada kita. Beberapa menit yang lalu di Indonesia menunjukan waktu 5 Agustus, ada beberapa teman sudah mengucapkan Selamat Ulang Tahun. Senang juga umur bertambah satu, tetapi sekaligus berkurang satu. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia 1 yang memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4 : 13)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun