Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Apa Makna Jumat Agung Itu, Apakah Hanya Sekadar Kalender Merah dan Liburan?

25 Maret 2016   13:57 Diperbarui: 25 Maret 2016   14:53 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Apa Makna Jumat Agung Itu, Apakah Hanya Sekadar Kalender Merah dan Liburan? Simak Tulisan Ini Baik-baik, Baca Ya

[caption caption="Makna Jumat Agus, ilustrasi Yesus disalib, difoto kembali oleh Saumiman Saud"][/caption]Jangan pernah menuduh orang lain, tidak habis pikir, kadang kita sendiri yang melakukan hal-hal yang  mencelakakan diri kita sendiri, kita sudah  tahu apa yang kita kerjakan, apa yang kita perbuat dan yang kita lakukan akan menyusahkan kita tetapi tetap saja kita melakukan hal itu dan tidak menyenangkan hati Tuhan. Kita berpikir dengan keputusan dan jalan yang kita ambil sendiri kita bisa bebas. Jangan pernah salahkan Tuhan bila kita berbuat demikian. Tuhan bekerja ada waktunya, itu sebabnya kita dituntut untuk bersabar yang dalam bahasa rohaninya kita harus setia, kita harus taat, kita harus mengikuti kemauan-Nya atau kehendakNya, dan yang paling penting kita harus bertobat. Selama kita mengikuti kemauan dan kehendak diri kita sendiri maka kita telah melakukan hal kecil yang paling besar kesalahan dan resikonya.

Apa yang dapat kita lakukan buat Tuhan kita jikalau IA begitu mengasihi kita, IA bahkan rela mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita. Apakah dengan kita memberikan persembahan setiap minggu cukup untuk membalas kebaikan-Nya? Apakah dengan melayani Dia di gereja berarti kita telah membalas budi baik-Nya. Oh tidak.  sering kali kita memberi apa yang sisa bukan apa yang kita miliki, jujur saja kita selalu memperhitungkan diri pada Tuhan.

Kita tidak rela memberikan yang terbaik pada-Nya, padahal seluruh milik kitapun bila  kita berikan kepada-Nya juga bukan yang terbaik dan tidak cukup mebalas kebaikan-Nya. Seorang pengkotbah berkata, tatkala kita hendak ke gereja, mari kita setting dulu dengan baik-baik, kita ke gereja untuk memberi, bukan untuk menerima. Oleh sebab itu bertobatlah jika anda ke gerej lalu mengerutu tidak mendapat apa-apa. Kita lupa, seberapapun yang kita miliki tidak ada artinya bagi Tuhan, kita perlu menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita perlu mengucap syukur selalu kepada-Nya.

Permisi Tanya, apakah Tuhan itu tidak baik pada kita, sehingga ada sedikit persoalan saja kita ngambek? Di malam Jumat Agung ini sebagai hamba Tuhan saya menantang kita bersama, Tuhan itu sudah terlalu baik bagi kehidupan kita. Coba kita mundur ke 30 tahun yang lalu, waktu itu kita masih susah, masih bergumul dengan pekerjaan, masih mencari pasangan hidup, anak kita masih kecil, pekerjaan masih posisi bawahan, kenderaan masih sepeda motor tahun 80-an itupun dibeli yang bekas pakai dengan cicilan, lalu setelah 30 tahun kemudian, apa yang Tuhan sudah kerjakan dalam hidup kita? Berkat Tuhan begitu melimpah, Tuhan terlalu baik pada kita. Jikalau 2000 tahun lalu IA mati untuk kita, lalu IA telah bangkit, Ia telah menang, hari ini juga IA tetap bangkit dan menang dalam kehdidupan kita. Tetapi mengapa ada sebagian orang membiarkan dirinya tetap kalah? Mengapa?

Jika di dalam hidup ini masih ada kebiasaan lama yang tidak menyenangkan hati Tuhan, mari kita tinggalkan jauh-jauh, masih ada waktu yang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya sebelum terlambat. Jangan keraskan hati, iblis sedang membujuk kita supaya berkeras hati dan tinggalkan Tuhan. Firman Tuhan berbunyi, bahwa di bawah kolong langit tidak ada keselamatan, keselamatan hanya ada dalam Yesus kristus. Kebaikan hati yang kita perbuat tidak dapat menyelamatkan kita, karena natur kita adalah orang berdosa.

Dua Minggu lalu saya diberi tiket oleh polisi San Franscisco karena sebauh lampu mobil bagian depan mati. Tiket itu memberi pesan bahwa saya harus memperbaiki mobil itu segera dan lapor kepada polisi setempat serta membayar denda $25. Namun kalau saya tidak perbaiki dan tidak kerjakan apa yang diminta maka dendanya menjadi $200 , dan jika saya tidak buat apa-apa artinya saya melawan dantidak membayarnya, maka akan ditangkap dan masuk penjara , membayar denda serta serta SIM saya dicabut. 

Nah jangan main-main, peraturan ini akan diterapkan, beda dengan negara lain walau sudah menabrak mati orangpun tetap saja bisa bebas berkeliaran. Nah, dalam keadaan itu apakah saya boleh katakan kepada polisi bahwa saya ini orang baik-baik, saya tidak pernah menipu apalagi korupsi, saya tidak narkoba, minum minuman keras, merampok, bahkan merokok. Saya tidak punya musuh, saya tidak pernah menyakiti hati orang , pokoknya saya baik lah.

Nah karena saya sudah berbuat banyak kebaikan maka pak polisi harus bebaskan saya. Apakah saya boleh katakan demikian kepada pak Polisi? Oh tidak bukan bukan? Kenapa, karena perbuatan baik saya tidak dapat menghapus dosa atau kesalahan saya. Demikianlah kehidupan ini, segala perbuatan baik kita, bahkan kita sering menolong orang miskin dan sebagainya, tetap saja tidak dapat menyelamatkan hidup kita karena kita adalah orang berdosa. Karena kita orang berdosa maka kita semestinya harus dihukum, hanya kematian Yesus di atas kayu salib yang telah menggantikan kita. 

Itu sebabnya sebelum telat, siapapun kita, percayalah dan terimalah Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat kita secara pribadi, karena hanya Dia yang dapat menyelamatkan kita. Yohanes 3 : 16 mencatat demikian, “Karena begitu besar Kasih Allah akan dunia ini sehingga IA telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal satu-satunya, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun