Mengkritik pemimpin tidak masalah asal yang membangun, artinya melalui kritik kita sekaligus memberikan solusi atau jalan keluar dan demi perbaikan, lakukanlah dengan jujur dan sopan. Namun jika ada orang yang mengkritik dengan rasa kebencian, itu namanya sirik. Siapapun dia bila telah terpilih sebagai pemimpin maka harus kita hargai, walaupun pemimpin itu bukan dukungan kita, kecuali pemimpinnya benar-benar bobrok baik secara karakter dan moral dan itupun cara pendekatannya harus melalaui jalur hukum.
Kepala daerah di wilayah lain semua kurang kedengaran namanya, sekali popular mereka sudah diambang penjara, misalnya Kepala Daerah Sumatera Utara, Kepala Daerah Banten Daerah dan di beberapa wilayah lain yang saat ini sedang nginap di hotel prodeo. Menerima dan menghargai pemimpin adalah ciri khas kedewasaan kita bersaing dalam kancah pemerintahan dan jadikanlah ini menjadi watak.,karakter dan kebiasaan asli bangsa Indonesia. Namun apabila ada seseorang atau sekelompok orang senantiasa mengutak-atik bahkan mencari-cari kesalahan kesalahan atau menjebak pemimpinnya biar salah, itu namanya kekanak-kanakan. Mudah-mudahan di negeri kita tidak ada orang seperti ini. Semoga! (Saumiman Saud)
*)Contact : saumiman.saud@cebc.net  www.cebcindonesia.wordpress.com Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H