Mohon tunggu...
Siti Aulia H._43121010154
Siti Aulia H._43121010154 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana. Manajemen S1. NIM : 43121010154. Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak

trust the process.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Contoh Aplikasi Penerapan Jeremy Bentham, Etika Utilitarianisme dalam Praktik Bisnis

21 Maret 2022   22:02 Diperbarui: 21 Maret 2022   22:12 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum memulai bisnis, tentunya kita harus memahami hal hal yang berkaitan dengan dunia bisnis. Termasuk pengetahuan tentang beretika yang baik sesuai dengan dunia bisnis. Ada beberapa teori etika, namun ada salah satu teori etika yang sering digunakan dalam dunia bisnis yaitu Teori Etika Utilitarianisme.

Pengertian Utilitarianisme

Menurut para ahli

  • Menurut Salam (1997), Utilitarianisme secara etimologi berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata Utilitas, yang artinya useful, berguna, berfaedah dan menguntungkan. Jadi dapat dikatakan bahwa paham ini menilai baik atau tidaknya, susila atau tidak susilanya sesuatu, ditinjau dari segi kegunaan atau faedah yang didatangkannya

  • Menurut Mangunhardjo (2000), Utilitarianisme secara terminologi dapat diartikan sebagai suatu paham etis yang berpendapat bahwa yang baik ialah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan. Sebaliknya, yang jahat atau buruk ialah yang tidak bermanfaat, tak berfaedah, merugikan.

  • Menurut John Stuart Mill, Utilitarianisme ialah aliran yang menerima kegunaan atau prinsip kebahagiaan terbesar sebagai landasan moral, berpendapat bahwa tindakan benar sebanding dengan apakah tindakan itu meningkatkan kebahagiaan, dan salah selama tindakan itu menghasilkan lawan kebahagiaan.

  • Menurut Rakhmat (2004), Utilitarianisme adalah pandangan hidup bukan teori tentang wacana moral. Dan kebahagiaan atau kesejahteraan pemuasan secara harmonis atas hasrat-hasrat individu (Aiken, 2002: 177-178)

Dapat disimpulkan bahwa teori utilitarianisme adalah suatu pandangan atau paham yang menyatakan bahwa sesuatu yang baik adalah sesuatu yang berguna, bermanfaat, dan atau megntungkan bagi banyak pihak. Utilitarianisme berpendapat bahwa sebuah tindakan dikatakan benar apabila menghasilkan kebahagiaan, dan salah apabila menghasilkan penderitaan. Kebahagiaan yang dimaksud bukan hanya bagi pelaku, tetapi juga bagi orang lain yang terkena dampaknya.

Teori utilitarianisme bentham

Teori utilitarianisme pertama kali dicetuskan oleh Jeremy Bentham sebagai teori sistematis. Jeremy Bentham dalam pandangan utilitarianismenya, Ia percaya bahwa kesenangan adalah serangkaian sensasi yang memuaskan batin. Kesenangan yang dimaksud pun tergantung oleh subjek kepentingannya. 

Apabila yang dimaksud adalah komunitas secara umum, maka kesenangan adalah milik komunitas yang tersebut. Apabila yang dimaksud adalah individu, maka kesenangan adalah milik individu tersebut. Bentham juga berpendapat bahwa hukum bertugas untuk memelihara kebaikan dan mencegah kejahatan. Pemidanaan harus bersifat spesifik untuk setiap kejahatan. 

"the greatest happiness of the greatest number" --Jeremy bentham 

Contoh Aplikasi Penerapan Jeremy Bentham Etika Utilitarianisme dalam Praktek Bisnis

Penjualan minyak goreng dengan menggunakan kelapa sebagai bahan utama 

Saat ini minyak goreng di Indonesia mengalami kelangkaan, hal itu juga yang menyebabkan harga minyak goreng melambung tinggi. Oleh karena itu, ada beberapa orang yang mulai mencoba membuat minyak kelapa murni rumahan sebagai pengganti minyak goreng yang saat ini sedang langka di pasaran. 

Jika dilihat dari segi teori utilitarianisme yang menyatakan bahwa sesuatu yang baik adalah sesuatu yang berguna, bermanfaat, dan atau meguntungkan bagi banyak pihak, maka hal ini bisa termasuk dalam contoh aplikasi penerapan Jeremy Bentham, etika utilitarianisme dalam etika bisnis. 

Mengapa demikian, karena kedua belah pihak sama sama mendapatkan keuntungan. Pihak pembuat minyak membuat minyak dengan bahan dasar kelapa, yang tentunya kelapa mudah didapatkan dengan harga yang relative murah juga. Dan pihak pembeli, mendapatkan keuntungan yaitu dengan mendapatkan minyak kelapa murni, yang tentunya didapat dengan harga yang murah juga.

Selain bisnis minyak goreng rumahan, ada juga oknum yang sengaja memanfaatkan keadaaan saat ini untuk berbuat curang. Minyak goreng dioplos dengan bahan yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi, seperti solar. 

Penjual menjual minyak oplosan tersebut dengan harga yang cukup murah, serta mencoba meyakinkan pembeli bahwa itu minyak goreng asli, dan si pembeli akhirnya membeli minyak tersebut karena dirasa harga minyak saat ini mahal dan langka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun