- tentang rutinitas baru aktivis lumpur porong
Aroma badanku ini tak ubahnya bubuk mesiu yang mendekam di tubuh peluru
setelah lelah mempersenjatai setiap jengkal dendam dengan sekotak teriak yang usang,
padahal aku lebih cinta lumpur
aku menggelutinya setiap hari sepenuh hasratku yang menyembur.
Dan nampaknya aku terjebak dalam rutinitas baru
jatuh cinta di pagi hari
saat buruh tani berteriak merdeka
dalam iringan lagu C.I.N.T.A,
patah hati di malam hari
saat kau menuntut mataku terjaga
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!