Bullying merupakan tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008). Menurut saya, Bullying adalah tindakan kekerasan untuk menyakiti sekelompoknya atau temannya yang menyebabkan korban menjadi cemas dan depresi. Seiring berjalanannya waktu, kasus Bullying makin bertambah. Penyebab kasus Bullying di kalangan anak dan remaja tentulah sangat banyak. Sehingga kita perlu membahasnya satu persatu agar saat ada kasus Bullying tersebut  untuk segera mengambil tindakan yang baik dan benar.
Penyebab utama dalam kasus Bullying di kalangan anak dan remaja adalah kesalahan orangtua dalam mendidik anaknya. Sebab orangtua harus menjadi contoh atau memberikan contoh yang baik kepada anaknya agar anak akan terhindar dari kasus perbuatan kekerasan pada anak lainnya. Terkadang orangtua tak terlalu menghiraukan mengenai keadaan anaknya. Mau anaknya bertengkar, terluka, orangtua hanya memperhatikan kesibukannya sendiri. Apalagi dijaman sekarang, sejak adanya Handphone, Media Sosial atau pekerjaan yang membuat lalai orangtua untuk lebih memperhatikan anak. Sehingga anak dapat diatur dan memiliki budi pekerti dan sopan santun yang baik kepada orang yang lebih tua, sesama ataupun yang lebih muda.
Penyebab Bullying dikalangan anak yaitu kurang perhatiannya orangtua terhadap anaknya yang menyebabkan timbulnya perilaku yang menyimpang salah satunya perilaku Bullying. Anak yang mengalami sosialisasinya tidak sempurna ini brkemungkinan memiliki perilaku yang menyimpang.
Penyebab  Bullying dikalangan remaja yaitu disebabkannya oleh teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara memberikan ide baik secara aktif maupun pasif bahwa Bullying tidak akan berdampak apa-apa dan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan. Padahal hal tersebut jelas-jelas salah dan merugikan oranglain.
Anak-anak dan remaja merupakan kelompok yang paling mudah untuk dipengaruhi, sebab mereka sedang mencari jati diri sehingga mereka sangat mudah meniru apa yang dilihatnya. seperti pada film atau sinetron yang berisi adegan kekerasan dan sebagainya. Media Massa yang sedang banyak digandrungi anak-anak dan remaja adalah Internet dan Media Sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial memiliki peran yang besar dalam kehidupan seseorang. Faktanya banyak dari para pelaku Bullying yang senang bermain sosial media seperti Facebook, Instagram, Tiktok, Youtube dan lain sebagainya.
Tindakan Bullying terhadap seseorang akan berkibat fatal jika terjadi terus menerus. Sebab, tindakan Bullying akan menyebabkan korban mengalami cemas dan depresi yang amat berkepanjangan. Â Selain berdampak negtif bagi kondisi mental, depresi dan cemas juga berpengaruh pada kesehatan fisik penderitanya. Efek negatif yang muncul bermacam-macam, mulai dari masalah pencernaan hingga penyakit jantung. Dengan kata lain, depresi dan cemas adalah gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi emosi, cara berpikir dan perilaku pada penderitanya.
Korban Bullying menjadi sangat rentan mengalami masalah pada kesehatan fisik maupun mental, misalnya mengalami masalah mental. Bullying pada anak dan remaja bisa menimbulkan perasaan rendah hati, depresi, cemas, serta kesulitan tidur dengan kualitas yang nyenyak. Kondisi itu juga menyebabkan korban memiliki keinginan untuk menyakiti tubuhnya sendiriÂ
Maka dari itu penting untuk mendampingi dan memberikan pengertian pada anak-anaknya mengenai pentingnya menyaring informasi yang beredar di jagat maya agar tidak mudah termakan hoax apalagi dengan mudah menerimanya mentah-mentah.
Mari meuwujudkan generasi yang sehat tidak ada problem diantara anak dan remaja dengan mencegah Bullying bersama-sama. Pencegahan Bullying bisa dilakukan dengan baik pada korban maupun pelaku. Anda bahkan dapat melakukan konseling medis untuk mencegah maupun mengatasi hal ini.
lakukan medical check up psikiatri untuk memperbaiki kondisi mental maupun fisik kedua belah pihak yag terlibat. libatkan para ahli, seperti psikiater atau psikolog, untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat. Sebab Bullying adalah permasalahan kejiwaan yang membutuhkan peran serta berbagai pihak dalam memutuskan rantainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H