Tipologi merupakan suatu kata yang berasal dari kata dasar "Tipo" dan "Logi", yang masing-masing merujuk pada kata "tipe" dan "logos". Dalam konteks ini tipe dimaksudkan untuk menggambarkan gaya atau model, sedangkan kata logos mengacu pada konteks ilmu. Robert Mills Gagne adalah seorang ahli psikologi yang banyak melakukan penelitian mengenai fase fase belajar, tipe-tipe kegiatan belajar, dan hirarki belajar. Gagne mendefinisikan belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang direncanakan. Macam-macam belajar diantaranya ada:
*Belajar Isyarat: Dapat diartikan sebagai proses penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat tidak disengaja dan tidak disadari tujuannya.
*Belajar stimulus-respon: Belajar tipe ini memberikan respons yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan (reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping).
*Belajar merantaikan: Tipe ini merupakan belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu. Tingkah laku "chaining" dapat merupakan salah satu dari "motor skills". Melalui "chaining" terjadi kesatuan hubungan stimulus -- respons dalam satu rangkaian.
Selanjutnya ialah jenis-jenis gaya belajar siswa, Gaya belajar adalah suatu cara dalam menerima, mengolah, mengingat dan menerapkan informasi dengan mudah. Dengan mengetahui gaya belajar siswa, guru dapat membantu siswa belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki siswa sehingga prestasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik melalui pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya. Ada tiga jenis gaya belajar, diantaranya ialah:
*Visual: Menitik beratkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.
*Auditorial: Mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik gaya belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu.
*Kinestik: Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada karakteristik gaya belajar seperti ini yang tidak semua individu bisa melakukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H