Mohon tunggu...
Satya Sandida
Satya Sandida Mohon Tunggu... -

masih belajar menulis..hidup dngan mimpi membawa alam mencapai mimpi kita itu. i'm not perfect man, just learn to be a better man

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menuju Wisuda, Selanjutnya Melangkah Kemana ya?

28 Maret 2011   01:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:22 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_97916" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi toga wisuda"][/caption] halo penulis2 kompasiana. Alhmdulillah tanggal Kamis (17 Maret 2010), saya sudah menyelesaikan sidang skripsi saya. kuliah 4 tahun 6 bulan, tapi hanya 2 jam saja untuk menjadi waktu penentu kelulusan.sedikit ironis namun apa mau dikata coba? kita sebagai mahasiswa hanya bisa mengikuti sistem. tidak bisa lebih walaupun inginnya lebih. Padahal perjuangan untuk bisa sampai menempuh skripsi sendiri juga tidak mudah. standar IPK diatas 3,00 yang diminta orang tua menjadi beban tersndiri. apalagi standar 3,00 ke atas juga sudah mulai diterapkan perusahaan2 yang mencari kuli untuk bekerja diperusahaannya. mulai dari mengulang mata kuliah yang dapet C lah, ikut SP lah. hingga akhirnya IPK saya diatas 3,00 baru berani memulai skripsi. saya pikir, bagi sebagian teman-teman yang sudah merasakan ujian atau sidang skripsi tentu ada  perasaan yang hampir serupa dengan saya. perasaan lega karena skripsi yang sangat panjang prosesnya telah dilalui juga. proses untuk mencari judul yang gampang-gampang susah, belum lagi kalo judul yang diajukan ditolak mentah-mentah ama dosen pembimbing. untuk masalah judul ini saya teringat teman saya yang judulnya ditolak dosen dan dibilang "judul skripsimu ora' muni (judul skripsimu ga ada suaranya a.k.a bobotnya)". antara ingin ketawa tapi ada perasaan nyesek juga kalo itu terjadi pada saya. setelah masuk penelitian, semuanya berjalan lancar. namun uang yang dikeluarkan untuk riset ini juga tidak sedikit. apalagi penelitian dilakukan di kota orang. kebetulan saya melakukan penelitian di Cilacap. lepas dari penelitian inilah biasanya masa-masa yang paling berat. setan malas biasanya sering datang menghampiri hampir semua mahasiswa yang selesai penelitian. untuk menyusun laporan benar-benar dibutuhkan keseriusan dan motivasi.  selesai penelitian di bulan oktober 2010, saya baru bisa menyelesaikan laporan pada minggu pertama januari 2011. itu juga karena termotivasi teman-teman yang sudah pada ravisi laporan. belum lagi tahap ravisi. di tahap revisi ini saya harus menghadap dosen sebanyak 5 kali revisi hingga akhirnya sidang. akan tetapi, biasanya setelah memulai revisi semangat untuk segera memperbaiki revisian dari dosen lebih kuat darpada ketika menyusun laporan. karena dosen pun juga tidak ingin anak bimbingnya kelamaan dibimbingnya. bila dosen telah memberi sinyal untuk ujian atau sidang skrisi, kesempatan inilah yang menjadi harapan selama bergaul dengan skripsi. banyak banget urusan birokrasi yang harus dipenuhi agar bisa mendaftar sidang skripsi. mulai dari surat bebas perpustakaan, bukti spp, surat bebas laboratorium dll. setelah lengkap semua, barulah bisa daftar sidang dan menentukan jadwal sidangnya. beruntung saya dapat jadwal sidang sebelum tanggal 25 maret 1011, karena tanggal itu merupakan hari terakhir sidang bagi yang ingin di wisuda di bulan april 2011.semuanya alhamdulilah telah terlewati dengan lancar. pada tanggal 7 maret 2011 itulah saya dinyatakan lulus ujian skripsi. rasa senang dan sukur saya rasakan begitu dalam. namun perjuangan kedepan masih panjang. wisuda oh wisuda persiapan menuju wisuda juga terbilang rumit.  revisian skripsi seusai sidang harus disrehkan juga. hari-hari menuju wisuda merupakan hari-hari dimana kita masih bisa mersakan suasana menjadi mahsiswa. namun pikiran kita tidak bisa mengelak bahwa setelah di wisuda kita mau berbuat apa. lihat saja, berapa banyak pengangguran yang tercatat setiap kali ada acara wisudaan di universitas-universitas, tak terkecuali saya yang nantinya akan diwisuda bulan april 2011 sebagai sarjan perikanan (S.Pi) lulusan Universitas Diponegoro Semarang. sayapunakan masuk didalam bagian orang-orang yang menjadi pengangguran baru. harapannya masa menjadi pengangguran baru ini tidak terlalu lama. persiapan sebelum diwisuda jelas harus saya siapkan sebelumnya. mau keman melangkah, dan bagaimana cara melangkahnya. dari benak saya sendiri tidak ingin menjadi seorang pekerja atau kuli bagi orang lain dalm bahasa kasarnya. lulusan sarjana seharusnya dicetak untuk bisa menjadi job maker bukannya job seeker. inilah yang seharusnya diberikan pihak universitas atau perguruan tinggi dimana kita mengenyam bangku kuliah. bagaimana dengan teman-teman sarjana lain? baik yang sudah lama ataupun baru saja menjadi sarjana. semoga kita selalu diberikan oleh Allah jalan menuju pengusaha atau wirausahawan yang sukses. bukan untuk menjadi pekerja. amiin. :) perjuangan sesungguhnya baru dimulai kawaaan!

1301250323615893369
1301250323615893369

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun