"Membuka 200 ribu lapangan kerja baru dengan membangun dan mengaktifkan 44 pos pengembangan kewirausahaaan warga. Targetnya menghasilkan 200 ribu pewirausaha baru, selama lima tahun" ( tribunnews ). Sungguh sangat menyentuh sekali kalimat tersebut, hingga banyak rakyat Jakarta ya tentu saja menggantungkan harapan besar kepada Gubernur dan Wagub Jakarta selaku yang memiliki program kerja tersebut.
Karena berawal dari janji yang sangat manis oleh Pak Anies terselip tanya, kapan dan seperti apa cara agar keinginan tersebut bisa tercapai. Janji memang harus ditepati terlebih lagi janji kepada khalayak ramai, karena janji yang ibaratkan hutang tentu akan ditagih. Hendaknya sebelum ditagih, dibayar dahulu karena akan berimbas kepada kepercayaan orang banyak.
Jika tidak mampu, jangan memberi janji yang tidak pasti atau memberi harapan palsu. Yang kecewa tidak satu, sepuluh atau lima puluh orang, namun semua warga Jakarta terutama yang kelas menengah kebawah.
Melalui jakartamajubersama.com Anies-Sandi memberikan informasi jika program tersebut dilaksanakan dengan cara, mengadakan 'Program OK OCE (One Kecamatan, One Centre for Entrepreneurship). Gerakan melahirkan 200.000 pengusaha baru, dengan membangun 44 Pos Pengembangan Kewirausahaan Warga, di setiap kecamatan. Program ini dapat diikuti seluruh warga Jakarta, termasuk Pekerja Harian Lepas (PHL) Provinsi.
Hingga 12 April 2017 terdapat hampir 12 ribu peserta program OK OCE'.Namun, sampai saat ini masih belum terlihat gaung yang besar tentang program ini. Seperti apa prosesnya dan sampai ditahap mana sudah berlangsungnya program tersebut. Sementara dengan angka pengangguran yang tinggi di Jakarta, diharapkan bisa segera diturunkan oleh Pak Anies. Karena Jakarta lima tahun kedepan akan menjadi tanggungjawab Anies-Sandi.
Memang tidak satu masalah saja yang harus diurus oleh kepala daerah, banyak masalah lain. Tapi masalah yang sangat penting dan genting ini yaitu menyangkut kehidupan kepala-kepala rumah tangga yang mengharapkan implementasi dari janji-janji yang sudah terikrar dan tak mungkin ditarik kembali.Â
Semoga program ini yang sudah diikuti 12 ribu jiwa ini berlangsung lama dan benar-benar dipantau sampai dimana, seperti apa jalannya bukan hanya sekedar program yang menggebu-gebu diawal tanpa adanya proses yang berlanjut hingga warga Jakarta yang berada dalam taraf hidup dibawah bisa naik dan menjadi warga enterpreneurship dan bisa menjadi masyarakat dengan penghasilan tinggi.
Jakartapun bisa menjadi percontohan untuk kota-kota lainnya dan seyogyanya memang seharusnya seperti itu karena Jakarta adalah ibukota negara. Kini Rakyat Jakarta menunggu kesejahteraan melalui janji-janji Anies--Sandi pada saat kampanye Pilkada dulu. Bukan hanya retorika semata dan janji manis diawal tapi kebijakan nyata yang dirasakan oleh masyarakat Jakarta.
Bukan membanggakan angka statistik yang belum tentu menyentuh rakyat kecil di kalangan menengah kebawah karena pada dasarnya kesejahteraan itu bisa dirasakan rakyat kecil dari nyatanya kebijakan bukan dari manisnya retrorika kepemimpinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H