Birokrasi acap kali memang jadi kendala dalam suatu perkara, termasuk yang terjadi di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Sebab ada kendala birokrasi Anies terlambat melakukan pencairan dana kewajiban layanan publik (public service obligation/PSO). Sebab keterlambatan dari Pemprov DKI menyebabkan Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati ingin mengundurkan diri.
Alasannya, dia kecewa dengan satuan kerja perangkat deerah (SKPD) DKI Jakarta era pemerintahan Anies-Sandi yang dinilainya tidak kooperatif. "Kerja sama dengan SKPD tuh beda dengan Gubernur lama," kata Marina. Dari hal ini terlihat begitu lamban dan bermasalahnya PSO merupakan pengganti penyertaan modal daerah (PMD) yang dihapus Anies-Sandi untuk sejumlah BUMD, termasuk PD Dharma Jaya.
Penghapusan dan keterlambatan ini sangat merugikan pasar. Ia mencontohkan lambannya proses verifikasi yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI yang bertanggung jawab dalam proses pencairan uang muka PSO. Sementara itu mereka dituntut untuk ketahanan pangan, untuk warga yang mau kita bahagiakan, lalu Dharma Jaya disuruh cari uang.
Memang bagus untuk tidak memanjakan BUMD namun untuk mensejahterakan rakyat itu sangat dibutuhkan dana awal untuk membeli daging murah untuk bisa mengisi pasar murah untuk pemilik KJP Plus. Padahal jika anggaran dana awal itu cepat cair kanyang untungnya buat masyarakat Jakarta yang membutuhkan juga. Masyarakat akan sangat terbantu dengan hal itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempersilakan Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati untuk mundur dari jabatannya. ( cnnindonesia)"Kalau memang mundur, mundur sajalah. Nggak usah pakai ancam-ancaman. Mundur saja," kata Anies di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (16/3)
"Tidak ada orang yang tidak bisa diganti, orang yang irreplaceable (tidak tergantikan). Mundur boleh, enggak mundur boleh, silakan. Be professional. Jangan seperti anak...," kata Anies.
Dia berkata  tanpa bersedia melanjutkan ucapannya. Dengan rencana mundurnya Marina dari bos Dharma Jaya, Anies yakin hal itu tidak akan mengganggu kinerja perusahaan tersebut dalam memasok bahan pangan murah bersubsidi jelang hari raya Idul Fitri. Kami menghargai profesionalisme, itu saja.
Anda lihat saja berapa bulan ini kami hormati orang-orang profesional," kata Anies. Benar-benar sangat disayangkan sekali ketika ada bawahan ataupun rekan kerja yang dulu pernah mengisi beberapa bulan dan pernah bekerja untuk kita. Sebaiknya Pak Anies mendukung keputusan Bu Marina, bukan menyalahkan dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati.
Terlebih lagi Bu Marina adalah seorang perempuan. Perempuan tentu lebih lembut dan mudah bersedih hati. Sebaiknya Pak Anies berhati-hati rotasi jabatan itu sangat mempengaruhi juga kebijakan yang diambil dan bisa secara langsung mempengaruhi harga pasar dan stabilitas harga pangan di pasar-pasar Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H