Mohon tunggu...
Satya Dimitri
Satya Dimitri Mohon Tunggu... -

music is the best of me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menanti Aksi TGUPP Mengubah Wajah Jakarta

13 Maret 2018   11:28 Diperbarui: 13 Maret 2018   11:36 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semerautnya Ibukota Jakarta dan dengan banyaknya permasalahan memang tidak dipungkiri membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan sigap dalam mengambil keputusan. Dalam melaksanakan tugasnya, Gubernur membutuhkan sebuah tim yang bisa membantunya dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai membutuhkan banyak orang dalam TGUPP, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan yaitu 73 Orang dengan Anggaran Rp 28 Miliar.

Hal ini sudah diputuskan oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah dari hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri dalam rapat banggar DPRD DKI Jakarta. Akhirnya ada titik temu tentang anggarannya, anggaran TGUPP dipindahkan dari Biro Administrasi ke Bappeda, dengan alasan sifatnya lebih sentral dan segala perencanaan ada di Bappeda. Nah, setelah tim ini selesai, apakah sudah fix dan siap untuk memecahkan permasalahan di Ibukota?

Tim TGUPP oleh Gubernur Anies ini memang sangat banyak dan ramai. Berbeda sekali dengan era Jokowi hanya 7 orang, dilanjutkan era Ahok hanya 9 orang, sedangkan Plt Sumarsono hanya 15 orang, sementara itu Plt. Djarot hanya 13 orang sedangkan pada masa Anies sangat meningkat drastis dan menelan biaya fantastis sekali. Pada periode lalu, dana TGUPP hanya sekitar Rp 2,3 miliar, kini melonjak jadi Rp 28,5 miliar. 

Apakah harapan-harapan rakyat Jakarta kepada pemimpin akan terdengar. Terutama banyak permasalahan selama era kepemimpinan Anies, seperti penataan Tanah Abang yang menyebabkan kemacetan yang bertambah parah setelah PKL diberi fasilitas untuk berjualan di jalan, persoalan lainnya, keberadaan PKL di jalan raya dan trotoar menimbulkan kecemburuan sosial bagi pedagang di Blok G. Selain itu, sopir angkot meradang karena pendapatannya berkurang setelah jalan tersebut ditutup. Belum lagi masalah trotoar yang belum selesai di Jalan Sudirman-Thamrin yang mencabut larangan kendaraan roda dua diruas jalan tersebut dan trotoar yang ingin dirombak. Ada lagi masalah becak yang mau diadakan kembali ke Ibukota.

Berbagai permasalahan itu banyak sekali rakyat Jakarta yang menggantungkan hidupnya kepada keputusan seorang Gubernur. Figur seorang Gubernur sangat besar bagi rakyatnya, diharapkan Gubernur bukan hanya memikirkan dana untuk timnya tapi lebih kepada rakyat. 

Tim Gubernur bergaji dua puluh lima juta yang bahkan dengan segala fasilitas yang sangat menyenangkan. Sementara banyak rakyat yang bahkan masih bermasalah dengan tempat tinggal di pinggiran sungai yang penuh dengan penyakit dan berteman dengan segala kepahitan hidup. Mereka sangat mengharapkan tim ini bisa bekerja dengan baik yang bisa pro rakyat dan penuh dengan perhitungan untuk masyarakat kecil. Selamat bekerja Tim Gubernur Jakarta, harapan rakyat Jakarta ada pada tangan dan keputusan Bapak dan Ibu, tolong manfaatkan masa jabatan dengan kejujuran dan professional. Bukan karena unsur kepentingan politik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun