Beberapa jam yang lalu foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyedot atensi  publik, bukan soal foto kekecewaannya saat dijegal Paspampres  saat ingin ikut memberikan trofi pada Liga Presiden. Tapi kali ini foto yang menggemparkan jagat dunia maya itu adalah soal fotonya bersama para penguasa hiburan malam di Jakarta.
Anies terlihat akrab menjamu para penguasaha hiburan malam Jakarta di rumah pribadinya, di situ terlihat Arman perwakilan dari club Alexis sekaligus sebagai koodinator asosiasi pengusaha hiburan dunia malam, bos Illigals, juga ada bos X2 club yang sangat hits di kalangan penggila dunia malam. Dalam pertemuan itu juga terdapat Hj. Yusriah Dzinnun, S.Pd, Ketua Komisi B DPRD asal PKS yang dianggap memfasilitasi pertemuan itu.
Apa gerangan yang Anies perbincangkan dalam pertemuan itu? Lobi-lobi politik kah yang dilancarkan Anies Baswedan? Anies berdalih bahwa pertemuan itu adalah dalam rangka kampanye pada saat Pemilihan Gubernur yang lalu, "Foto lama itu. Dugaan saya sekitar bulan... saya lupa persisnya. Kalau tidak salah apa putaran dua ya. Udah lama itu, Maret itu," jawab Anies. Â (detik.com)
Jika kita telisik lebih jauh pertemuan dengan penguasa dunia hiburan malam sangat berdampak signifikan bagi kemenangan Anies Baswedan, Anies telah menyebutkan pertemuan itu terjadi saat putaran kedua. Jelas pernyataan itu menunjukkan betapa pentingnya suara yang Anies himpun dari semua orang yang berkecimpung dalam dunia malam.
Adakah yang janggal? Jelas janggal, Anies sangat berambisi menutup segala jenis hiburan malam di Jakarta yang kerap dianggap jadi sarang prostitusi, dunia hiburan malam Anies anggap sebagai tempat tidak bermoral. Tapi nyatanya Anies menghimpun dukungan dari dunia yang dia anggap tidak bermoral itu. Pada saat putaran kedua Anies berhasil memboyong suara politik dari seluruh pegawai yang bekerja pada beberapa tempat hiburan malam, mungkin jumlah suara itu sampai 50.000 sekitar 2% dari jumlah suara total. Banyak nian bukan?
Tapi bukankah soal hiburan malam Anies sudah tegas, buktinya Alexis ditutup? Ingat dalam pertemuan itu juga ada bos Alexis, mungkin sudah terjadi begitu banyak lobi dan kesepakatan. Hebohnya penutupan Alexis hanya masquerade, toh Alexis pun hanya berganti nama menjadi 4play, 4play pun juga terindikasi menjalankan prostitusi, coba simak saja penelusuran berikut Tempo.co. Toh kalo Anies memang tegas soal penutupan dunia malam kenapa Cuma Alexis yang disasar, padahal begitu banyak pusat hiburan dunia malam lain yang juga memiliki rapor merah.
Mungkin pak Anies sadar ada suara para pekerja dunia malam yang menyebabkan dirinya duduk sebagai Gubernur Jakarta sekarang, sehingga berat untuknya untuk menutup dunia yang telah menyumbang perolehan suara itu.
Anies memiliki begitu banyak hutang penuntasan janji saat kampanye, penutupan club malam hanya salah satu. Tugas terbesar dan terberat yang harus Anies tuntaskan adalah soal janjinya mengenai Reklamasi. Kini berita reklamasi sepi di berbagai media, bagaimanakah kelanjutannya. Pada awal masa kampanye sangat vokal penghentian Reklamasi Teluk Jakata. Bahkan dia sempat mengancam membatalkan Hak Guna Banguna (HGB) Reklamasi. (detik.com) Apakah itu akan berlanjut atau berakhir hanya sebagai gesture politik saja. Sesungguhnya Anies tidak bersungguh-sungguh menghentikan reklamasi teluk Jakarta, atau tidak sanggup menghentikan Reklamasi itu. Kiita tunggu waktu akan menyediakan jawaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H