Mohon tunggu...
Iya Oya
Iya Oya Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki

90's

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Anjuran Hidup Tanpa Tuhan

4 Juni 2019   02:20 Diperbarui: 4 Juni 2019   02:24 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hidup tanpa Tuhan?" tanya Saprol heran mendengar opini Lontang Lantung.

"Bisa saja... Tapi juga tak bisa," komentar Saprol.

Perdebatan mengenai Tuhan memang biasa dilakukan dua anak manusia ini (manusia biasa tentunya. Bukan manusia jadi-jadian). Bahkan sampai kiamat pun orang akan tetap memperdebatkan Tuhan. Jadi... ya memang biasa.

Skeptisisme Luntang Lantung --atau biasa dipanggil Johnson-- berawal dari ketidakyakinannya terhadap agama.

Dia melihat, walaupun agama mengajarkan kebaikan, tapi agama tidak mengubah suatu keadaan. Dari situ dia yakin dan merasa lucu kalau ada orang-orang yang menganggap dengan diterapkannya hukum agama, ketidakberesan menjadi langsung beres.

"Tuhan menurunkan agama sebagai solusi, tapi tetap saja Dia mengadakan ketidakberesan," kata Luntang Lantung.

"Kalau begitu, sama saja ada atau tidak adanya Tuhan. Sama saja ada atau tidak adanya agama," tambahnya.

"Kau memaknai Tuhan sebagai objek," tanggap Saprol.

"Padahal kalau manusia mau hidup tanpa Tuhan, pun manusia akan tetap bertuhan," kata Saprol lagi.

"Menuhankan sesuatu, gitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun