"Ini bukan masalah sepele," Saprol berkata dalam hati. "Ini masalah yang sangat sangat sangat fundamental," tambahnya berusaha pura-pura serius bagaikan seorang intelektual... ---padahal gadungan.
Saprol ingin sekali menceritakan kegelisahannya hari itu. Dia menghubungi Gambalena. Tapi sang kekasih menjawab bahwa dia sedang tak enak badan. Padahal sebenarnya Gambalena sedang asyik freestyle dengan motor sportnya. Sungguh pacar yang tak tahu diri, ya kan?
Sedangkan berdasarkan kenyataan dari ujung telepon, Gambalena ngedumel sendiri dengan bahasa manusia: "Ah, paling-paling ngobrol soal politik lagi."
Sungguh kurang ajar! Pacar bajingan! Kekasih yang tak mau memahami kegelisahan kekasihnya dan asyik dengan dirinya sendiri! #SaveSaprol #2019GantiPacar
Maka Saprol pun harus menelan mentah-mentah kegelisahannya tersebut. Mulai terasa pusing kepalanya. Mulai nyut-nyutan kepala bagian depan, belakang, kanan, kiri, atas, bawah, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut, dan tepat di tengah-tengah batok kepalanya yang kalau dipukul berbunyi: kluntang kluntung kluntang kluntung. Sayang, obat-obat sakit kepala yang ada di tipi-tipi itu hanya mengatasi sakit kepala sebelah. Belum ada yang dapat mengatasi sakit di seluruh bagian batok kepala seperti yang dialami Saprol.
Dia mulai merasa mual, pingin kentut, tapi tak jadi. Sangat disayangkan memang. Padahal Saprol hanya sendirian. Tak ada panci. Tak ada cicak yang tidak khawatir dan tidak bersedih hati. Tapi kentut tersebut enggan keluar di saat momen yang sedemikian bebas itu. Padahal begitu sering angin busuk tersebut keluar di saat Saprol sedang berada di tengah keramaian atau di ruang ber-AC seperti toilet di rumahnya. Sungguh keterlaluan! Sungguh jahat kentut tersebut! #SaveSaprol #2019GantiKentut #DemiKentutYangLebihBaik
Saprol pingin muntah kali ini. Pingin dikeluarkannya kaleng bekas, cat minyak, lukisan 1,5x1 meter, oli truk, Google Map, maupun perangkat-perangkat software yang dia makan hari itu. #SaveSaprol #2019GantiMakanan #DemiAyeAyeYangLebihBaik #Trututututut #ProtectLisa
Memang, sedemikian hebat akibat dari apa yang sedang dipikirkan seorang intelektual gadungan satu ini. Terbukti, bahwa ketika seseorang sedang berhadapan dengan sesuatu yang sangat fundamental dalam hidupnya, maka hal tersebut akan berdampak hebat pada dirinya. Gejolak internal itu mempengaruhi sisi eksternal diri manusia. Sekalipun manusia itu seorang bajingan.
"Ini bukan soal agama. Ini bukan soal Tuhan," ucap Saprol sambil menahan rasa sakit.
"Segala sesuatu itu bermula dari manusianya sendiri. Dari cara berpikir, dari kemalasan yang kemudian mengkristal menjadi kebodohan," katanya lagi.
"Yang akhirnya... Kebodohan itu berbenturan dengan akal Tuhan, dimana Dia menciptakan semua ini dengan cintaNya, ilmuNya, kebenaranNya, maupun kebijaksanaanNya." Saprol mulai merasakan sakit di dengkulnya.