Mohon tunggu...
Iya Oya
Iya Oya Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki

90's

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Raja Salman Lagi di Mana?

7 Maret 2017   17:17 Diperbarui: 7 Maret 2017   17:35 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | sumber gambar: nasional.kompas.com

Saya sebenarnya cuma mau tanya, Raja Salman sudah pulang ke negerinya belum ya? Dan kalau belum, Raja Salman sekarang lagi dimana? Bukannya apa, saya lihat kok heboh bener negeri ini kedatangan orang setajir beliau. Saya jadi sempat berpikir, ini orang biasa atau nabi ya? Tapi yang jadi pertanyaan lain bagi saya adalah, karena kunjungan beliau ke sini, terus saya pribadi nanti "kecipratan" apa? Masak tak ada secuil pun yang saya dapat? Soalnya, saya masih nunggu kepastian lho.

Lagian saya kira, kalau negeri ini dapat keuntungan eskalasi wisatawan karena kedatangan beliau, saya rasa itu wajar. Dan kalau negeri ini dapat keuntungan lain yang saya tak tahu apa itu, saya kira hal demikian pun masihlah wajar.

Jujur sampai sampai sekarang saya masih bertanya-tanya tentang apa yang akan saya dapatkan dari Raja Salman. Apa kehidupan saya akan tetap begini sampai Sang Raja menapakkan kaki di tanah airnya nanti?

Atau setidaknya, ajaklah saya untuk umroh atau naik haji gratis. Saya belum pernah lho ngerasain terbang naik pesawat. Dan jujur, saya pingin bener sholat di "rumah Tuhan" sambil denger bacaan imam-imam besar Haramain yang selama ini cuma bisa saya tonton dan saya save di YouTube offiine. Lagian raja seperti beliau kan mudah saja untuk bisa mengakomodir orang seperti saya ini. Lha, bagian susahnya kalau berada dalam posisi sebagai saya dimana kalau mau begini-begitu harus sakit-sakitan lebam-lebam dulu membentur dan mendobrak tembok yang tebal.

Biasalah, namanya juga manusia. Kalau tidak sesuai dengan kehendaknya, pasti permintaan kita susah terkabul. "Kalau saya harus mengabulkan permintaan orang seperti kamu dan apa yang kamu punya, bisa rugi saya nanti," kan kira-kira begitu? Tapi dari situ saya insyaf, bahwa ternyata di sinilah titik perbedaan minta kepada manusia dengan minta kepada Tuhan. Bukannya kita tahu kalau Tuhan tidak meminta sesuatu pun pada manusia dan Dia juga tidak terikat dengan persoalan untung-rugi? Dengan kata lain, kalau manusia mau menyembahNya, mematuhiNya, atau tidak mau sama sekali, Dia sama sekali tak rugi sedikitpun lantaran yang rugi itu pastilah kita sendiri. Jadi, ya terserah-terserah kita.

Dan nyatanya ketika kita meminta dan berharap pada sesama (manusia, tentunya), hal itu kok jelas lebih susah. Lha buktinya, seringkali yang didapat cuma sesuatu yang ngenesin, ngecewain, dlsbnya. Mana pakai janji-janji pula lagi (dalam arti luas lho ya, bukan dalam konteks pemilu thok). Sedangkan kalau meminta pada Tuhan, kok justru lebih mudah. Siapa bilang Tuhan tidak mendengar dan mengabulkan do'a kita? Dia pasti denger dan mengabulkan d'oa kita kok, selama Dia menghendaki, tentunya. 

Masalahnya, ketika Dia mengabulkan do'a kita, kita sering lupa kalau kita pernah meminta hal itu kepadaNya. Lagian, Tuhan kan lebih tahu kapan tepatnya permintaan kita itu dikabulkan? Kita minta hari ini, mungkin sepuluh tahun lagu dikabulkanNya, karena Dia jelas lebih tahu bahwa pada saat itulah momentum baiknya do'a tadi dikabulkan. Bukannya Dia yang lebih tahu soal baik-buruknya kehidupan kita? Nyatanya, kita seringkali lupa makanya kita jarang bersyukur dan menyadari hal itu. Jadi, salah satu permasalahan kita dengan Tuhan sebenarnya sangat sederhana.

Dan dari situ juga kemudian saya menyadari bahwa ternyata pantas kalau kita disuruh memilih hanya kepadaNya. Lha, sudah tahu kalau manusia itu tak bisa diharapkan; sudah tahu manusia itu ingkar janji; sudah tahu manusia itu suka bikin ngenes, tapi kok masih juga terlalu berharap banyak darinya? Apa masih kurang ngenes? Apa masih mau diapusi lagi?

Tapi kemudian saya memutuskan untuk tak jadi banyak berharap-harap pada Raja Salman. Saya cuma pingin tahu Raja Salman sekarang ada di mana. Apa Raja Salman dan rombongan sehat di sana? Aman to, Ja? Penak to, Ja? Rombongane seneng to? Yowes, assalamu'alaikum...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun