Mohon tunggu...
Satya BudiNugraha
Satya BudiNugraha Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis adalah Dosen di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim Pengabdian UNNES Ajak Masyarakat Lereng Gunung Ungaran untuk Melestarikan Alam

14 Oktober 2021   07:00 Diperbarui: 14 Oktober 2021   07:02 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelibatan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan desa merupakan wujud nyata demokrasi dan otonomi desa. Hal ini wajar dilakukan karena masyarakat sebagai bagian dari wilayah desa akan lebih memahami kondisi potensi dan permasalahan yang dimiliki wilayahnya. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat desa sudah semestinya dilaksanakan sesuai dengan potensi yang ada (potensi lokal) [1]. 

Terlebih dengan adanya Dana Desa yang diberikan setiap tahun, diharapkan benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Dalam mengembangkan potensi lokal dan memberdayakan masyarakat di wilayahnya, Pemerintah Desa sudah seharusnya berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya adalah dengan perguruan tinggi [2], [3]. Telah banyak catatan dan rekam jejak peran perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat desa. 

Selain berorientasi pada pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan, sebagian pemerintah desa lain juga berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan konservasi terhadap lingkungan di wilayahnya.

Hal ini penting dilakukan karena masyarakat desa sebagai penghuni wilayah, berinteraksi langsung dengan lingkungannya, sehingga perlu ditumbuhkan kesadarannya untuk berpartisipasi aktif pada perlindungan dan pelestarian sumberdaya di sekitarnya. Selain itu, model pelibatan masyarakat dalam pelestarian lingkungan juga dapat mendorong terciptanya kemandirian desa dan masyarakat dalam mengelola wilayah tempat tinggalnya.

Desa Ngesrepbalong yang terletak di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, memiliki beragam potensi alam yang memiliki daya tarik tersendiri. Keindahan alam di Desa Ngesrepbalong merupakan warisan yang harus dijaga untuk masa depan. Tim Pengabdian Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang diketuai oleh Satya Budi Nugraha serta beranggotakan Nana Kariada Tri Martuti, Tsabit Azinar Ahmad, Danang Dwi Saputro, Inaya Sari Melati, dan Martanto Setyo Husodo. 

Bersama dengan anggota Mahasiswa yang terdiri atas Muhammad Adam Khatamy, Muhammad Taqy, dan Punggawa Adiatma. Berinisiatif untuk menguatkan kesadaran dan peran masyarakat Desa Ngesrepbalong dalam menjaga kelestarian alam di wilayahnya. Masyarakat yang menjadi sasaran adalah Kelompok Remaja dan Anak-Anak Usia SD. Mereka lah Generasi masa depan yang akan menjadi ujung tombak perjuangan menjaga dan mengkonservasi lingkungan di lereng Gunung Ungaran. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dikemas dalam bentuk kegiatan outbond. Remaja dan anak-anak diajak untuk mengenal dan praktik secara langsung membuat pupuk kompos. Selanjutnya mereka bersama-sama menanam pohon di sekitar Curug Lawe Secepit, salah satu obyek wisata di Desa Ngesrepbalong. 

Dalam kegiatan tersebut, anak-anak juga belajar mengamati burung yang ada di sekitar serta ditumbuhkan kecintaannya pada lingkungan dan alam sekitar dengan tidak melakukan perburuan liar pada burung-burung yang bisa jadi merupakan satwa endemik di Gunung Ungaran.

Dokpri
Dokpri

Anak-anak belajar mengamati burung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun