Padahal kepala sekolah sudah menjelaskan pokok masalahnya. Pertama, orang tualah yang berkeinginan memindahkan anaknya. Kedua, sekolah tidak tahu si anak dipindahkan ke mana tapi orang tua mendesak agar sekolah mengeluarkan surat pindah. Ketiga, oleh ulah orang tuanya, si anak ternyata tidak bersekolah kira-kira tiga bulan. Lalu mengapa sekolah yang disalahkan?
Dua "orang suruhan" tadi menjelaskan bahwa mereka akan memaksa salah satu sekolah negeri agar menerima si anak dengan syarat sekolah-asal mau mengubah nilai si anak. Jika tidak, maka sekolah akan mendapat ancaman lebih besar. Bila sekolah-asal sudah mengubah nilai (dengan cuma-cuma) dan sekolah negeri yang dituju tetap tidak menerima, maka sekolah negeri itulah yang akan diancam berikutnya.Â
Luar biasa. Ternyata dalam dunia pendidikan terdapat "orang suruhan" yang bisa mengatur penerimaan peserta didik. Jangan-jangan penerimaan peserta didik baru selalu kacau karena ada pihak-pihak tertentu yang berlaku curang dan selalu mengancam sekolah. Ini pun perlu dibuktikan. Jika benar ada, maka pemerintah harus bertindak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H