Semua perjumpaan unik ini terlalu banyak untuk dicerna dalam kurun waktu sesingkat ini. Penulis bahkan belum sampai pada cerita mengenai seorang turis Timur Tengah yang di tengah malam buta meminta Adi untuk membatalkan booking miliknya untuk keesokan hari karena kekasih Indonesianya mendadak mengajaknya menginap bersama di hotelnya. Penulis dan Adi hampir-hampir tak dapat menahan tawa melihat antusiasme dan birahi yang melebur jadi satu dalam wajah pria tersebut. Seperti kata Adi setelahnya, "Pikiran lelaki selalu sama polanya jika sudah menyangkut urusan selangkangan, tidak peduli dia orang Jawa atau orang bule."
Rentetan kebetulan yang menggelikan ini adalah mengapa terkadang penulis merindukan perjalanan panjang seorang diri tanpa rencana. Uniknya, jika bukan karena ketidakmujuran yang mendahului rentetan kebetulan ini, beberapa halaman pertama bab ini mungkin akan terdengar berbeda. Itu karena sebelum hostel ini, penulis sebetulnya sudah memesan penginapan lain yang konsepnya lebih seperti homestay dengan kamar tersendiri untuk tiap tamu. Sayangnya (atau untungnya?) pesanan penulis dibatalkan mendadak begitu penulis tiba di Jogja dan begitulah caranya penulis bermuara di hostel ini sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI