“Electricity is the power that causes all natural phenomena not known to be caused by something else.” --Ambrose Bierce--------------------------------- Beberapa minggu yang lalu warga Jakarta harus tabah menjalani cobaan. Pemadaman listrik bergilir itu ibarat minum obat yang tiga kali sehari. Industri kecil dan menengah yang mengandalkan pasokan listrik dari PLN terpaksa harus membeli/memakai genset agar kelangsungan bisnisnya terus berjalan. Menurut PLN hal itu disebabkan oleh gangguan teknis, gardu listrik di cawang terbakar - dan spare part yang dibutuhkan memakan waktu berbulan bulan untuk mendapatkannya. So, benarkah ada gangguan teknis?? Berbeda informasi yang didapatkan dari ranah maya. Gangguan tersebut disebabkan oleh oknum yang disebut sebagai Si Topi Merah. Dugaan menguat karena video-video yang memperlihatkan Si Topi Merah ini sedang beraksi ketika masuk tanpa ijin ke gardu cawang dan kantor pusat PLN (well, saya ga tau pastinya dia ijin ato engga' tapi yang jelas dia masuk lewat pagar). Nih salah satu aksinya: Benarkah dia oknum yang melakukan sabotase terhadap PLN? Sebagai orang Indonesia yang taat pada hukum asas praduga tidak bersalah, kita harus liat dari dua sisi. Sekarang mari kita lihat pengakuannya: OK, dia mengaku bahwa dialah orang yang ada dalam video-video tersebut, namun bahwa sabotase sebagai maksud dan tujuannya adalah tidak benar. Bahkan tujuannya adalah membantu permasalahan listrik yang ada di indonesia. Dia mengaku "menyerobot" masuk gardu listrik cawang dan kantor pusat PLN bertujuan untuk penelitiannya, menciptakan percobaan-percobaan untuk menemukan inovasi baru. Percayakah anda?? Awalnya saya tidak, namun setelah mencoba melihat background dia dan terus menggali informasi tentang dia. Saya justru mengaguminya. Terlepas dari aksinya yang "sepertinya" melanggar hukum itu, ada misi yang dia emban. "Saya ingin menciptakan sumber listrik yang gratis dan murah bagi rakyat" katanya. Mari mengenal dia lebih dekat, Namanya adalah Manogari Enrico Simanungkalit (Rico), putra Medan kelahiran tahun 87 ini mendapat beasiswa Fulbright untuk studi ke Amerika. Thesisnya yang berjudul “The Magnetic Field at the End Windings of a Turbo generator” mengantarnya sebagai Electromechanical Engineer dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) di Juli 2009. Berbicara tentang kompetensi, dia adalah seorang Principal researcher di area: Systems theory, control, modeling; Representation questions, multivariable control, system identification; Applications in control engineering; applications in physics and econometrics. Dia juga seorang anggota selection committee dari IEEE CSS, penerima penghargaan Antonio Ruberti Young Researcher Prize, dan anggota dari American Mathematical Society dan Asian Mathematical Societye Award dan penghargaannya juga berjibun, seperti: Automatic prize paper award (2003), Lecture Notes in Control and Information Sciences (2004), Sebagai pembicara undangan di Kongres Internasional :International Congress of Mathematicians (2004) , IEEE Control Systems award "For seminal contributions to control theory and leadership in systems research" (2005) dan di tahun 2006-2007 sebagai pengajar di Faculté des Sciences Appliquées, Université catholique de Louvain. Pulang ke Indonesia sebagai wujud pengabdiannya terhadap negeri dan obsesinya terhadap listrik, menjadikan dia terlibat dalam permasalahan ini. ------------------------------------------------------------ Note for Rico: "Bro, saya mungkin merasakan hal yang sama kayak elu- gemes terhadap permasalahan2 di negeri ini. Saya juga yakin bukan SDM yang tidak mampu, namun kemauan yang cekak dan leletnya birokrasi di negeri ini. Meskipun saya ga akan berbuat senekad kamu. Tapi saya dukung tindakan kamu, asal jangan melanggar hukum yah! Namanya juga di indonesia, kalo mau masuk rumah orang tuh ketuk pintu dulu, kulonuwun, minta ijin - walaupun kemungkinan untuk dibukain pintunya kecil" "oiya satu lagi, cepet2 kamu patenin hasil2 karya kamu yang listrik gratis dengan kontrol panel murah, listrik dari sambungan telepon, atau listrik dai gelombang radio. Sebelum ada seseorang atau suatu negara mengakuinya" salah satu hasil karyanya: kunjungi blognya di: powersoftheuniverse.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H