Desa Sabrang, Jember - Dalam rangka melaksanakan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) yang tergabung dalam Kelompok 01 Program KKN UMD telah memaparkan berbagai inisiatif penting untuk pengelolaan lingkungan hidup di Desa Sabrang. Program kerja yang diusung kali ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah yang sering terabaikan, sekaligus berupaya meningkatkan keberlanjutan lingkungan di Desa Sabrang.
Tim KKN Kelompok 01 UNEJ melakukan observasi mendalam di Desa Sabrang, dan menemukan beberapa permasalahan lingkungan yang cukup signifikan. Di antaranya adalah penumpukan bonggol jagung, nyamuk yang berkembang biak akibat genangan air, serta rendahnya kapasitas resapan air di lingkungan pemukiman warga.
Bonggol Jagung, Potensi Limbah menjadi Briket
Salah satu temuan yang mengejutkan adalah melimpahnya bonggol jagung yang tidak terkelola dengan baik. Menurut kelompok KKN, bonggol jagung seringkali hanya dimanfaatkan untuk pembakaran dan menurut kami pemanfaatan itu kurang maksimal, meskipun memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan. Tim KKN UMD Kelompok 01 UNEJ berinisiatif untuk mengolah bonggol jagung menjadi Briket yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi warga sekaligus mengurangi sampah di sekitar desa.
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Masalah lingkungan lainnya yang ditemukan adalah tingginya jumlah nyamuk yang berkembang biak di lingkungan sekitar rumah warga, dan beberapa yayasan. Genangan air yang tidak terkelola dengan baik menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, yang tentu saja berdampak pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kelompok KKN UMD 01 UNEJ ini bersama Organisasi PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan air, dan cara-cara sederhana untuk mengurangi genangan air yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk.
Biopori, Solusi Anti Genangan Air
Selain masalah berlimpahnya bonggol jagung dan nyamuk, beberapa pemukiman di Desa Sabrang juga menghadapi masalah terkait dengan rendahnya kapasitas resapan air di pemukiman warga. Dengan banyaknya betonisasi yang terjadi di beberapa bagian desa, air hujan tidak dapat terserap dengan optimal, menyebabkan terjadinya genangan air diarea pemukiman warga. Karena itu Program GEMILANG yang diusung oleh kelompok kami, memperkenalkan biopori sebagai solusi praktis. Sebagai mahasiswa KKN UMD Kelompok 01 UNEJ, kami mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pembuatan sumur resapan air seperti Biopori ini, penggunaan material ramah lingkungan, dan pengelolaan air secara berkelanjutan.
Pemaparan Program Kerja di Desa Sabrang
Pemaparan program kerja di desa Sabrang bertujuan memperkenalkan program kerja oleh mahasiswa KKN UMD Kelompok 01 UNEJ periode 2024/2025 dan guna mengetahui target tempat pelaksanaan program kerja yang akan dilakukan. Pemaparan program kerja diawali dengan kunjungan di dusun Kebonsari pada Senin, 27 Januari 2025 pukul 09.00 WIB yang masih memastikan kembali lokasi yang akan dipasang dengan biopori. "Saya pastikan kembali lokasi-lokasi yang akan dipasangi biopori, terutama di daerah yang mengalami genangan air" ujar pak Yoja selaku kepala dusun Kebonsari. Sedangkan program kerja sosialisasi dan pelatihan pembuatan briket menghasilkan target tempat yaitu di PokMas Peduli Lingkungan ODGJ (Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan Orang Dalam Gang Jomblo). "Untuk pelatihan pembuatan briket lebih cocok di Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan ODGJ yang kemungkinan mampu menerapkan hal tersebut." ujar pak Yoja.