Mohon tunggu...
Destawan
Destawan Mohon Tunggu... Buruh - Kurir

Bekerja tulus dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejak Ali Umri, Tak Ada Ketua Golkar Sumut Jadi Cagubsu

24 Desember 2022   09:53 Diperbarui: 24 Desember 2022   09:57 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu 24 Desember 2022 pagi. Seperti biasa membuka-buka laman portal berita. Awalnya berita musik, kemudian menggeser tab ke ranah politik.

Di laman detik.com, muncul berita tentang Rapimda II Golkar Sumut. Ketua Golkar Sumut Musa Rajekshah diteriaki 'Gubernur' oleh massa yang berhadir di Hotel Santika Dyandra Medan, Jumat (23/12/2022). Diteriaki begitu, Musa menyindir Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Meski kader Golkar menyesalkan Rapimda Golkar Sumut digelar tanpa didahului Rapimnas DPP Golkar, hadir dalam Rapimda itu Ketum dan Sekjend DPP Golkar, Airlangga Hartarto dan Lodewijk Paulus. Kata Airlangga, Golkar menargetkan memperoleh 20 persen pada Pileg 2024.

Hal itu juga ditimpali Sekjend Lodewijk. Kata Wakil Ketua DPR itu, Golkar juga menargetkan untuk pemilihan kepala daerah menang 60 persen. Sedangkan untuk pemilihan presiden adalah menang, namun mantan Pangdam I/BB itu tak menyebut siapa capres-cawapresnya.

Kemudian, Lodewijk menyinggung Ketua Golkar Sumut Musa Rajekshah punya peluang untuk jadi Cagub Sumut. Hal itu selaras dengan pernyataan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Tapi dengan syarat, kata Airlangga, Golkar Sumut harus punya 20 kursi di DPRD Sumut yang artinya mencukupi 20 persen syarat untuk mengusung pasangan sendiri pada Pilgubsu.

Sekarang, mari kita analisis syarat yang diutarakan Menko Perekonomian tersebut.

Pada Pemilu 2019, Golkar Sumut hanya bisa meraih 15 kursi di DPRD Sumut. Angka itu turun dari hasil Pemilu 2014 yang memperoleh 17 kursi.

Penurunan itu memang banyak diprediksi. Apalagi dari tahun ke tahun, tren elektabilitas Partai Golkar selalu mengalami penurunan.  

Teranyar, survei Litbang Kompas Oktober 2022 menunjukkan, elektabilitas Partai Golkar semakin menjauh dari tiga besar papan atas.
Elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu sebesar 7,9 persen, turun dibandingkan survei yang sama pada Juni 2022.

Survey ini yang kemudian dikomplain Sekjend DPP Golkar Lodewijk Paulus serta berujung permintaan maaf kepada PDI Perjuangan seperti dilansir berita detik.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun