Mohon tunggu...
jokolelono
jokolelono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Tak Kapok Salah Pilih Pemimpin

8 Maret 2017   11:04 Diperbarui: 8 Maret 2017   11:13 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kita sudah  kita berkali-kali melaksanakan pemilu: Kita sudah sering milih anggota DPRD, DPR, bupati, walikota, gubernur dan presiden. Setelah pilihan kita jadi pemimpin, kadang kita kecewa karena kepemimpinannya tidak sesuai harapan. Saat kita milih dia, kita membayangkan dia akan jadi pemimpin yang hebat. Tapi kenyataan tak seindah mimpi.

Bukan salah orang yang kita pilih dong kalo kejadiannya macam itu. Salah diri kita sendirilah yang berarti tak mampu pilih orang yang tepat. Kesalahan yang umum kita lakukan adalah kita mudah terkecoh dengan penampilan: wajah yang simpatik, tutur kata yang lembut, sopan, ramah, jujur, agamis, cerdas dan lain-lain. Kita sering salah pilih orang yang kalo nglamar kerja saja gak bakal diterima. Manajer SDM tak bakal ngrekrut orang macam itu soalnya yang dibutuhkan adalah orang yang bisa kerja. Cerdas cuma di atas kertas gak akan berguna. Pernah nglamar kerja kan? Orang yang nilai akademiknya bagus belum tentu diterima.

Kita harusnya nyonto pakar SDM macam manajer personalia, pilih pemimpin harusnya yang bisa kerja. Orang cerdas tu banyak, orang jujur banyak, orang alim banyak, Yang bisa action?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun