Mohon tunggu...
Satriyani Dewi Astuti
Satriyani Dewi Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga

Seorang yang ingin belajar banyak hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kehadiran Artis dan Publik Figur dalam Politik

7 Agustus 2023   19:37 Diperbarui: 7 Agustus 2023   19:44 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena kehadiran artis dan publik figur dalam dunia politik, terutama sebagai calon legislatif menjelang pemilu 2024, telah mencuri perhatian banyak orang. Meskipun popularitas mereka menarik perhatian pemilih, fenomena ini menimbulkan beberapa perhatian kritis terkait dengan risiko populisme dan kebutuhan mendesak akan pendidikan politik yang lebih baik.

Politik Selebriti

Kehadiran artis dan publik figur sebagai calon legislatif bisa jadi mengancam kualitas representasi politik. Beberapa dari mereka mungkin hanya mengandalkan popularitas dan ketenaran mereka sebagai alat untuk menarik perhatian pemilih, tanpa memiliki pemahaman politik yang memadai. Hal ini dapat mengarah pada "politik selebriti" yang lebih menonjolkan pencitraan daripada substansi kebijakan yang diusung.

Perilaku politik semacam ini dapat mengesampingkan calon-calon berpotensi yang memiliki pemahaman politik yang kuat dan komitmen nyata terhadap masyarakat. Akibatnya, kualitas kerja legislatif dapat terkikis, dan wakil rakyat tidak mampu menjalankan tugasnya secara efektif.

Kaderisasi Partai Politik

Oleh karena itu, pendidikan politik menjadi sangat penting dalam menanggulangi ancaman populisme dan politik selebriti ini. Partai politik harus memastikan calon-calon mereka mendapatkan pendidikan politik yang memadai sebelum memasuki arena politik. Dengan pemahaman yang kuat tentang mekanisme politik, kebijakan publik, dan peran legislatif, calon-calon tersebut akan mampu mengartikulasikan aspirasi masyarakat dengan baik dan memberikan kontribusi yang lebih bermakna dalam proses legislasi.

Namun, tantangan besar menghadang ketika pendidikan politik yang memadai seringkali kurang diperhatikan. Partai politik sering terlalu fokus pada aspek populer dan electability daripada kualitas calon legislatif. Persiapan yang minim ini dapat menjadi masalah serius di tengah pemilu yang semakin memanas.

Dinamika Pemilu 2024

Tahun pemilu 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam memilih wakil rakyat. Dengan situasi politik yang semakin memanas, adanya kehadiran artis dan publik figur sebagai calon legislatif menjadi bagian dari dinamika pemilihan yang menarik. Namun, pada saat yang sama, pemilih harus lebih kritis dalam melihat substansi dan kualitas para calon, bukan hanya popularitas semata.

Kualitas representasi politik dan kemajuan bangsa tergantung pada kesadaran politik masyarakat dan komitmen partai politik untuk memberikan pendidikan politik yang memadai bagi calon-calon mereka. Kita harus berpikir jauh ke depan dan memastikan bahwa wakil rakyat yang terpilih benar-benar mampu mewakili aspirasi rakyat, bekerja untuk kepentingan bersama, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang tantangan politik dan sosial yang dihadapi bangsa ini.

Peran Generasi Sekarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun