Aku Bukanlah Rumi
Aku bukanlah Rumi dengan tariannya yang mistik itu
Aku juga bukan Abu Athoillah Al-Iskandari dengan Al-Hikamnya yang mensucikan kalbu
Aku jauh dari Qadari yang diimami cucu Baginda Rasul Mulia, Abdul Qadir Al-Jailani
Atau seperti Al-Ghazali dengan Ihya ‘Ulumuddin dan Minhajjul ‘Abidin
Sungguh mulia Hasan Al-Basri atau Junaid Al-Baghdadi imamnya para sufi
Sungguh agung kezuhudan seorang Abu Dzar Al-Ghifari
Sungguh malang nasib As-Suhrawardi yang dipancung di zaman Salahuddin Al-Ayyubi
Lain halnya dengan Dzun Nun Al-Misri
Sungguh agung cintanya Rabiah Al-Adawiyah dan Cucu Baginda Nafisah kepada Yang Maha Pemurah
Aku tak pula bersandar pada Abu Hasan As-Syadzili yang mendunia
Atau juga Syattari yang dibangun Abdullah As-Syattar ternama
Lain pula dengan Naqsyabandi yang diagungkan di Sumatera sana
Bukan pula At-Tijani yang bermula dari Afrika Utara
Jangan pula samakan aku dengan Ibnu ‘Arabi, Al-Hallaj atau Yazid Al-Bustami
Jauhkan pula aku dari arah telunjuk kananmu, yang menyebut Syech Siti Jenar yang dihukum mati oleh para Wali
Sangat jauh jika disandingkan dengan Hamzah Fansuri atau Syamsuddin As-Sumatrani
Aku bukan pula Muhammad Iqbal yang puitis dan romantis
Aku adalah si pelupa yang sedang menghamba dalam Ramadhan mulia….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H