Munculnya bencana di sejumlah daerah di tanahair, tentu mengundang simpati dari para anak negeri. Bentuk kepedulian pun hadir diantara sesama dalam berbagai wujud. Ada yang langsung ke lokasi bencana, penggalangan dana di jalan-jalan, hingga doa bersama untuk saura yang ditimpa bencana.
Para petinggi negeri inipun tak mau ketinggalan. Bahkan, SBY sempatberkantor di Jogjakarta sebagai bentuk keprihatinannya,meskipun tak memberi dampak berarti bagi para pengungsi.
Kini, di tengah keprihatinan atas derita warga Jogja, SBY malah melemparkan wacana yang sangat menyentuh warga Jogja. Pernyataan SBY terkait RUU Keistimewaan Jogja," tidak mungkin sistem monarki dapat diterapkan di negara demokrasi seperti Indonesia."telah mengusik ketenangan warga jogja.
Daerah yang begitu tenang dan tak penah mempersoalkan pemimpin daerahnya, malah di usik oleh pemimpin negerinya yang seolah tak ingin ada kedamaian.
Apa lagi yang kau inginkan?
Setelah kau berkeluh kesah, curhat sana-sini, kini kau mulai mengusik ketenangan warga Jogja?
Heiii,Tuan yang di sana...
tidak cukupkah kau melihat penderitaan anak bangs di tengah debu vulkanik merapi???
Ataukah, memang itu yang kau inginkan....
Ataukah, ini hanya trik agar media sibuk wawancara sana-sini tentang jogja dan mengabaikan berbagai
persoalan bangsa yang kau pimpin ini???
Miungkin kau hanya ingin kita lengah dan mengabaikan sidang dan berbagai kebandelan yang dilakukan Gayus Cs...
Atau mungkin.... Si Tuan... ingin agar publik tidak memperhatikan persoalan premium yang semakin hari semkin berkurang karena adanya pembatasan???
Bisa saja, semua itu yang kau inginkankan.
tapi ingat... dari sekian ratus ribu pasang mata yang ada di negeri ini, ada sejumlah pasang mata yang tetap awas....
jadi, apa lagi yang kau inginkan tuan???
