Mohon tunggu...
Satrio Utomo
Satrio Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris Semester Akhir

Seorang pembaca yang juga suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menjadi Wanita Bebas Bersama Circe

21 Mei 2024   22:04 Diperbarui: 21 Mei 2024   22:44 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Circe juga berani menghadapi Dewa para ikan pari, Trygon. Dia menghadapinya untuk meminjam ekornya yang bisa memberi kesakitan yang luar biasa dan bertahan lama pada Dewa dan membunuh manusia dalam sekali sentuh. Circe juga Kembali menantang Athena demi kesenangan anaknya. Telegonus membawa Telemachus dan Penelope dari Ithaca untuk berlindung di Aiaia. 

Demi Telegonus, Circe bersedia melindungi Penelope dan Telemachus. Kasih sayang seorang ibu sangat terasa dari karakter Circe. Apalagi, saat Circe harus rela melihat anaknya menerima tawaran Athena untuk membangun sebuah negara baru. Walaupun sedih dan ingin menahan agar anaknya tidak pergi, tetapi Circe tahu kalau dia terus mengurung Telegonus, itu tidak akan berdampak baik bagi anaknya. 

Cara Circe mengakhiri masa pengasingannya juga sangat menunjukkan kalua Circe yang ini, berbeda dengan Circe di awal cerita. Circe mengandalkan kekuatan dan hal-hal nakal yang dilakukannya dulu untuk mengancam Helios agar ia mau mendiskusikannya lagi dengan Zeus. Tidak seperti anak manja yang merengek pada ayahnya, saat Helios mengancam tidak akan menganggapnya sebagai anak, Circe tetap berani dan hal itu tidak mengusiknya.

Tidak hanya berfokus pada Circe, novel ini juga terfokus pada beberapa karakter di mitologi Yunani. Seperti para nymph dan naiad. Kelahiran Minotaurus juga diceritakan dalam novel ini, bagaimana Circe bekerja sama dengan Daedalus untuk membuat kurungan agar makhluk itu tidak membahayakan. Ariadne juga sempat disinggung beberapa saat di novel ini, sebagai anak dari saudara perempuan circe, Pasiphae. 

Icarus, pemuda yang terbang terlalu dekat dengan matahari, anak dari Daedalus juga diperkenalkan di novel ini. Odysseus munvul dalam jangka waktu yang banyak. Dia mengubah Circe yang hanya pernah sekali mencintai manusia dan gagal, juga selalu mengubah para manusia yang mampir ke pulaunya, menjadi karakter yang sekali lagi mempercayai cinta. Cerita bagaimana Scylla diubah menjadi monster juga diceritakan oelh penulis di novel ini.

Penulis menuliskan novel ini dengan gaya Bahasa yang sangat menyair. Banyak analogi yang dituliskan penulis saat Circe sedang ingin mengungkapkan sesuatu. Ini mungkin akan dianggap membingungkan bagi Sebagian pembaca. Tetapi, untuk yang sering membaca cerita yang Panjang, kompleks, dengan banyak kalimat yang memasukkan analogi, novel ini terasa cukup indah. 

Penggambaran penulis terkait latar tempat cerita ini berlangsung juga cukup baik dan tidak terasa membingungkan. Walaupun tempatnya terkesan kecil, tetapi cara penulis menggambarkan suasana dan keindahahn pulau Aiaia begitu terasa, Juga saat penulis menggambarkan sosok Scylla yang menjijikkan dan amarah Athena yang begitu menyala keperakan.

Bagi pecinta seri Percy Jackson and the Olympians, atau the Trials of Apollo, buku ini memberikan warna yang segar dan berbeda. Para dewa Olympus yang digambarkan modern dan dalam beberapa kesempatan jadi kocak, di novel ini diceritakan sangat egois, semaunya sendiri, dan juga menyeramkan. Tetapi, sudut pandang baru terkait mitologi Yunani yang disuguhkan novel ini terasa sangat menyenangkan untuk dibaca. Yang paling terasa perbedaannya adalah Athena. 

Athena di novel ini digambarkan sebagai seorang Dewi yang akan berusaha agar kemauannya tercapai. Walaupun, hal itu menyengsarakan manusia. Seperti saat Odysseus akhirnya menjadi gelisah setiap saat karena Athena menjanjikannya perang dan kejayaan. Juga saat Penelope merasa terancam karena takut anaknya akan diambil Athena setelah Odysseus meninggal.

Novel ini sangat direkomendasikan untuk para pembaca yang menyukai mitologi Yunani. Sudut pandang yang baru dan karakter dengan  unsur feminisme yang kuat akan memabwakan pandangan baru bagi para pembaca terkait mitologi Yunani. Perkembangan karakter Circe juga bisa dijadikan inspirasi bagi siapapun pembaca yang membutuhkan sosok yang kuat dan mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun