Deburan ombak pantai parang tritis seakan memecah kesunyian hati satrio. Ombak datang bergulung-gulung berhempasan di jurang jurang teping pantai , panas terik matahari tiada ia hiraukan , satrio terus saja berjalan menyusuritepi pantai, sejenak ia berhenti lalu menuliskan sebuah nama “ Wahyuni “ tetapi belum sempat tulisan itu selesai ditulisnya ombak pantai menghapusnya kembali .
Dipantai inilah satrio dan wahyuni mengikat janji. Tetapi manusia hanya berencana Tuhan yang menentukan. Hidup mati, jodoh rezeki semua yang mengatur Allah. Dua tahun satrio membina cinta dengan wahyuni. Tetapi ketika hubungan itu sudah tahap serius.hubungan tersebut kandas. Dan yang tidak bisa diterima kenyataannya adalah ketika hari perningkahan sudah ditentukan undangan sudah disebarkan . tanpa alasan yang jelas wahyuni memutuskannya. Dan membatalkan semuannya
Hari beranjak sore satriopun dengan motornya meninggalkan pantai parang tritis .sementara itu dilain tempat tepatnya di jalan depok sleman jogyakarta seorang gadis manis. Cantik dengan jilbab coklat tampak buru-buru berjalan menuju ruas jalan utama tidak lama iya menunggu bus yang lewat menuju jalan jogya solo….lama iya menunggu bus jurusan solo di halte kampus komputer di condong catur. Karena ia tidak sabar ia mencoba untuk berjalan semampunya sambil menanti bus yang lewat….sementara itu satrio yang meninggalkan parang tritis sampailah ke kota jogyakara. Dalam mengendahari kendaraan bermotor satri terus membayangkan hari hari indah bersama luka hatinya Kenangan yang tak pernah tergantikan. Tapi mimpi tak selamanya jadi kenyataan, keinginan tak selamanya bisa terwujud, dan khayalan tak selamanya sesuai harapan. harus satrio kubur sendiri dalam-dalam. Saat itu satrio hanya bisa menangis dan larut dalam kesedihan. harus bangkit, harus menerima dan siap menghadapi kenyataan terburuk sekalipun. Mungkin itu adalah konsekwensinya orang bercinta. Kata kata itu terus menasehati satrio.
Tapi disaat lamunan-lamunan itu tanpa sadar satrio goyah dalam mengendahari motornya dan tiba-tiba citttt…citttt brakkkkkkkkkkkk……suara rem motor satrio hampir mau menabrak seorang cewek cantik berjilbab coklat yang melintas. Untung satrio sekuat tenaga bisa menjaga keseimbangan motornya, hanya menabrak pembatas jalan
“woi ,kalau jalan tu, lihat- lihat, makanya jilbabnya itu di buka biar denger kalau ada suara motor! Dasar cewek!!!” bentak satrio pada cewek itu
“ Maaf mas, sekali lagi maaf, mas gak terjadi apa-apakan?” kata cewek berjilbab itu
“ Maaf-maaf ! untung gak terjadi apa-apa kalau sampai jatuh, Emang kamu mau menganti motor saya” kata satrio“ Sekali lagi saya minta maaf mas !” permintaan maaf tulus ikhlas gadis berjilbab itu, sambil mengulurkan tangan meminta maaf pada satrio. Tetapi satrio malah menepis tangan cewek itu yang meminta maaf
“ Sudah-sudah! Semua orang jadi lihatin kita, lain kali kalau menyebrang lihat-lihat., masak kamu kalau ama nenek-nenek, kamukan masih muda, pendengeran dan penglihatan masih normal “ ejek satrio
Lalu satrio meninggalkan cewek yang hampir di tabraknya.
“ Ya Allah berilah kesabaran pada hambamu ini. Dan selamatkan orang yang mau menabrak saya, Amin “ ucap cewek tersebut
Belum ada lima puluh meter satrio menghetikan motornya ia berguman dalam hatinya
“ lho yang seharusnya marahkan cewek tadi, kenapa saya yang jadi marah-marah, yang salahkan saya! Ah masa bodoh!!!” satrio melaju dengan motornya menerobos macetnya jalanan jogyakarta menuju arah solo
Setelah beberapa menit naik bus. Gadis berjilbab itupun sampailah pada tempat yang di tuju yaitu rumah singgah anak jalanan yang berada di jalan jogya-solo
Tampak anak-anak jalanan sudah menunggu di tempat tersebut
“ asalamu allaikum semua “ sapa gadis berjilbab yang baru datang
“ waallaikum salam mbak azizah “ sapa mereka semua, rupanya gadis berjilbab tersebut bernama azizah
“ mbak azizah kok lama banget datangnya , kamikan mau ngamen lagi “ protes cewek yang paling besar dan kelihatan tomboi..denagn memakai topi di balik dan kaos biru serta celana jean yang dipotong diatas dengkul kaki
“ Hani ! , maaf tadi mbak hampir ketabrak di depan sana “ kata azizah, rupanya cewek yang agak tomboi bernama Hani
“ tapi mbak azizah tidak apa-apakan? “ tanya Hani
“ Gak kok Hani , ya udah Adik adik mari kita lanjutkan belajar kita kemarin “ perintah azizah
Itulah rutinitas sehari-hari azizah bersama anak-anak jalanan. Dengan ketulusan, keikhlasan serta kekeluargaan azizah mengajari mereka membaca, menulis, serta baca tulis Al Quran, mengaji serta sholat.
Kegiatan ini sudah dilaksanakan sekitar satu bulan. Dan anak-anak jalanan sedikit demi sedikit sudah lancar membaca menulis. Serta latihan Iqro. Baca tulis Al Quran. Dan azizah pun sudah terbiasa dengan sifat-sifat anak jalanan
Sementara itu ditempat lain satrio bersama-sama temannya sedang latihan untuk mengelar pentas kesenian bersama Musisi anak terminal atau MUAT klaten
“ satrio yang konsentrasi dong, fokus jangan malu-maluin masak Cuma baca pidato aja gak bisa” kata yono pengamen yang tubuhnya penuh tato
“ Sip ! tapi maaf hari ini saya tidak ada mood, kalian latihan aja terus, saya ke tempat anak-anak ya “ kata satrio
“ sat-sat! kapan sih kamu serius , ya udah kamu kesana dulu udah beberapa minggu kamu gak kesana
Akhirnya satripun meluncur denagn motornya membus keramain dan kepadatan jalanan berapa jam kemudian dia samapai dirumah singgah anak jalanan yang berada di jalan jogya solo. Mendengar suara motor anak-anak berlarian
“ mas satrio datang-mas satrio datang” kata mereka
mereka langsung menyonsong kedatangan satrio, satrio lansung mengendong Desy
“ gimana desy kabarmu , baik-baik ajakan “ Tanya satrio
“ iya baik , mas satrio kok jarang kesini udah sebulan, gak saying sama kita-kita ya? “ kata Desy
“ mas banyak urusan, maaf jarang kesini, lihat kalian, mana mbak Hani?” Tanya satrio
“ Mbak Hani ? mas satrio datang !” panggil Desy
Hani yang berada dalam rumah sedang ngobrol bersama azizah keluar menemui satrio
" Mbak Azizah " panggil Hani pada Azizah lalu Hani menuju Azizah
" Mbak Azizah kenalin mas Satrio ! ini kakak kami" kata Hani pada Azizah
Azizahpun mengulurkan tanggannya pada Satrio
" Azizah " kata Azizah
" kamu lagi-kamu lagi, ngapain kamu ada sini !!" bentak Satrio pada Azizah
" maaf mas sekali lagi saya minta maaf suah satu bulan ini saya mengajarin adik-adik ini di sini !" kata Azizah
" sekali saya lagi bilang kekamu, jangan pernah datang kesini lagi " kata Satrio
"Memang ada yang salah ya mas ?, maksud saya kan baik ingin mengajari mereka !!!" jelas Azizah
" jelas kamu salah! orang-orang seperti kamu udah biasa janji-janji pada kami , katanya mau memperjuangkan nasib anak jalanan, ujung-ujungnya cuma cari nama untuk pribadi, partai , Lsm aja !" marah Satrio
" Tapi mas....!!!" protes Azizah belum sempat berkata apa-apa Satrio sudah memotongnya
" tapi-tapi apa? bukan kamu saja , mau LSM, mau partai mau siapa aja , cuma janji-janji saja, sudah pergi ! pergi dari sini !!!!!" bentak Satrio
" Hani dan kalian semua , ngapain kalian belajar segala , memang dengan belajar kalian bisa makan, Memang dengan belajar kalian dapat uang, di suruh kerja malah main-main !" bentak Satrio
" mbak Azizah sabar ya ! maafin mas Satrio , sekarang mbak Azizah pulang dulu , kapan-kapan kesini lagi! kata Hani pada Azizah
Azizah pun meninggalkan mereka , dipanggilnya tukang becak
" pak ke condong catur ya" kata Azizah pada tukang becak
" baik non " jawab tukang becak. lalu mengantarkan ketempat yang di minta Azizah. Sementara di dalam rumah yang cukup megah , di garasi depan terdapat beberapa buah mobil, di ruangan tamu orang tua Azizah sedang berada, ibu Azizah bekerja di depan laptopnya sementara bapak Azizah membaca koran sambil minum teh hangat
" Ma coba baca ini berita koran ! gimana bisa maju pendidikan dinegara kita kalau mau masuk sma saja biayanya tinggi banget, belum lagi di universitas-universitas " kata bapak Azizah
" iya pak! mama juga prihatin melihat kondisi seperti ini. yang terpenting mutu dan kualitas Pendidikan harus di jaga dan ditingkatkan, agar semua komponen bangsa bisa nengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan semurah-murahnya" jawab ibu Azizah
" asalamu allaikum " suara Azizah dari luar rumah, setelah masuk Azizah langsung memeluk ibunya yang bekerja pada laptopnya"
" ma sebel, sebel, bt , hari ini, bertemu dengan orang aneh, pokoknya gak enakin hati orang itu" rengek Azizah pada mamanya
" ngapain sih nak, berantem lagi ama cowokmu" kata ibunya Azizah
" ngak ma....!, pokoknya ada cowok yang nyebelin, mukanya jelek, tampangnya sanggar, rambutnya gondrong, mukanya jelek, patapan matanya liar, pakai tato, pakai anting-anting, gak pernah senyum, pokoknya nyebelin itu orang !!!!" jeles Azizah pada ibunya dengan nada emosi
" waduh-waduh anak bapak! memangnya selama ini papamu ini mengajarkan berteman pilih kasih ya, jangan lihat tampangnya tapi lihat hatinya Azizah " nasehat bapaknya
" bukan gitu pa ? habis dia gak punya hati ! " kata Azizah
" lho kok begitu sih nak ? ya udah cerita sama mama ?" pinta ibu Azizah
akhirnya Azizah berceita pada ibunya tentang keinginannya memberi pendidikan pada anak-anak jalanan, tentang Satrio yang menghalang-halangi niat tulus ikhlasnya
" oh begitu , nah mama sebagai orang tua mendukung apa yang kamu lakukan, jangan pantang menyerah, maju terus, berbuat sedikit untuk orang banyak lebih mulia dari pada tidak berbuat sama sekali !" pesan ibu Azizah pada Azizah yang mendukung keinginan mulia Azizah
......................................................................................
siang itu Satrio datang keterminal tanpa mengunakan motor balapnya , ia naik bus keterminal giwangan jogyakarta, Satrio duduk paling belakang , pengamen silih berganti naik ke bus yang ditumpangi Satrio, tepat di pertigaan maguwo , dua gadis yaitu Azizah dan temannya naik kedalam bus yang di tumpangi Satrio, lalu duduk di kursi kosong. tak berapa lama di bawah jembatan terminal janti jogyakarta 3 orang pengamen masuk denagn membawa alat ngamenya , dua orang yang memainkan alat musik dan satu orang lainnya sebagai penyanyi
setelah beberapa buah lagu di dendangkan. seorang pengamen yang bertubuh penuh tato, gondrong yang selesai bernyanyi meminta uang kepada para penumpang. dengan tangannya ia meminta kepada penumpang, beberapa orang di paksanya , yang cowek di colak-colek, akhirnya dengan terpaksa mereka memberi uang kepada mereka para pengamen
" permisi mbak! " kata pengamen tersebut pada Azizah dan temanya, dengan terpaksa Azizah memberi uang seribu, karena cara mengamen dan meminta uang pada penumpang tidak sopan Azizah malas memberinya, uang seribu di ulurkan pada mereka
" masak cuma seribu! " kata pengamen itu sambil mencolek teman yang duduk di sebelah Azizah
" gak ada mas ! " jawab Azizah
" ya udah kalau begitu hp ini saja !!!!!!!!" sambil merampas hp yang di pegang Azizah, pengamen tersebut langsung lari turun dari pintu belakang, sementara dua temannya meloncat dari pintu depan
" tolong ...tolong.....!!!!!!!" teriak Azizah
Satrio yang sudah tahu gerak gerik pengamen tersebut langsung meloncat dari bus yang bejalan pelan karena Azizah berteriak, Satrio tanpa basa-basi langsung menghajar ketiga pengamen tersebut, seluruh penumpang dalam bus berdiri dan melihat keluar apa yang terjadi
" pak berhenti dulu !!" pinta Azizah
bus pun berhenti , di jalan Satrio terus menghajar mereka. tetapi dari belakang seorang pengamen mau memukulkan gitar kearah kepala Satrio, dari jendela bus Azizah berteriak
" Satrio awas belakang !!!!!!!!" teiak Azizah
dengan secepat kilat Satrio mampu menghidar, tak beberapa lama orang-orang dalam bus ikut membantu Satrio, beberapa saat kemudian ketiga pengamen tersebut berhasil di lumpuhkan
" maaf kepada penumpang semua, gara-gara ulah oknum pengamen perjalanan bapak-bapak, ibu-ibu terganggu " kata Satrio
" terima kasih ya mas ! "kata kondektur
" sekarang kalian bertiga minta maaf kepada kedua kedua cewek itu, gara-gara ulah kalian nama pengamen tercemar , udah cepat minta maaf , mau saya tonjok lagi !!!!" bentak Satrio sambil mengepalkan tinjunya
akhirnya ketiga pengamen tersebut minta maaf kepada Azizah dan penumpang lainnya, setelah semua selesai bus pun melanjutkan perjalanan menuju terminal giwangan jogyakarta
" maaf ya mbak atas perbuatan teman teman pengamen tadi !" uluran tangan Satrio pada Azizah sambil menyerahkan hp yang di rampas oleh pengamen tadi
" tidak apa-apa mas. Terima kasih banget atas pertolongan mas nya !" Azizah menyambut uluran tangan satrio
Satrio kembali duduk di tempat duduknya semula
" Mia tahu gak, kamu orang yang aku ceritakan kemarin kekamu, yang aku bilang gak punya hati, yang tampangnya sangat, mukanya gak enak di pandang, gak pernah senyum ? " tanya Azizah pada Mia temanya
" iya, iya aku ingat kamu pernah ceita kemarin , emangnya siapa?" tanya balik Mia
" ya itu dia orangnya , namanya Satrio !" jawab Azizah sambil keduanya melirik kepada Satrio yang duduk di belakang
" hahahhahha, dia !!!!!. siapa bilang di tampangnya preman, gak punya hati, dia kalau di lihat-lihat ganteng, manis senyumnya, baik, dan jagoan !" jawab Mia sambil teruk melirik pada satrio
" baik, jagoan, ganteng dari hongkong !!!!!. udah -udah kita siap-siap turun ! jawab ketus Azizah pada Mia yang memuji satrio
akhirnya azizah dan Mia temannya durun dari bus yang di tumpanginya di permpatan giwangan kearah wonosari
Satrio yang duduk di belakang ikut berdiri tidak jauh dari tempat tersebut Satrio turun dan membuntuti dari arah belakang Azizah dan Mia melangkah
tepat pada arah rumah singgah anak jalan yang terletak di jalan wonosari Azizah memberhentikan langkahnya
" Asalamu allaikum Hani " Sapa salam Azizah pada Hani yang sudah menunggunya
" Waalaikum salam, mbak Azizah " jawab Hani
" Hani, kenalin ini teman mbak Azizah namanya Mia ! Azizah memperkenalkan Mia pada Hani
"Gimana anak-anak yang di jalan jogya -solo Han?" tanya Azizah pada Hani
" mereka baik-baik , mereka rindu semua pada mbak Azizah, mereka pingin banget belajar lagi" jelas Hani pada Azizah
" iya mbak juga kangen pada mereka terutama pada Desi!, tapi gimana lagi itu Satrio, tapi mbak janji demi kalian , saya terus maju walau di halang-halangi Satrio, mbak tulus ikhlas mengajari kalian , kalian mendukung mbak Azizah kan ?" kata Azizah dengan semangat
" mendukung banget mbak, kapan-kapn saya bujuk mas Satrio, Hani janji mbak" kata Hani
" Hani apa kamu yakin bisa meluluhkan hati Satrio, Emang selama ini Satrio punya hati, udah gondrong, gak pernah senyum, jengkelin lagi!!!!" kata Azizah geram
Satrio yang mendengar jelas percakapan mereka, mengepalkan tangannya, tapi tak lama mengacak-acak rambut gondrongnya, lalu bibirnya tersenyum sendiri, Rupanya dia menyadari dirinya selama ini , bener apa yang dikatakan azizah.
" Hani yakin kok mbak! mas Satrio bisa luluh, dia sebenarnya baik!, gak tahu tu kenapa orang itu ! pusing mbak nguus mas satrio" kata Hani
" iya sih dia kadang baik, gak jelas tu orang ! kata Azizah
Satrio mengelus dada perasaannya senang,,,lalu ia pergi dari tempat itu
" Hani, Mia, yuk kita keruangan belakang anak-anak udah menunggu dari tadi untuk belajar " ajak Azizah
" ayuk mbak" kata Hani. dan merekapun bergegas melakukan aktifitasnya
siang itu Azizah dan Mia mengajari anak-anak jalanan yang berada di jalan wonosari-jogyakarta, belajar membaca dan menulis , hari demi hari dilalui untuk mengajari mereka berbagai macam pelajaran
seminggu kemudian
...................................................................................................................
Siang itu Satrio mampir di rumah singgah anak jalanan di jalan solo-jogyakarta
" Desy kenapa kamu tidak makan, oleh-oleh yang dibawa mas Satrio !" bujuk Hani pada Desy gadis kecil itu
" Desy cepat makan dong , mas kan jauh-jauh datang untuk melihat kalian disini, mas sayang kalian ! " bujuk satrio pada Desy yang murung.
" Gak mau, mas Satrio jahat" rengek Desy
" lho kok jahat , Emang kenapa mas Satrio kok Desy bilang jahat?" tanya Satrio
" Mas Satrio jahat sama mbak Azizah, saya mau belajar sama mbak Azizah mas Satrio melarang . mas Satrio jahat, jahat!!!!!! ” kata Desy
" Sini-sini, siapa bilang mas Satrio gak boleh kamu belajar, boleh kok kamu, mbak Hani dan lainnya, belajar ! ya udah makan dulu ya?" bujuk Satrio
" Benar mas Satrio , gak bohong kan?" tanya Desy
" Iya, Iya , memang kalau kamu belajar mau jadi apa? " tanya satrio pada Desy yang sudah mau makan setelah di bujuk satrio
" jadi dokter " jawab Desy polos, dengan keluguannya
" Memang mbak Azizah bilang begitu, kalau belajar bisa jadi dokter?" tanya Satrio
"iya , saya mau jadi dokter, Mas Anto mau jadi polisi, mbak Nanung mau jadi guru, mbak Hani mau jadi apa ya?..oh jadi polwan !" jawab Desy dengan lucunya
lalu setelah Desy mau makan dan tampak ceria lagi Satrio meninggalkan dan menuju Ke Hani yang termenung
" Bu Polwan, kok gak makan!" ledek Satrio sambil hormat pada Hani
" kan mas Satrio meledek! jangan begitu mas, walau kami tinggalnya di kolong-kolong jembatan, di rumah singgah di panti asuhan, makan, pakai baju seadanya tapi pendidikan perlu mas, buat kami! jelas Hani
" Siap bu polwan, Hani siapa yang meledek kamu, mas setuju kok sama kalian , kamu boleh belajar lagi ! kata Satrio
" Bener mas !" sahut Hani langsung memeluk satrio
" Siap bu polwan!!! " ledek Satrio lagi dengan sikap hormat
"Mas Satrio, Hani perhatiin dari kemarin kok ada yang berubah, sekarang kok suka senyum, lagi jatuh cinta ya ? tanya Hani
" jatuh cinta, jatuh cinta Anak kecil tahu apa tentang cinta ! udah-udah dimana alamat Azizah?" tanya Satrio pada Hani
lalu Hanipun mencari alamat yang di beri Azizah pada Hani lalu Satrio memacu motornya ke alamat yang tertera di tulisan Hani pemberian Azizah
---------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu di tempat Azizah , Azizah dan seorang pemuda sedang duduk di teras rumahnya , sementara ibu Azizah sedang bermain dengan anak dan kerabatnya di halaman samping rumah sementara bapak Azizah sedang membersihkan lukisan dan beberapa buah wayang kulit
" Azizah, beberapa minggu ini kamu kelihatan sibuk , tidak bisa di hubungi, HP Gak pernah aktif, facebook gak pernah online dirumah gak pernah ada, kemana sih ?" tanya pemuda tersebut pada Azizah
" Maaf Bram! saya kejogya sini memang untuk penelitian, dan terjun langsung ke masyarakat menyumbangkan ilmu yang di dapat di bangku kuliah, bukan untuk rekreasi atau main-main , jadi maaf! " jelas Azizah
" tapi !!!, pasti ada waktu untuk kita jalan seperti dulu, menikmati suasana jogya?" kata Bram, nama pemuda tersebut Bram Pramudia anak pengusaha yang kaya di jogya
beberapa saat kemudian suara Motor meraung-raung memasuki perkarangan rumah Azizah. seorang pemuda gondrong dengan pakaian urakan, gak rapi turun dari motornya, dia Satrio yang mencari Azizah, agar Azizah bisa mengajar anak jalanan terutama Desy dan Hani kembali
" Asallamu allaikum wr wb, kulon nuwun bapak ibu, apa ini bener rumah Azizah ?" tanya Satrio pada bapak Azizah
" bener nak! ada yang bisa di bantu!" tanya balik bapak Azizah
" iya pak , mau ketemu mbak Azizah, ada perlu sedikit pak" jawab Satrio
" silakan duduk dulu! , maaaaa! ini ada temannya Azizah mau cari Azizah !" pangil bapak Azizah pada ibunya Azizah
sesaat ibu Azizah menuju pada Satrio, Satrio menganggukkan kepalanya memberi hormat, tetapi ketika melihat tatapan seorang ibu yang berjilbab di depannya, Satrio menginggat-ngingat sesuatu.
" waduh siapa ya ibu ini, kayaknya pernah kenal, tapi siapa, dimana? ,siapa?, waktu ngamen tau apa ? " pertanyaan itu dalam hati Satrio
ibu Azizah yang melihat Satrio pun seakan menginggat suatu, tapi sesaat kemudian. tidak begitu lama ibu Azizah mempersilakan Satrio
duduk dulu! Ya mas, itu mbak Azizahnya sedang ngobrol ama temannya, gabung aja, atau saya pangilkan!!" kata ibu Azizah
"gak usah bu, biar saya menunggu saja di sini! kata Satrio
sesekali Satrio menoleh pada Azizah yang duduk mesra dengan temanya di halaman samping rumahnya, ada perasaan cemburu tapi, langsung di buang jauh-jauh perasaan itu
lalu ia ikut melihat-lihat bapak Azizah membersihkan wayang dan lukisan
" siapa nama mas ini, teman kampusnya ya mas !" tanya orang tua Azizah
" nama saya Satrio pak! bukan pak, gak kuliah kok saya !" jawab satrio
" satrio wah namanya bagus banget, kerja dimana mas ?" tanya orang tua azizah
" kerja jadi seniman jalanan pak !" kata Satrio jujur
" gak apa apa mas yang penting kita syukuri apa yang bisa kita lakukan, senang dengan wayang gak nak Satrio ?" tanya ayah Azizah
" alhamdlilah senang pak, tahu sedikit tentang wayang " Jawab Satrio
" wah bagus banget itu!, tahu tentang gatut koco ini mas ?" tanya bapak Azizah
" tahu, sedikit aja pak, gatot kaca adalah penengah pandawa, dia Satrio yang kuat , otot kawat balung wesi, tampangnya sanggar tapi dia pembela kebenenaran, dia bertapa di kawah candra dimuka , walau dia di goda seribu bidadari ia tidak goyah imannya sebelum mampu menuntaskan mencari ilmu kesucian jiwanya pak!' wah bagus banget, pinter banget, jarang pemuda sekarang yang mau melestarikan kesenian tradisional, remaja sekarang kalau di tanya wayang dan kesenian mana ada yang tahu tapi kalau di tanya facebook, musik. film ngerti semua” kata bapak Azizah
" iya pak, tapi saya cuma tahu sedikit aja. falsapah yang bisa di ambil yaitu walau kita mempunyai wajah yang menyeramkan, tetapi sebisa mungkin kita berbuat kebenaran, berbuat kebaikan untuk sesama dan sebagai pemuda harus bisa seperti gatot kaca dalam menuntut ilmu, sebelum lulus D3 atau S1 atau menguasai ilmu yang bisa di banggakan jangan putus di tengah jalan. apa lagi gagal gara-gara di goda seorang wanita, seperti saya pak gagal wakakakakak!" kata satrio , dan mereka tertawa. bapak Azizah pun tertawa lepas. ibu Azizah yang membawa air untuk Satrio geleng-geleng kepala. Azizah dan Bram pun ikut menoleh pada Satrio dan bapaknya Asías
" lho ko mas Satrio ada disini, tetawa-tawa pada bapak dan ibuku, kok dia bisa kenal, kok bapak bisa-bisanya tertawa sih, kalau dengan teman-teman cowokku saja lebih-lebih pada Bram acuh, tapi pada Satrio kok akrab banget" Azizah bertanya dalam hatinya
" Azizah waktu udah sore banget, saya permisi dulu. ya udah kalau kamu gak sibuk kita jalan-jalan menikmati suasana jogya seperti dulu ya?" kata Bram pada Azizah
" Iya, maaf ya Bram saat ini saya tidak bisa menemani kamu jalan-jalan , insya allah kalau ada waktu !" jawab Azizah
Bram dan Azizah menuju tempat dimana bapak dan ibunya serta Satrio duduk. setelah itu Bram pamitan pada orang tuanya Azizah, dengan sebuah mobil mewah Bram meninggalkan mereka
" Azizah ini ada Temanmu ?" kata ibu azizah
" oh mas satrio, maaf ya mas lama menunggu ada apa mas, yuk kita kesana !" tanya Azizah pada Satrio dan mereka pun menuju teras rumah
" ini, Azizah maaf sebelumnya menganggu, ada yang kangen, anak-anak sudah kangen pingin belajar seperti dulu pada Azizah, apakah Azizah mau kembali mengajar mereka " tanya Satrio
" Insya Allah, saya ikhlas tulus mas, tapi bukannya dulu Mas satrio melarang saya untuk mengajar mereka ?" kata Azizah
" Maafin sikap kasar saya dulu pada dirimu, dan ketidak tahuan diriku atas semua tulus ikhlas kamu pada anak-anak, saya dukung kamu, saya senang banget kalau kamu mau kembali mengajar mereka " jelas Satrio
" Makasih ya mas, Kapan saya bisa langsung bertemu mereka ?" tanya Azizah
" O, iya kalau sekarang Azizah ada waktu tidak, Desy udah beberapa hari ini murung terus, pingin ketemu kamu ?" kata Satrio
" O, iya sudah kalau gitu kita sekarang langsung kesana, tapi mas Satrio tunggu bentar saya ganti pakaian, dan siap-siap ya ?"
" Oke!!"
akhirnya mereka sepakat hari itu ingin menemui anak-anak jalanan, Azizah pun berganti baju, dan siap-siap. setelah beberapa saat Satrio menunggu. mereka pun berpamitan pada kedua orang tua Azizah
" ma, pa saya dan mas Satrio, pergi ke rumah singah anak jalanan dulu ya " kata Azizah pada kedua orang tuanya
" iya nak, hati-hati ya di jalan " kata ibunya Azizah
" pak bu, kami pulang dulu, maaf Azizah saya ajak ketempat kami dulu ?" kata Satrio pada bapak ibu Azizah sambil mencium tangan mereka pun berpamitan
" iya , nak Satrio, hati hati di jalan !" kata ibu Azizah
" mas Satrio sering-sering main kesini ya, biar bapak ada teman ngobrol-ngobrol tentang seni dan budaya?" kata bapak Azizah
" Insya Allah pak !" jawab Satrio
" Asalamu allaikum !" kata Azizah dan Satrio
" Waallaikum salam " merekapun setelah berpamitan langsung menuju kerumah singgah anak jalanan. dilaluinya jalanan yang ramai sore itu.Satrio dan Azizah
diam seribu bahasa terbawa perasaan masing-masing. Azizah heran orang yang selama ini dalam bayangannya jahat, pemarah, egois, menyebalkan, tetapi kok jadi baik, sementara satrio tidak menyangka bisa jalan dengan seorang yang cantik baik hati
" eh, ehm, Azizah tadi pacar kamu ya ? " kata Satrio, Membuka pembicaraan
" kalau iya pacar saya kenapa, kalau bukan kenapa memangnya ?" Azizah balik bertanya pada Satrio
" gak apa apa, cuma bertanya saja !!!!" kata Satrio
" oh gitu, tapi kalau Satrio mboncengkan saya, memang nanti gak ada yang marah ? kata Azizah
" ya gak ada, mana ada yang mau sama saya...tampang preman, gak pernah senyum, suka marah-marah, gondrong !” jelas Satrio
" iya juga ya, pasti cewek gak ada yang mau ama kamu, habis kamu gak pernah senyum sih, hahahahah ,bercanda-canda !" kata azizah sambil menepuk pundak satrio
" Azizah sudah makan belum. kita mampir makan dulu ya ?" ajak Satrio
" Oke deh. aku ikut aja " kata Azizah
akhirnya Satrio berhenti di warung Angkringan , warung yang biasa selama ini dia biasa makan, Azizah heran, selama ini dia makan di rumah makan mahal, atau lestoran sekarang di ajak Satrio makan di warung dengan tenda seadanya, di atas gerobak dengan lampu seadanya
" Azizah kita makan sepuasnya !" ajak Satrio
" sat! ini tempat apa ?" tanya Azizah
" ini tempat makan, kamu belum pernah makan sego kucing kan ?" kata Satrio
" gak mau-gak mau, ih itukan haram, masak nasi dengan kucing, ih ngeri kamu aja yang makan !" kata Azizah, bapak yang penjulanya pun ikut tertawa
" Azizah, Sego kucing itu, nasi di bungkus dengan lauk ikan bandeng, atau ikan teri, seperti ini ?" jelas Satrio sambil menunjukan dan memperlihatkan pada Azizah
" O, seperti ini. Azizah mau dong, sate telur puyuhnya buat Azizah semua ya ?" kata Azizah sambil menikmati makannya, memang benar selama ini Azizah baru kali ini makan seperti ini dan sebebas ini.
" beginilah kami, dan anak-anak Jalanan, Hani dan lainya mereka makannya seperti ini aja, dua bungkus nasi seribuan kadang dengan wedang jahe, gak seperti anak-anak orang kaya, makan di KFC, pizza, di rumah-rumah makan mewah yang penting bersyukur saja . dalam menikmati hidup" kata Satrio
" iya sat, semua sama saja kok, yang penting kita selalu bersyukur atas nikmat Allah! sat satenya aku lagi ya ?" kata Azizah, memang benar selama ini kalau makan dengan Bram di tempat-tempat mewah, dengan makanan yang mahal-mahal tempat yang di romatis, tapi Azizah tidak menikmati suasana seperti dengan Satrio, makan seadanya
" Azizah cukup, jangan banyak-banyak ?" kata Satrio
" Memangnya kenapa ?" tanya Azizah
Satrio tanpa dengan malu mengeluarkan uangnya dan beberapa uang recehan dari saku celananya ,
" uangnya tidak cukup, wakakakaka !" kata Satrio jujur
" Gak apa apa , biar Azizah aja yang bayar !! ” setelah mereka makan dan membugkus makanan untuk anak-anak jalanan mereka melanjutkan perjalanan
tidak beberapa lama Satrio dan Azizah sampai pada rumah singah anak jalanan
" Asalamu allaikum " kata Azizah
" Waalaikum salam " Hani dan Desy langsung memeluk Azizah
" Mbak Azizah, kemana aja, gimana kabarnya, kami sudah kangen dengan mbak Azizah ! " kata Hani
" kabar saya baik-baik aja , kabar kalian gimana, sini-sini Desy! mbak gendong kamu, mbak udah kangen dengan kamu !”
setelah Azizah bertemu mereka anak-anak jalanan di rumah singgah solo, merekapun bersenda gurau, bercanda dan bermain bersama, Azizah mulai besok berjanji akan mengajar mereka lagi
waktupun sudah hampir sholat magrib, Azizah kembali pulang dengan di antar satrio, jalanan ramai banget lalu lalang kendaraan silih berganti, Satrio menembus kemacetan jalanan, suara Azdan magrib berkumandang.
" Satrio kita mampir di majid depan ya !" kata Azizah
" Iya !" kata Satrio
lalu mereka menuju masjid, Azizah masuk kedalam masjid sedang Satrio menunggu di parkiran kendaraan. tidak lama setelah melakukan sholat magrib dan bercoba sebentar Azizah menuju Satrio
" Sat, kok kamu gak magrib, gak sholat " tanya Azizah
" Iya aku gak sholat, jarang aku sholat !" kata Satrio
" Tapi kamu Islam kan ?" tanya Azizah
" Iya aku Islam !" kata Satrio
" Satrio Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Hajj ayat 77 = yang artinya wahai orang yang beriman! Rukuk dan sujudlah kamu, sembahlah beribadahlah kepada tuhanmu dan berbuatlah kebaikan supaya kamu memperoleh kemenangan " Nasehat Azizah pada Satrio
" iya sih, tapi saya sudah terlambat , apakah kamu mau mengajarin aku sholat !" tanya Satrio
" tidak ada kata terlambat, sebelum ajal menjemput kita, salah satu ciri dan petanda yang menonjol bagi seorang muslim, ialah ibadah sholat " kata Azizah
" saya kadang malu Azizah orang setua saya belum bisa baca Al Quran! " kata Satrio
" Tidak ada kata malu dalam Islam, untuk berbuat baik dan belajar Al Quran, kebetulan orang tuaku mewakafkan masjid, nanti saya kenalkan pada ustad pengurusnya, atau boleh kok kamu belajar dengan saya, dengan senang hati saya membagi ilmu pada kamu " kata Azizah
" Makasih ya Azizah !" kata Satrio
" Iya , sama sama, iman dan islam saja belum cukup untuk menunjukan sebagai seorang muslim , tanpa adanya pembuktian, tanpa adanya kenyataan tentang kepatuhannya dengan fakta yang nyata.pembuktian tersebut yang dinamakan ibadah sholat, yaitu pengabdian yang tulus ikhlas kepada Allah SWT, dengan pikiran, perkataan dan perbuatan dengan hati dan jiwa , dengan segala yang di miliki , sebagai ibadah seorang hambanya kepada tuhannya . Allah rabbul Allamin !" kata Azizah
setelah itu Azizah dan satrio meneruskan pejalanannya, tetapi satrio tidak langsung kerumah Azizah tetapi menuju Alun-alun kidul terletak di dekat kraton jogya
" Sat, kita mau ngapain ke sini ?" tanya Azizah
" gak apa apa , kita jalan-jalan sebentar yuk !" pinta Satrio, setelah mempakirkan motornya lalu berjalan berputar Alun-alun kidul , memang tempat tersebut ramai banget malam harinya, apa lagi mau bulan romadhon, pedagang-pedagan musiman banyak di dekat alun - alun kidul
" sering kesini ya Sat !" tanya Azizah
" Gak begitu sih, kalau lagi ada waktu aja, yuk kita kesana lihat-lihat ! ajak Satrio, merekapun melihat lihat bedagang dan jasa seniman-seniman jogya,
" Sat, yuk kita suruh lukis , mas nya itu ?" ajak Azizah, menuju pada jasa pelukis wajah
" Boleh, boleh tapi gak cocok dong, putri cantik jelita di tawan preman , hehehe ! kata Satrio
Akhirnya bapak pelukis dengan tangannya yang mahir melukis mereka berdua , tapi memang tidak cocok sama sekali , seorang putri yang angun berdampingan dengan seorang perampok yang kejam kalau boleh di ibaratkan.
" kita dipasang dimana ni ?" kata Azizah
" di rumah singgah aja ya !" kata Satrio
merekapun berkeliling alun alun kidul. tapi dari arah depan sebuah mobil mewah berhenti di dekat Satrio dan Azizah, sosok pemuda langsung menghampiri Azizah.
" Azizah jadi kamu gak mau jalan sama saya, gara-gara Anak jalanan ini, kamu itu pantasnya dengan saya, tidak sama dengan preman ini !!!" kata pemuda itu yang tak lain adalah Bram, sambil menunjuk-nunjuk Satrio.
" maaf saya tidak tahu kalau Azizah adalah pacar kamu, lagian saya kesini juga tidak ngapa-ngapain, tidak ada terlintas niat sedikit pun untuk menganggu pacar kamu ! " kata Satrio
" Bagus kalau kamu tahu, kamu gak pantas untuk Azizah, kamu seharusnya tahu kamu itu siapa, Azizah itu siapa ?" kata Bram
" Cukup Bram , Apa-apan sih kamu !" kata Azizah
" kamu dan azizah itu jauh berbeda. Azizah anak pendidikan, kamu anak jalanan, ia anak orang kaya, pemilik yayasan universitas, juga rekto di jogya, sedang kamu siapa, tidur aja di bawah kolong jembatan, ngaca dong-ngaca ?" ejek Bram pada Satrio
" Cukup Bram , bukankah Allah tidak memandang jasad tubuh seseorang dan juga bukan karena bentuk rupa seseorang melainkan perbuatannya , dan juga bukan karena dari segi kuat atau lemahnya tubuh , bukan pula dari segi bentuk dan rupanya, dan bukan dari segi keturunannya , pangkat dan harta yang dimilikinya akan tetapi dari segi hati dan taqwanya kepada Allah dan dari segi banyak sedikitnya amal shaleh yang diperbuatnya, terus ngapin kamu Bram ini urusanku ! pergi kamu dari sini !"
Brampun meninggalkan mereka
” maafin semua ucapan Bram ya Sat! ” kata Azizah
” iya , gak apa-apa Bram gak salah kok, bener apa yang dikatakannya” kata Satrio
” udah sat, gak usah kita bahas, yuk kita pulang, hari sudah malam
Merekapun meninggalkan Alun-alun kidul, menuju ke rumah Azizah.
Semenjak itu Satrio dan Azizah sering bertemu. Azizah mengajari anak-anak jalanan. Dan kadang-kadang juga mengajari satrio sholat dan mengaji.
Hari-hari indah di lalui bersama, ada perasaan yang lain yang ada di hati Satrio tapi ia tidak berani mengungkapkan. Ia selalu membuang perasaan itu, jauh-jauh. Tidak terasa sedikit demi sedikit satrio sudah lumayan bisa baca tulis Al Quran. Selain belajar pada Azizah . Satrio belajar di pondok pesantren di Mlangi. Dengan ketekunan dan kesabarannya Satrio terus berusaha untuk tidak malu-malu bertanya tentang Agama, Dalam mengenyam ilmu dunia satrio sudah gagal. Berati ilmu akherat satrio harus memperbanyak untuk bekal hidupnya. Hari itu hari jumat , setelah pulang jumaatan Satrio dan Azizah yang selesai mengajar anak-anak. Duduk-duduk di halaman rumah singgah
” Azizah yuk ikut saya ?” ajak Satrio
” Kemana Sat!” kata Azizah
” ikut saja saya yuk !” kata Satrio
” Iya tapi kemana dulu, kok gak ada tujuan !” tanya Azizah
” ketempat orang yang pernah dekat di hatiku, dia adalah pelita hatiku, orang yang selalu ada dalam hatiku !” kata Satrio
” kok ngajak saya . Memang gak marah dianya, dia pacarmu ya, wah udah ada yang mau ama kamu ya sekarang ?” ejek Azizah
” udah-udah yuk ikut aja !” ajak Satrio karena di paksa terus Azizah pun ikut dengan Satrio
Kendaraan motor yang mereka tumpangi melaju menerobos jalanan jogyakarta kearah klaten .beberapa jam samapi juga pada tempat yang di tuju. Dalam hati Azizah bertanya siapa wanita yang mau di kenalin satrio padanya.
Azizah binggung dah heran ketika motor memasuki Area pemakaman. Tapi ia diam saja
” Azizah disini orang yang aku cintai !” kata Satrio
” Maaf sat, saya gak tahu, dia pacarmu ya . ! ” tanya Azizah, Satrio diam tidak menjawab , ia malah membersihkan rumput yang berada di Sekitar Nisan
lalu ia berdoa di sela-sela doanya iya meneteskan air matanya, Azizah heran ternyata hati Satrio walau lama di jalanan tapi hatinya lembut, baru kali ini Azizah melihat Satrio seperti itu, Satrio yang enjoy, Satrio yang urakan, yang selalu ceria, yang tampang preman berubah 90 kali derajat. Setelah suasana hening dan Azizah juga larut dan ikut berdoa. setelah selesai Satrio mengajak Azizah berteduh di panas terik matahari. Azizah memberikan Tisu untuk membersihkan sisa air mata Satrio yang menetes
” Azizah dia adalah adik kandungku , dia adik satu-satunya diriku. Dia meninggal waktu SMA tabrakan., saat ini udah hampir 5 tahun. Makanya cuma saya satu-satunya harapan orang tua! ” jelas satrio
” Masya Allah, yang sabar ya kamu Sat, hidup mati seseorang sudah aja yang mengatur. semoga Allah memberi tempat yang terbaik yaitu Surga dan kamu serta keluargamu di beri ketabahan !” nasehat Azizah
” Makasih ya Azizah !” kata Satrio
” Sama-sama Sat! Dalam surat Al baqarah 155-156 Allah berfirman yang artinya dan sesungguhnya kami akan memberi percobaan pada kamu, seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan , berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang apabila di timpa cobaan dan musibah, mereka berrkata” sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadanya kami akan kembali ” ” Azizah terus menasehati satrio
” iya makasih ya Azizah, makanya kenapa aku begitu cinta banget ama anak-anak jalanan karena aku udah menganggap mereka sebagai adik sendiri ” kata satrio
” iya sat sama-sama ” kata Azizah
Setelah itu mereka meninggalkan makam tersebut dan kembali ke jogya. detik, demi detik, waktu demi waktu, hari demi hari rutinitas seperti sedia kala mereka lakukan , Azizah mengajari anak-anak jalanan..
Di tempat lain Bram sedang duduk di teras rumahnya yang megah dia tampak gusar, sesekali bangkit dari tempat duduknya. Lalu berjalan mondar mandir tidak tahu apa yang di pikirkanya, Hp di meja di depannya berbunyi berkali kali tapi Bram tidak memperdulikanya. Setelah beberapa lama ia bangkit lalu dengan mobil mewahnya ia melaju menerobos kemacetan jogya, sementara itu Satrio dan Azizah sedang tampak di sekitar kawasan malioboro, terik matahari tiada mereka hiraukan, Satrio dan Azizah rupanya baru selesai mencari buku-buku bekas di tempat buku bekas di jogya. Yang sudah terkenal di kalangan mahasiswa dan anak sekolah, karena selain harganya yang murah, edisi terbaru yang terjangkau. Juga banyak contoh-contoh makalah atau skripsi yang di jual disana. Ketika sampai di depan pos jogya Satrio dan Azizah berhenti pada penjual Es kelapa muda
” Pak! Es kelapa mudanya dua ?” kata Satrio pada bapak penjual Es Kelapa muda
” Baik! Silakan duduk mas, mbak !!” kata penjual,
Satrio dan Azizah menikmati es kelapa muda, sesekali di liriknya wajah manis Azizah, sesekali pula pandangan mereka beradu
” Eh, Mas ada apa sih , kok lihatin Azizah terus, gak pernah lihat Azizah ya, udah-udah malu saya !” kata Azizah, sambil tangannya menolehkan kepala Satrio, agar menghadap kearah lain
” Maaf, habis kamu hari ini kelihatan cantik banget!” kata satrio
” Makasih! Maaf saya tidak punya uang recehan. Oh gitu ya berarti kemarin-kemarin Azizah gak cantikya, Mas satrio orang yang keseratus empat belas yang bilang saya cantik, udah-udah jangan lebay dong, saya orang keberapa yang mas gombalin, bilang cantik !” kata Azizah
” Ya udahlah, Yuk kita jalan keMalioboro hari sudah sore !” kata Satrio
Setelah membayar kepada bapak pedagang Es kelapa muda Satrio dan Azizah berjalan kearah Malioboro, tetapi baru beberapa langkah ditepi jalan seorang nenek kelihatan binggung untuk menyebrang Azizah dan Satrio bergegas menghampiri nenek tersebut
” Mbah Ajeng teng pundi ( nenek mau kemana ) ” tanya Satrio
” Aku arep nyebrang le ( aku mau menyebrang ) ” kata nenek tersebut
” Nek ngoten monggo nderek kulo, kulo sebrangke ( kalau begitu nenek ikut saya. saya sembrangkan nenek ) ” ajak Satrio, akhirnya Satrio dan Azizah memegang tangan nenek lalu mereka berdua menyebrangkan . akhirnya nenek tersebut di antar Satrio dan Azizah sampai tempat menunggu Angkutan yang menuju ke Arah Godean jogya
” cah bagus simbah matur nuwun yo, mudah-mudahan gusti Allah paring balesan. Di gampangke golek rezeki, waras, urip bebojoan karo cah ayu iki. Iso ho langeng, rukun cepet duwe momongan, lan tetep bekti marang wong tuo, simbah mulih sik yo, yen dolan mampiro . ( anak baik, nenek terima kasih banyak , mudah-mudahan Allah membalas. Di mudahkan cari rezeki, selalu sehat selamat .Kalian dalam membina rumah tangga , langgeng , rukun , cepat dapat anak, saya pulang dulu kalau ke godean mampir aja tempat saya ” kata nenek itu pada Satrio dan Azizah yang juga tahu apa yang di omongkan nenek tersebut. Mencubit pinggang satrio. Setelah nenek pergi satrio dan Azizah menuju Malioboro
” kenapa tadi kamu memcubit saya, Azizah ” tanya Satrio
” Habis kamu, Amin-amin !” kata Azizah
” Lha gimana , namanya doa orang tua, Amin semoga Allah mendengar doa hambanya1” kata Satrio
” Ye maunya kamu! , tapi yang penting dalam hidup ini selalu tanamkan, nilai saling membantu sesama, karena berbuat baik sedikit saja untuk orang lain. Orang lain pasti akan mendoakan yang baik untuk kita tetapi kita berbuat kejelekan sedikit saja orang lain memberi sumpah serapah , dan doa-doa yang jelek pula buat kita ” jelas Azizah
” Bener banget Azizah ! ” sahut Satrio
” Dalam Surat Al-Maa’idah ayat 2 allah memperingatkan kita yang artinya dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan Taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan Bertaqwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat sisksaanya ” Nasehat Azizah pada satrio tentang tolong menolong dalam surat AL Maa’idah ayat 2
” Insyaallah kita termasuk oang yang suka tolong menolong ya Azizah !” Kata Satrio
” Amin !” jawab Azizah
Setelah sampai Malioboro mereka melihat-lihat.dagangan sepanjang jalan Malioboro Azizah membeli beberapa barang-barang Antik. Satrio melihat-lihat Kaos, ketika melihat tulisan yang menarik diantara kaos-kaos yang di pasang d ana satrio senyum-senyum ada tulisan kaos yang berbunyi, ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH, GOLPUT JUGA MANUSIA, SUDAHKAN KITA MERDEKA, JOMLO, CAHELEK. TAHANAN dll mereka pengrajin dan pembuat kaos yang kreatif-kreatif. Dan sesuai perkembangan jaman peka dengan situasi dan kondisi saat ini. Setelah agak lama mereka pun berniat untuk pulang merekapun jalan kembali karena motor tempat parkir satrio agak jauh. Saat melewati depan kantor pos dilihanya Hani dan beberapa Anak pengamen sedang duduk-duduk, Hani dengan pakain tomboy serta topi yang di dalik kebelakang Asik memainkan gitar dan alat musiknya sendiri-sendiri. Melihat Satrio datang dengan Azizah berlalu di hadapan mereka Hani pun berteriak
” Suit-Suit ! Mesra terus !!!” ejek Hani
” Hani, ada disini juga ?” tanya Azizah
“ Iya mbak, kalau Pacaran lihat-lihat dong !” kata Hani bercanda
“ Ye! Siapa yang pacaran Han, tadi saya sama mas Satrio beli Buku , di loakan,, dah mau magrib yuk pulang.
Disaat mereka Asik ngobrol sambil bernyanyi dua buah mobil terbuka dengan beberapa orang petugas Satpol pamong praja berhenti tidak jauh dari tempat tersebut, Hani, dan anak-anak jalanan langsung berhamburan menyelamatkan diri masing-masing, Satrio dan Azizah, walau Azizah belum sempat menutupi keterkejutannya juga ikut berlarian, di gandengnya tangan Azizah lalu lari berdampingan dengan Satrio secepat mungkin.
Kegiatan tersebut memang rutin di gelar apalagi Bulan romadhon dan HUT RI semakin dekat untuk menertipkan keberadaan anak jalanan , gelandangan, dan para preman yang berkeliaran.
setelah di rasa aman dari kejaran para petugas pamong praja. Azizah menghentikan larinya.
“ Ah. Ah , ah capek banget , habis napas saya…!” rengek Azizah
“ Iya , maaf ya , aku telah merepotkan kamu, tapi gak apa-apakan biar kamu olah raga, juga biar kamu tahu juga beinilah kami, mau cari uang untuk makan saja harus rela berkejaran dengan betunas, tak jarana juga Hani sering tangkap, didata terus masukin ke rumah sosial terus di keluarin,” kata satrio
“ iya gak apa-apa Sat, Yuk kita kemasjid takut terlambat sholat magrib” Merekapun ke masjid
Hari terus beranjak malam setelah itu mereka kembali ketempat masing masing.. Sesampai di rumahnya satrio langsung mengantungkan jaketnya lalu, berusaha untuk memejamkan matanya , tetapi bayangan Azizah kian nyata. Seharian Satrio menghabiskan waktunya berdua dengan Azizah. Terlalu banyak kisah yang indah untuk mereka.
Malam kian larut. Karena kelelahan Satrio terbuai mimpi-mimpi indah. Bersama Azizah. Seminggu kemudian. Pagi-pagi di rumah Azizah. Bram dan Azizah sedang ngobrol di Teras rumah..beberapa Saat Azizah masuk kedalam rumah. Dan terlihat keluar dengan berpakaian rapi dengan Tas kecilnya lalu Bram dan Azizah menuju mobilnya
Mobil Bram melunjur kearah rumah makan di daerah jalan solo, rumah makan tersebut , adalah tempat paling favorit buat Bram. Hp Bram berbunyi tapi iya malas menggangkatnya
” Bram Hp kamu tu !” tanya Azizah
“ Biar aja , Paling-paling anak buah Romo pingin ngomongin tentang Bisnis !” jawab Bram
“ oh gitu !” kata Azizah
Azizah merasa kurang nyaman. tidak seperti saat dengan Satrio bisa ngomong bebas, bercanda-canda,
“ Azizah, gimana pertanyaan ku dulu padamu apakah kamu sudah tahu jawabannya !” tanya Bram
“ Pertanyaan yang Mana ?” Kata Azizah
“ Pertanyaan yang lalu, kita sudah lama berteman, orang tua kita juga sederajat, dan mereka setuju kalau kita pacaran, apakah kamu mau menerima cintaku ?” kata Bram
“ semudah itukah kamu bilang cinta 1” kata Azizah
“ Bukankah kita sudah akrab jalan berdua mulai dari SMU !dan aku tahu kamu juga belum punya pacar ?” kata Bram
“ Maaf Bram , aku tidak bisa !!!!” kata Azizah
“ gara gara anak preman itu ya , dia tidak pantas Azizah, kebahagian apa yang bisa di berikan , sedang dia untuk makan aja susah. !” kata Bram
“ bukan karena siapa-siapa, karena ku sudah berjanji pada kedua orang tuaku aku pingin Fokus kuliah dulu, Maaf banget ya !” kata Azizah
Mereka terdiam mobil Bram memasuki parkiran rumah makan. Lalu mereka masuk ke tempat rumah makan tersebut. Sambil menunggu hidangan yang disiapkan , Azizah permisi ke toilet
Sesosok perempuan cantik, dengan pakaian yang ketat. dan rok mini tergesa-gesa masuk ke rumah makan tersebut. Lalu menghampiri Bram , Bram terkejut
“ Bram , berapa ratus kali saya telpon kamu, sms kamu , tapi tidak pernah kamu hiraukan ,aku ketempatmu tapi kamu tidak ada, dan benar dugaanku kamu ada di sini, ?” kata cewek tersebut pada Bram
“ Apa-apan kamu kesini,!” kata Bram
” Apa-apaan kamu bilang, Asal kamu tahu saja Bram, Aku hamil!” kata cewek tersebut sambil menunjukkan surat dari dokter
” Kenapa kamu bilang kesaya !” kata Bram
” Bram, kamu bapak dari anak yang aku kandung!” kata cewek tersebut
” semudah itukah, kamu bilang aku bapak dari anak yang kamu kandung, siapa tahu bukan aku tapi orang lain ” kata Bram
Mendengar jawaban itu Cewek tersebut langsung mendaratkan tamparan pada muka Bram
” kurang ajar kamu Bram, kamu kira saya cewek Apaan, saya mau menyerahkan semua untuk kamu karena kamu berjanji akan bertanggung jawab, aku cinta banget sama kamu Bram !” kata cewek tersebut
Sunguh memang sangat mengkuatirkan gaya pergaulan anak muda sekarang, kalau sudah cinta, kalau sudah sayang apapun rela di berikan, tidah harta atau benda, tetapi kehormatan pun rela di berikan, banyak wanita yang terbuai oleh bujuk rayu gombal para pria dengan jerat cinta untuk nafsu sesaat. Sudah berapa banyak korban yang hamil di luar ningkah, bayi mati dibunuh orang tuanya karena tidak menghendai keberadaannya. Gara-gara terbuai nafsu belaka.
Diluar pagar tampak Hani dan satrio ingin mengamen di rumah makan tersebut , tetapi mengurungkan niatnya karena di kasir tertulis PENGAMEN GRATIS, Tetapi ketika lihat Bram, Satrio dan Hani mengintip dari jauh lalu mendekat pingin tahu apa yang terjadi
” Bram! Pokoknya kamu harus bertanggung jawab! Kalau tidak saya akan bilang pada orang tuamu ?” kata cewek tersebut
” Awas kalau kamu. Berani bilang pada orang tua saya. , gini saja gimana kalau kamu gugurkan saja kandunganmu, semua biaya saya yang nanggung!1” kata Bram
” Tidak mau, kita sudah melalukan dosa, aku gak mau anak yang tidak berdosa, jadi korban lagi , pokoknya kamu harus tanggung jawab ! kata cewek tersebut
Bram bangkit dari duduknya lalu dengan tangannya mencekik cewek tersebut, lalu mengancamnya
” awas kalau kamu berani macam-macam, kalau sampai orang tuaku tahu, saya bunuh atau saya suruh orang lain memperkosa kamu !!!” kata Bram sambil mengancam dan mencekik leher cewek tersebut
” ahk, akh, hem lepalkan Bram, lepas ...bisa mati Bram , ehhhhhhhh!!!! Berontak cewek tersebut
Satrio yang melihat tersebut tidak tinggal diam, dengan kepalan tanganya di hajarnya Bram berkali kali. Bram meraih kursi lalu di pukulkannya kearah Satrio, dengan cepat satrio menerjang Bram, hingga Bram jatuh tersunggur, orang-orang yang ada disana saling berteriak, Beberapa kali bram dipukuli oleh Satrio hingga mulutnya bedarah.Azizah yang tahu langsung berlari memisah mereka.
” Apa-apan kalian !” kata Azizah, lalu di rangkulnya Bram yang mukanya penuh pukulan berbekas dan mulutnya berdasar
” Satrio, ternyata penilaianku selama ini padamu salah, ku kira kamu telah Insyaf, kamu sudah jadi baik, ternyata Preman selamanya jadi preman, menyesal saya temenan sama kamu ” kata Azizah pada satrio
” Azizah begini......................” kata satrio belum sempat meanjutkan omongannya sudah di potong oleh Azizah
” sudah-sudah pokoknya aku gak mau kenal kamu lagi, kamu jahat Sat, pergi, pergi dari sini !” usir Azizah pada Satrio
Satrio , Hani dan cewek yang datang pada Bram keluar dari warung makan tersebut, di saat meninggalkan rumah makan Satrio melirik Azizah, hatinya terhujam, hujam seakan tertempus pedang melihat Azizah sedang membersihkan luka yang berada di muka Bram dengan rasa kasih sayangnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H