[caption caption="Tayangan ‘Ancient Aliens’ di History Channel (foto: history.com)"][/caption]History Channel dalam beberapa tahun terakhir aktif mempromosikan acara bertajuk “Ancient Aliens”, berisi teori spekulatif dan manipulatif bahwa umat manusia diciptakan oleh aliens yang datang ke planet bumi pada jaman dahulu, dimana para aliens itu dianggap sebagai Tuhan oleh manusia pra-modern.
Mereka menghubungkan teori spekulatif itu dengan artifak-artifak eksotik yang merupakan bagian dari keagungan peradaban manusia masa lampau. Sayangnya, artifak-artifak tersebut jarang diekspos dalam tayangan normal, sehingga tayangan yang tidak normal ini jadi tampak menarik.
[caption caption="Piramida Giza di Mesir (foto: weshapelife.org)"]
[/caption]Piramida Mesir misalnya, memang menyimpan misteri dan kontroversi yang tak ada habisnya dibahas. Tapi menghubungkannya dengan teori aliens, sama konyolnya dengan kita bikin teori bahwa
Piramid dibikin oleh manusia jadi-jadian berkepala burung yang banyak reliefnya disitu, dan menayangkannya setiap minggu.
[caption caption="Meme ejekan buat teoritikus Ancient Aliens yang ngawurnya sudah sampai tahap melecehkan kecerdasan orang (ilustrasi foto: openminds.tv)"]
[/caption]Para teoritikus itu menghubungkan segalanya dengan aliens. Argumen-argumennya
sok ilmiah, padahal
pseudo-science (sains gadungan). Hingga akhirnya begitu banyak mengolok-olok para netizen terhadap pembawa acara Ancient Aliens yang dianggap sudah
melecehkan inteligensia kita.
[caption caption="Lagi, meme olokan buat teoritikus Ancient Aliens (ilustrasi foto: badthinking.wordpress.com)"]
[/caption]Yang mengherankan , kok bisa serial acara itu ditayangkan di stasiun tv yang terkesan berbau pendidikan. Entah kenapa stasiun tv bernama “
History Channel” itu berubah jadi
“Pseudo-Documentary” channel.
Karena selalu menghubungkan dengan artifak-artifak eksotik yang menarik, bisa saja serial acara itu jadi kegemaran anak-anak. Dan, karena dibikin jadi propaganda yang terus menerus ditayangkan, agak mengerikan juga jika lama-lama anak-anak percaya bahwa tuhannya adalah aliens.
1. Kereta Tempur Para Dewa
Ada beberapa orang yang pertama kali memperkenalkan teori Ancient Aliens ini, seperti Immanuel Velikovsky dll. Tapi yang berhasil mempopulerkannya adalah Erich von Däniken, lewat film buku Chariots of The Gods (1968).
[caption caption="Erich von Däniken, tokoh pseudo-history dan pseudo-archeology (foto: daniken.cz)"]
[/caption]Untuk mempopulerkan gagasannya, persis seperti tayangan
Ancient Aliens, Däniken menggunakan misteri bangunan-bangunan kuno seperti
Piramida Giza, Stonehenge, patung raksasa di
Easter Island, dll.
[caption caption="Stonehenge, megalitikum misterius di Inggris (foto: telegraph.co.uk)"]
[/caption]Däniken sendiri dapat ide secara tak sengaja dari
Carl Sagan -- seorang astronom populer dan kharismatik -- yang sempat menyinggung sambil lalu saja soal kecerdasan luar angkasa. Namun, ketika buku Däniken bikin gempar,
Sagan menulis pengantar dalam
buku bantahan dan mengatakan bahwa Däniken
ceroboh, teori yang diajukannya adalah
palsu, penuh dengan
kesalahan logika dan
fakta. Sagan berharap bahwa buku-buku semacam
“Chariots of the Gods” diajarkan di SMA dan
pelajaran logika di universitas, agar dapat
dijadikan contoh tentang
cara berpikir yang buruk (sumber: Carl Sagan, Kata Pengantar buku “The Space Gods Revealed”).Promotor teori Ancient Aliens yang terkemuka setelah itu adalah Zecharia Sitchin, lewat bukunya berjudul “The 12th Planet” (1976). Ia mengklaim dapat gagasan itu setelah membaca tulisan kuno bangsa Sumeria di Babylonia, yang merupakan peradaban modern tertua yang dikenal orang sampai saat ini.
[caption caption="Zecharia Sitchin dan replika pahatan Sumeria Kuno (foto: wikipedia.org)"]
[/caption]Seperti diketahui, budaya Sumeria memiliki
peradaban yang sangat tinggi. Abjadnya disebut
cuneiform, terdiri dari
400 huruf, bukan 26 huruf abcd seperti kita.
Matematika Sumeria disebut
hexadesimal (berbasis 60), yang akurat untuk menghitung bidang yang sulit seperti lingkaran 360 derajat. Entah darimana belajarnya, Sumeria adalah peradaban pertama yang dikenal
bercocok tanam, mengerti
astronomi, melaksanakan
irigasi,
politik, hukum, dll -- seperti budaya kita saat ini, kecuali internet dan tv kabel.
Lihat Inovasi Selengkapnya
Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!
6 bulan yang lalu