[caption caption="Tayangan ‘Ancient Aliens’ di History Channel (foto: history.com)"][/caption]History Channel dalam beberapa tahun terakhir aktif mempromosikan acara bertajuk “Ancient Aliens”, berisi teori spekulatif dan manipulatif bahwa umat manusia diciptakan oleh aliens yang datang ke planet bumi pada jaman dahulu, dimana para aliens itu dianggap sebagai Tuhan oleh manusia pra-modern.
Mereka menghubungkan teori spekulatif itu dengan artifak-artifak eksotik yang merupakan bagian dari keagungan peradaban manusia masa lampau. Sayangnya, artifak-artifak tersebut jarang diekspos dalam tayangan normal, sehingga tayangan yang tidak normal ini jadi tampak menarik.
[caption caption="Piramida Giza di Mesir (foto: weshapelife.org)"]
[caption caption="Meme ejekan buat teoritikus Ancient Aliens yang ngawurnya sudah sampai tahap melecehkan kecerdasan orang (ilustrasi foto: openminds.tv)"]
[caption caption="Lagi, meme olokan buat teoritikus Ancient Aliens (ilustrasi foto: badthinking.wordpress.com)"]
Karena selalu menghubungkan dengan artifak-artifak eksotik yang menarik, bisa saja serial acara itu jadi kegemaran anak-anak. Dan, karena dibikin jadi propaganda yang terus menerus ditayangkan, agak mengerikan juga jika lama-lama anak-anak percaya bahwa tuhannya adalah aliens.
1. Kereta Tempur Para Dewa
Ada beberapa orang yang pertama kali memperkenalkan teori Ancient Aliens ini, seperti Immanuel Velikovsky dll. Tapi yang berhasil mempopulerkannya adalah Erich von Däniken, lewat film buku Chariots of The Gods (1968).
[caption caption="Erich von Däniken, tokoh pseudo-history dan pseudo-archeology (foto: daniken.cz)"]
[caption caption="Stonehenge, megalitikum misterius di Inggris (foto: telegraph.co.uk)"]
2. Planet Nibiru
Promotor teori Ancient Aliens yang terkemuka setelah itu adalah Zecharia Sitchin, lewat bukunya berjudul “The 12th Planet” (1976). Ia mengklaim dapat gagasan itu setelah membaca tulisan kuno bangsa Sumeria di Babylonia, yang merupakan peradaban modern tertua yang dikenal orang sampai saat ini.
[caption caption="Zecharia Sitchin dan replika pahatan Sumeria Kuno (foto: wikipedia.org)"]