Wilhelm Dilthey, seorang filsuf Jerman yang terkenal karena kontribusinya terhadap teori hermeneutika, menawarkan wawasan tentang pentingnya memahami pengalaman manusia melalui interpretasi kontekstual. Konsep hermeneutika Dilthey yang menekankan pemahaman dengan menafsirkan konteks
juga penting dalam kehidupan saat ini.
Pendekatan hermeneutika Dilthey menekankan pentingnya konteks dalam memahami kompleksitas manusia. Di saat globalisasi dan interkoneksi memperluas jaringan sosial, pemahaman terhadap keragaman dan nilai budaya menjadi semakin penting. Memahami latar belakang, tradisi dan konteks sosial
seseorang atau kelompok adalah kunci untuk memahami tindakan dan pengalaman mereka.
Kontribusinya terhadap pembedaan antara ilmu alam dan humaniora masih relevan hingga saat ini. Humaniora memerlukan pendekatan yang mempertimbangkan subjektivitas, nilai, dan pengalaman manusia. Di zaman di mana kompleksitas sosial dan psikologis menjadi perhatian, wawasan ini mendorong kita untuk mengeksplorasi lanskap emosional dan budaya lebih dalam.
Namun pendekatan hermeneutika juga mendapat kritik karena biasanya subjektif dan sulit diuji secara objektif. Pendekatan hermeneutik dapat menantang objektivitas dan generalisasi ilmu pengetahuan modern yang mengutamakan validitas dan generalisasi.
Namun, warisan Dilthey tetap memberikan kontribusi penting dalam mempertahankan peran penting interpretasi dan konteks dalam ilmu humaniora dan sosial. Memahami keberagaman manusia, menghargai kompleksitas sejarah, nilai-nilai dan pengalaman manusia merupakan landasan penting untuk mengembangkan pemahaman holistik dalam kehidupan yang terus berubah ini. Hermeneutika Dilthey terus memberikan landasan dalam mengeksplorasi makna dinamika manusia yang kompleks di abad ke-21.