Mohon tunggu...
M Satrio Pujarama
M Satrio Pujarama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Communication Student

Hi! i'm Satrio, please be nice to me.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mindful Listening: Memangnya Penting?

14 Mei 2023   17:07 Diperbarui: 14 Mei 2023   17:24 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalian pasti pernah ada pada posisi di mana kalian sedang berbicara tetapi lawan bicara kalian tidak mendengarkan baik apa yang sedang Anda bicarakan, pasti Anda kesal kan? Itu menandakan bahwa lawan bicara Anda hanya sekadar mendengarkan Anda tetapi pikirannya tidak terfokus pada topik pembicaraan yang sedang anda bicarakan atau bisa disebut lawan bicara Anda tidak melakukan Mindful Listening


Jadi, apasih itu Mindful Listening? Mindful Listening merupakan sebuah proses di mana seseorang mendengarkan dengan penuh kesadaran dan perhatian yang mengharuskan seseorang untuk memberi orang lain ruang untuk berbagi tanpa adanya gangguan, timpalan, koreksi ataupun saran yang dianggap tidak perlu. Dan demikian kita dapat lebih mengerti,merasakan serta memahami oleh apa yang sedang dialami orang lain (Noorvitri.)


Nah, dari penjelasan di atas, seharusnya Anda mengerti dan dapat mengevaluasi diri Anda apakah Anda sudah menerapkan Mindful Listening dalam diri Anda atau belum dan mengapa Mindful Listening penting untuk diri Anda dalam berkomunikasi. Berikut adalah beberapa hal  yang menandakan anda telah melaukan Mindful Listening yuk disimak!


Dalam menerima informasi, Anda dihadapkan oleh 5 proses agar Anda dapat mencapai Mindful Listening, 5 proses tersebut adalah:


1. Menerima (Receiving) 

2. Memahami (Understanding)

3. Mengingat (Remembering)

4. Evaluasi (Evaluating)

5. Respon (Responding) 


Kenapa sih mendengarkan seseorang bercerita itu butuh kesiapan dan juga kesadaran? Karena untuk benar-benar mendengarkan orang lain, hati dan pikiran kita sebagai lawan bicara harus sepenuhnya berada dalam keadaan saat ini (being present). Apabila Anda terdistraksi atau memikirkan hal yang lain yang tidak ada kaitannya dengan masa sekarang anda bisa meminimalisir distraksi dengan cara mematikan notifikasi handphone kalian, mencari tempat yang lebih kondusif dan lain sebagaimana kalian dapat meminimalisir hal tersebut.

  • Mendengarkan dengan penuh kesabaran dan juga empati 

Pada point ini, Anda sebagai pendengar juga harus mendengarkan dengan seksama tidak usah tergesa-gesa. Biarkan lawan bicara Anda meluapkan semua apa yang ingin mereka katakan atau ceritakan kepada Anda dan jangan lupa juga memberi sedikit jeda agar lawan bicara Anda merasa nyaman tidak di buru-buru.

  • Mendengarkan tanpa adanya penghakiman

Mendengarkan cerita seseorang tanpa adanya penghakiman membuat lawan biacara Anda merasa aman, dan terkadang lawan bicara Anda hanya ingin didengarkan tidak selalu ingin pendapat,penilaian ataupun solusi dari kita mereka hanya butuh pendengar yang penuh perhatian dan juga empati. Kita harus sisihkan ego yang kita punya dan mulai perhatikan atau memahami apa yang sedang mereka coba sampaikan.

Bagaimana? Apakah menurut kalian Mindful Listening itu penting? Saya rasa Mindful Listening itu sangat penting dalam membangun komunikasi yang baik terhadap lawan bicara anda loh Readers! jadi kapan kalian akan mulai menetapkan Mindful Listening terhadap lawan bicara yang bercerita kepada Anda?

Bibliography

Noorvitri, I. Mindful Listening: Mendengarkan Penuh Perhatian. Retrieved from pijarpsikologi.org: 

https://pijarpsikologi.org/blog/mindful-listening-mendengarkan-penuh-perhatian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun