Mohon tunggu...
Satrio Ernesto Utomo
Satrio Ernesto Utomo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMP, Junior Programmer, Fotografer

Siswa SMP yang melihat pendidikan dalam sudut pandang yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Generasi Emas 2045 dan Tantangan Dalam Dunia Game: Peluang atau Ancaman?

21 November 2024   06:45 Diperbarui: 21 November 2024   06:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Emas 2045 dan Tantangan Dunia Game: Peluang atau Ancaman?

Generasi Emas 2045 merupakan visi besar yang dicanangkan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan. Bonus demografi yang diprediksi terjadi pada tahun tersebut menjadi peluang besar, karena jumlah generasi muda akan mendominasi populasi. Generasi ini diharapkan mampu menjadi tulang punggung pembangunan negara. Namun, pertanyaannya, apakah itu mungkin?

Jawabannya adalah mungkin, tetapi tidak tanpa tantangan. Generasi muda saat ini dianggap sangat melek teknologi. Mereka tumbuh di era digital yang serba cepat, yang memberikan mereka akses ke informasi tanpa batas. Namun, di balik kemudahan ini, ada ancaman yang serius. Salah satunya datang dari dunia game, yang telah menjadi bagian besar dari kehidupan anak-anak dan remaja.

Apa Itu Game dan Mengapa Penting Dibahas?

Game, dalam bahasa Indonesia berarti permainan, adalah salah satu bentuk hiburan yang sangat populer. Jenisnya beragam, mulai dari simulator, RPG (Role Playing Game), adventure, FPS (First Person Shooter), hingga MOBA (Multiplayer Online Battle Arena). Game dibuat untuk memberikan hiburan, tetapi dalam banyak kasus, dampaknya lebih dari sekadar hiburan.

Saat ini, game seperti Free Fire, Mobile Legends, dan Minecraft menjadi favorit anak muda. Saya sendiri juga bermain game Minecraft karena kelebihannya dalam mengasah kreativitas. Namun, ada perbedaan besar antara game yang membangun dengan game yang justru merusak moral dan karakter generasi muda.

Game populer sering kali menarik perhatian karena gameplay yang seru, bukan karena manfaatnya. Gamer masa kini cenderung lebih peduli pada plot atau jalan cerita daripada memikirkan pelajaran yang bisa mereka ambil dari permainan tersebut. Bahkan, tidak jarang game menjadi alat untuk menghabiskan waktu secara berlebihan tanpa hasil yang positif.

Dampak Negatif Game yang Tidak Terkendali

Game seperti Free Fire dan Mobile Legends memang dapat melatih keterampilan strategi. Namun, pada saat yang sama, game ini juga memiliki sisi negatif. Banyak pemain yang gagal mengontrol emosi saat bermain. Mereka berbicara kasar, merusak perangkat, dan pada beberapa kasus ekstrem, ada yang memilih mengakhiri hidup mereka karena stres atau tekanan dari permainan.

Selain itu, game berbasis multiplayer menghadirkan risiko lain, yaitu ancaman keamanan seperti phising. Banyak hacker yang memanfaatkan sistem multiplayer untuk mencuri data pribadi pemain. Tidak hanya itu, iklan-iklan dalam game juga sering kali menampilkan konten tidak pantas seperti judi online atau pornografi. Hal ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak yang belum mampu menyaring informasi yang mereka terima.

Sayangnya, banyak orang tua yang belum menyadari bahaya ini. Ketika anak-anak diberikan kebebasan bermain game tanpa pengawasan, mereka berisiko terpapar konten yang merusak moral dan karakter mereka. Bahkan, pada kasus tertentu, anak-anak menjadi malas belajar atau mengerjakan tugas sekolah karena terlalu fokus pada game.

Apakah Semua Game Buruk?

Tentu saja tidak semua game buruk. Game seperti sandbox contohnya, memberikan manfaat yang besar bagi pemainnya. Minecraft, misalnya, mengajarkan kreativitas dan kemampuan berpikir logis. Anak-anak dapat menciptakan dunia mereka sendiri, menyelesaikan tantangan, dan bahkan belajar dasar-dasar pemrograman melalui modifikasi permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun