Kegiatan pelatihan pembuatan produk olahan berbasis ubi ungu, yang diberi nama "Noebi" (Nugget Ubi Ungu), dilaksanakan sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Centong, Kabupaten Mojokerto. Desa ini memiliki potensi besar dalam produksi ubi ungu, namun kurangnya inovasi pengolahan menjadikan komoditas ini belum optimal dalam memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan ubi ungu sebagai bahan baku produk inovatif, menciptakan peluang usaha baru, serta mendorong penguatan ekonomi desa berbasis sumber daya lokal. Desa Centong, yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, dikenal sebagai salah satu daerah agraris yang memiliki potensi besar dalam pengolahan hasil pertanian, terutama palawija. Umbi-umbian seperti ubi ungu dan ubi madu menjadi komoditas andalan yang melimpah di desa ini. Namun, potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Produk olahan umbi-umbian sebagian besar masih dipasarkan dalam bentuk mentah atau dengan pengolahan sederhana, sehingga nilai tambah dan daya saing produk belum maksimal. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya inovasi dalam pengolahan hasil panen serta keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai diversifikasi produk berbasis umbi-umbian.
Pembuatan nugget ubi "Noebi" di Desa Centong bukan hanya sebuah usaha kuliner, melainkan juga mencerminkan kreativitas dan pemanfaatan potensi desa yang lebih luas. Dengan memberikan alternatif camilan sehat, produk ini menawarkan kesempatan baru bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomian desa mereka, sekaligus mendukung konsumsi pangan sehat.
Metode pelatihan yang digunakan meliputi pengenalan teori tentang manfaat gizi dan ekonomi ubi ungu, demonstrasi pembuatan "Noebi," hingga praktik langsung oleh peserta. Proses pelatihan juga mencakup edukasi tentang teknik pengemasan, penyimpanan, dan pemasaran produk agar mampu bersaing di pasar. Peserta diberikan modul pelatihan dan bimbingan intensif untuk memastikan keterampilan yang diajarkan dapat diaplikasikan secara mandiri. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengolah ubi ungu menjadi produk siap konsumsi dengan nilai jual yang lebih tinggi. Produk "Noebi" tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk dipasarkan di wilayah yang lebih luas. Selain itu, pelatihan ini memotivasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H