Mohon tunggu...
Juson Simbolon
Juson Simbolon Mohon Tunggu... Dosen - Pekerja

_Kata adalah senjata, foto adalah nada_ Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikkan dan kejahatan) - QS. Al-Balad Ayat 10 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan - Amsal 18 ayat 12

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yakin, Tigin, Tinekanan

3 Oktober 2024   09:20 Diperbarui: 3 Oktober 2024   09:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga kata ini merupakan penutup percakapan by whatsapp ketika menghadapi situasi menggembirakan ataupun situasi ketidakpastian. Tiga kata ini sebagai bentuk penguat diri agar terus melangkah dan selalu berpikir positif atas setiap situasi. Tiga kata ini, sering kali kami gunakan agar setiap kesempatan tetap teguh pada cita-cita.

Saya berkenalan dengan tiga kata ini dari Kang Dedi Mulyadi sekitar tiga tahun lalu. Bagi saya tiga kata ini bukan saja suku kata dengan pengertian secara harfiah. Tetapi pengertian philosofi yang tidak bisa dipisahkan antar suku kata. Jauh lebih memiliki makna, ketika dipahami sebagai satu kesatuan.

Sejak berkenalan dengan 3 kata ini pula, saya memilih berkunjung ke berbagai tempat di Jawa Barat. Bertemu dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang. Mengajak berdiskusi tentang realitas Jawa Barat. Mendorong diskusi-diskusi kecil tingkat desa. Diskusi lintas komunitas, lintas Agama dan lintas profesi.

Dari diskusi-diskusi kecil itu, melahirkan banyak kesepakatan untuk mengambil sikap bersama dalam melihat Jawa Barat kedepan. Sebenarnya saya tidak memiliki pengaruh apa-apa dalam kemajuan gerakan sosial (khususnya pendukung Kang Dedi Mulyadi) di Jawa Barat saat ini. Tetapi saya senang, semakin banyak sahabat yang sudah bisa mandiri untuk mengorganisir komunitas dengan berbagai kegiatan. Bahkan banyak komunitas, paguyuban maupun perhimpunan mahasiswa minta bergabung dalam gerakan bersama untuk Jawa Barat.

Dok. Juson Simbolon
Dok. Juson Simbolon
Empat hari lalu, di sebuah Kedai Kopi kecil sekitar Matraman kami diskusi dengan perwakilan dua organisasi mahasiswa Sunda, membedah hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang Pilgub Jawa Barat. Data survei Indikator Politik Indonesia, terpaut selisih elektabilitas petahana dengan Kang Dedi Mulyadi tinggal terpaut sekitar 5%. Angka ini menunjukkan tren kenaikan yang cukup baik. Sebab di awal Maret 2024 masih selisih sekitar 10%.

Data lain menunjukkan Kang Dedi Mulyadi lebih unggul dari petahana. Data tersebut adalah Kang Dedi Mulyadi dipilih warga Jawa Barat karena lebih perhatian kepada rakyat dibanding figur lainnya. Terutama jika dibandingkan dengan petahana.

Langkah-langkah strategis dan taktis merespon hasil survei telah disiapkan oleh semua komunitas. Gerakan sosial berbasis Yakin, Tigin, Tinekanan akan terus berlanjut. Kaum muda yang tergabung dalam Paguyuban Sunda Muda (PSM) menjadi salah satu katalisator gerakan untuk mendorong agar semakin masif basis dukungan beberapa bulan kedepan di seluruh Wilayah Jawa Barat.

Rahayu
Horas

Jakarta 09 Juli 2024


Juson Simbolon
Blogger & Vlogger Fans KDM

#jawabarat #kdm #dedimulyadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun