Mohon tunggu...
Satrio Arismunandar
Satrio Arismunandar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku, esais, praktisi media, dosen ilmu komunikasi, mantan jurnalis Pelita, Kompas, Media Indonesia, Majalah D&R, Trans TV, Aktual.com. Pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Penulis buku, esais, praktisi media, dosen ilmu komunikasi, mantan jurnalis Pelita, Kompas, Media Indonesia, Majalah D&R, Trans TV, Aktual.com. Pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapresiasi Penghargaan Satupena 2021 untuk 12 Penulis

16 Agustus 2021   01:19 Diperbarui: 16 Agustus 2021   03:55 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Civil Society yang  kuat dapat memberi dukungan yang kuat pula pada kehidupan demokrasi. Salah satu unsur civil society adalah organisasi-organisasi profesi, dalam hal ini persatuan penulis Indonesia (Indonesian Writers Guild), Satupena.

Satupena pada Ahad (15/8/2021) telah menyelenggarakan Rapat Umum Anggota (RUA) atau kongres, yang dihadiri secara daring dan luring oleh hampir 200 penulis. Kongres menerima  pertanggungjawaban pengurus lama Satupena pimpinan Ketum DR Nasir Tamara.

Kongres juga menyepakati pembentukan Dewan Formatur, yang terdiri dari 9 penulis. Mereka diberi tugas untuk membentuk kepengurusan baru Satupena dalam waktu seminggu ke depan.

Anggota Dewan Formatur yang terpilih secara aklamasi itu adalah: Dr. Nasir Tamara, Denny JA, Chappy Hakim, Ilham Bintang, Wina Armada, Prof. Azyumardi Azra, Inda C. Noerhadi, Prof. Didin S Damanhuri, dan Swary Utami Dewi.

Menjelang acara penutupan, ada pembacaan puisi oleh "Presiden Penyair Indonesia" Sutardji Calzoum Bachri. Sutardji dengan bersemangat membacakan dua puisinya. Selain itu, juga ada pemberian penghargaan buat 12 penulis.

Dalam turut menciptakan iklim yang mengapresiasi para penulis, Satupena memulai tradisi memberi penghargaan kepada penulis. Untuk itu, Ketua Umum Satupena membentuk satu tim untuk menyeleksi penerima penghargaan dengan prosedur tertentu.

Karena satu dan lain hal, tim ini meminta nama mereka tak usah diumumkan agar keputusannya tak diintervensi pihak manapun dan tak ikut dalam kontroversi di seputar itu, sebelum dan setelahnya.

Dua prosedur yang dilakukan. Pertama, melakukan riset secara independen tentang berbagai penulis di berbagai bidang, yang aktif berperan di bidangnya masing- masing. Di era pandemik, riset dilakukan terbatas pada Google search saja.

Kedua, tim menerima dan mencari masukan soal nama calon penerima penghargaan, dan alasan dari berbagai pihak, termasuk dari anggota Satupena sendiri

Ketiga, tim membuat klasifikasi penghargaan berdasarkan konsistensi dan jangka waktu calon penerima hadiah itu di bidang masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun