Mohon tunggu...
Satrio Aji
Satrio Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret

Seorang mahasiswa ekonomi pembangunan UNS angkatan 2021 yang tertarik di bidang kepenulisan. Seorang mahasiswa yang memiliki kemauan tinggi dalam belajar dan mencoba hal baru. Tertarik untuk mencoba berbagai kesempatan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Paduan Tradisi dan Teknologi: Digital Payment sebagai Upaya Digitalisasi Teras Malioboro Yogyakarta

7 Mei 2024   16:50 Diperbarui: 7 Mei 2024   17:35 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Desain Penulis 

Yogyakarta dikenal dengan keberagaman pariwisatanya. Wisatawan diberikan banyak pilihan tempat mulai dari gunung, pantai, hingga wisata sosial budaya. Salah satu wisata sosial budaya yang populer adalah Teras Malioboro Yogyakarta. 


Teras Malioboro merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang populer ketika berkunjung ke Jalan Malioboro. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai barang dan oleh-oleh yang disediakan. Mulai dari kerajinan , tas, fashion, bakpia, dan aneka barang lainnya. 

Transaksi yang dilakukan pun mulai beragam mulai dari pembayaran cash hingga dengan digital payment atau pembayaran digital . 

Di era digitalisasi ekonomi saat ini, pembayaran dengan metode pembayaran digital menjadi salah satu solusi praktis bagi pengunjung di Teras Malioboro. Dengan adanya pembayaran digital, terutama dengan QRIS mampu menggaet lebih banyak pembeli khususnya di kalangan anak muda seperti pelajar dan mahasiswa yang saat ini sudah melek dengan gadget dan teknologi. 

Cukup dengan memindai kode QR di lapak UMKM yang menerapkan metode digital, pengunjung dapat langsung membayar dengan uang pas dan penjual pun juga tidak perlu repot-repot mencari uang receh untuk kembalian. Bahkan ungkap A(nama inisial) salah satu pedagang kuliner di Teras Malioboro Yogyakarta mengatakan bahwa penggunaan pembayaran digital terutama QRIS cukup membantu untuk meningkatkan penjualan terutama di kalangan anak muda. 

Sumber : Penelitian Penulis Dengan Aplikasi SPSS
Sumber : Penelitian Penulis Dengan Aplikasi SPSS

Berdasarkan penelitian penulis saat melakukan survei kepada 90 sampel dari 888 UMKM di Teras Malioboro, sebanyak 63,33% sudah menggunakan metode pembayaran digital. Artinya, sudah banyak UMKM yang melakukan digitalisasi. 

Akan tetapi, meskipun dinilai praktis penggunaan pembayaran digital masih belum mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari sebagian UMKM . Banyak UMKM di Teras Malioboro lebih suka menggunakan pembayaran cash terutama di kalangan pedagang lansia. “ Jika pakai QRIS itu kadang kita terpotong pajak, kalau barang kita lagi sepi malah kita yang merugi mas”, ungkap N(nama inisial) salah satu pedagang kerajinan di Teras Malioboro. 

Meskipun begitu, sosialisasi tentang pembayaran digital tetap perlu dikembangkan di Teras Malioboro dalam upaya menghadapi revolusi industri 5.0. Penggunaan pembayaran digital di di Teras Malioboro tidak hanya peningkatan teknologi, tetapi merupakan upayainovasi dan kemajuan dalam melestarikan warisan budaya Yogyakarta sekaligus menyambut masa depan era digital. Dengan mengkombinasikan teknologi dan tradisi dapat mengembangkan Teras Malioboro menjadi pusat belanja yang modern, dinamis, nyaman , dan efisien. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun