Lamongan (07/11/2023) Desa Pasi, Â Kecamatan Glagah. Dilihat dari keunggulan dari komoditas pisang yang ada, Kepala Desa Pasi yakni bapak Suwandi mengharapkan pengembangan produk pisang sebagai bahan utama produk olahan dengan nilai jual tinggi untuk dapat menambah pemberdayaan warga desa dalam memanfaatkan potensi desa dan menambah pengetahuan berwirausaha. Hal ini juga dibantu oleh para mahasiswa program Bina Desa Teknologi Pangan UPN Veteran Jatim.
Perlu diketahui pisang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang mudah ditemukan dan terkenal di Indonesia dan memiliki nilai ekonomis. Keripik pisang adalah makanan olahan dari buah pisang yang diiris tipis kemudian digoreng menggunakan minyak hingga buah pisang berubah warna dan teksturnya menjadi renyah. Menurut SNI 01-4315-1996, keripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Keripik pisang memiliki rasa yang gurih dan renyah serta aroma yang khas, sehingga keripik pisang menjadi salah satu makanan ringan yang digemari masyarakat.
Usaha produksi keripik pisang sangat menguntungkan dilihat dari perolehan nilai tambah. Modal awal 1 kg pisang dengan nilai kurang lebih Rp. 15.000, ketika diolah menjadi keripik pisang akan mendapatkan 10 pack dengan harga Rp. 10.000/pack produk keripik pisang. Sehingga dalam usaha ini akan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 85.000.
Produk olahan modern ini mempunyai prospek yang baik sebab banyak disukai konsumen dari segala kalangan dan harganya sangatlah murah. Olahan pisang akan menjadi makanan alternatif bagi masyarakat pada umumnya, terlebih lagi pada anak-anak, remaja, dan lain sebagainya karena banyak mengandung gizi. Olahan keripik pisang ini dapat digunakan sebagai peluang usaha bagi masyarakat di Desa Pasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H