Mohon tunggu...
Trin Satrini
Trin Satrini Mohon Tunggu... Administrasi - sahaja

Suka-suka. Tetap responsibel.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kuatkan Hatimu, Ya Rupiah...

2 Februari 2020   17:35 Diperbarui: 2 Februari 2020   17:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelemahan rupiah adalah satu indikator makroekonomi, yang cukup ditakuti dan sumber kegalauan perekonomian di negara kita.

Kondisi rupiah yang lunglai atau tak bertaji, berpotensi menyeret banyak sektor perekonomian pada kemerosotan.

Jika disederhanakan, penyebab utama depresiasi rupiah ini ada dua faktor:

1. Faktor internal

Faktor ini dikarenakan kondisi neraca transaksi berjalan yang tengah menderita defisit.

Kemungkinan lainnya adalah pembelian valuta asing (valas) yang berlebihan - yang dilakukan perusahaan untuk membiayai aktifitas impor atau untuk melunasi hutang luar negerinya yang jatuh tempo, misalnya.

2. Faktor eksternal

Faktor pemicu yang satu ini sifatnya rada-rada 'force majeure' -lah,  karena bukan kesalahan ataupun dosa perekonomian dari dalam negeri, melainkan dikarenakan relasinya dengan krisis global. Dengan kata lain, penyebabnya berasal dari uar batas wilayah negara kita, yang tak ada kaitannya dengan kebijakan ataupun aktifitas ekonomi kita.

Contohnya adalah imbas dari perang dagang antara negara-negara adi kuasa, atau yang paling jelas adalah contagion effect (penularan krisis ekonomi/ finanasial lintas negara), seperti yang penah terjadi pada masa silam..

Nah, sekarang? OK, lah, harga masker boleh melambung di pasaran akibat ancaman Virus Corona, tapi diharapkan kondisi kesehatan si Rupiah cukup 'fit'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun