Pada suatu hari ada Negara yang bernama alengka dan situ dipimpin oleh raja yang bernama Dasamuka atau lebih dikenal dengan nama Rahwana. Rahwana memimpin negaranya dengan angkuh dan egois sehingga sering mementingkan diri sendiri dari pada rakyatnya.
Suatu hari diketahui bahwa Rahwana menculik dewi shinta yaitu istri dari Sri rama wijaya, lalu Sri rama menyerang negeri Alengka dan akhirnya banyak yang gugur di medan perang termasuk anak-anaknya yang menjadi panglima perang.
Rahwana pun pergi ke gua angkeling untuk meminta bantuan adiknya yaitu kumba karna yang sedang tertidur di gua tersebut. Lalu Rahwana membangunkan kumba karna dan kumba karna pun terbangun dari tidurnya selama 6 bulan, itu semua dikarena pada saat kumba karna bertapa untuk meminta menjadi penguasa 3 dunia, tetapi permintaannya ke pada dewa brahma tidaklah terkabul karena pada saat itu dewi saraswati menjelma menjadi mahluk kecil tak terlihat dan masuk ke mulutnya untuk melesetkan lidah kumba karna dan akhirnya yang di ucapkan bukan penguasa 3 dunia melainkan tidur bertapa selama 6 bulan dan akan terbangun selama 6 bulan. Lalu dewa brahma mengatahkan kepada kumba karna bahwa selama dia tidur bertapa selama itu pula dia akan menjadi seorang pertapa bijak.
Rahwana lalu mengatakan kepada kumba karna untuk memintanya membantu melawan Sri rama tetapi kumba karna menolak karena itu adalah kesalahan kakaknya sendiri yang telah menculik istri orang dan dia tidak ingin membela ketidakbenaran. Lalu rahwana mengungkit ungkit makanan yang telah diberikannya serta menceritakan bahwa Alengka sudah diobrak abrik dan akan di hancurkan oleh pasukan kera Sri rama dan kumba karna pun memuntahkan semua makanan yang diberikan kakaknya itu, dan kumba karna mengatakan bahwa dia akan pergi berperang tetapi tidak membela kakaknya tetapi membela negaranya.
Keesokan harinya kumba karna pergi berperang dan membobardir pasukan Sri rama seperti terkena angin topan, lalu laksmana adik dari Sri rama maju untuk melawan kumba karna dan terjadilah pertempuran sengit tetapi pada akhirnya laksmana pun kewalahan dan akhirnya laksmana mengambil panah sakti pemberian gurunya yaitu resi wasistha dan memanah kedua tangan dan kedua kaki kumba karna dan kumba karna menggelinding seperti bola, lalu laksmana menghapirinya dan berkata” mengapa anda sebagi seorang pertapa bijak mau berperang demi ketidakbenaran” lalu kumba karna menjawab” saya bukan lah berperang demi ketidakbenaran yang dilakukan oleh kakak saya tetapi saya berperang untuk melindungi Negara saya dari ancman dan serangan pihak luar agar Negara ini tidak hancur jadi tolong mengertilah bahwa saya akan melidungi Negara yang saya cintai ini dan sekarang tolong bebaskan saya dari tanggung jawab ini dan setidaknya saya sudah melakukan yang terbaik untuk melindungi Negara ini” lalu laksmana mengabulkan permintaan kumba karna dengan mengunus pedangnya dan menancapkan pada perutnya dan akhirnya kumba karna gugur sebagai pahlawan Negara Alengka.
Dari cerita diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa ketikbenaran apapun yang terjadi di Negara ini tetaplah membela Negara yang kita cintai ini karena di Negara ini lah kita lahir dan tumbuh serta matipun Negara ini. Dan kita harus melawan ketidakbenaran yang terjadi di Negara ini agar Negara ini terselamatkan dan tidak hancuroleh ketidakbenaran yang dilalukan oleh orang – orang yang mementingkan diri sendiri daripada kepentingan rakyatnya. Serta kita lindungi Negara ini dengan segenap kemampuan kita agar tidak di hancurkan oleh pihak luar yang ingin menguasai Negara ini dengan alas an menolong dan membantu dan akhirnya ingin menguasai kekayaan Negara ini. Dan sebaliknya kita bias menjadi Sri rama untuk menhancurkan Negara lain bila Negara tersebut melakukan ketidakbenaran terhadap Negara kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H