Di kota Salatiga, tepat di Jalan Senjoyo IV, Kadipurwo, Kecamatan Tingkir, Desa Gendongan, terdapat sebuah sumber mata air yang sangat terkenal bernama Sumber Air Senjoyo. Ada cerita yang sangat menarik dalam sumber ini dan konon terjadi keajaiban yang tidak dapat dijelaskan oleh akal manusia. Sumber daya ini sangat informatif dan menunjukkan pentingnya perlindungan lingkungan. Menurut legenda kuno, air mancur ini merupakan kesaksian bisu atas arogansi para raja yang menganggap dirinya lebih hebat dari Tuhan. Namun, Tuhan marah dan mengirimkan bencana yang mengerikan. Ketika banjir mulai terjadi, raja menemukan sebuah mata air dan menganggapnya sebagai anugerah dari Tuhan.Dari cerita ini kita dapat belajar bahwa kita harus menghargai dan menjaga sumber daya alam di sekitar kita. Sumber daya alam seperti mata air merupakan anugerah Tuhan yang harus kita jaga dengan baik agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Kegiatan yang ada di Kawasan Senjoyo ini cukup beragam. karena besarnya debit air yang keluar menjadikan mata air dari Kawasan Senjoyo juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih oleh PDAM Kabupaten Semarang, PDAM Kota Salatiga, PT Damatex untuk keperluan industrinya, Batalyon Infanteri 411 Salatiga dan masyarakat sekitar serta digunakan sebagai irigasi bersama sungai Senjoyo untuk pertanian di wilayah sekitar Kawasan Senjoyo ini. Keunikan yang menonjol dari kawasan ini adalah Kawasan Senjoyo juga dimanfaatkan orang untuk rekreasi melihat sumber mata air dan pemandangan, berkemah dan melakukan ritual kungkum pada hari-hari tertentu di Sendang Senjoyo yang terdapat di kawasan ini. Aktifitas ritual kungkum ini didasari adanya kepercayaan terhadap sumber mata air yang mengandung berkah dimana mereka percaya bahwa sumber mata air disini merupakan sumber mata air yang dihasilkan dari bertapanya Joko Tingkir di tempat ini. Hal ini yang membedakan Kawasan Senjoyo dengan daerah-daerah sumber mata air lain yang ada di Kabupaten Semarang. Dampak positif yang diharapkan adalah bertambahnya aktifitas pariwisata dan perekonomian yang berimbas pada kenaikan pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar Kawasan Senjoyo ini karena terbukanya kesempatan bekerja dan berusaha. Dampak lain yang diharapkan adalah berkembangnya kawasan ini menjadi growth pole atau kutub pertumbuhan yang akan memberikan trickling down effect bagi perkembangan wilayah di sekitarnya. Sedangkan dampak negatif yang kemungkinan besar muncul adalah rusaknya lingkungan fisik Kawasan Senjoyo dan berkurangnya fungsi Kawasan Senjoyo sebagai kawasan resapan air dan kawasan sekitar mata air karena pembangunan fisik dan aktifitas untuk pengembangan pariwisata apabila pengembangan pariwisata tersebut tidak memperhatikan kelestarian lingkungan Kawasan Senjoyo dan keberlanjutan sumber mata airnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI