Mohon tunggu...
Grim Putra
Grim Putra Mohon Tunggu... -

kehidupan berputar searah dengan gerak matahari dan tempiasnya pada bulan. melangitkan doa-doa bagi istri terkasih,sampai bulan menjadi mati..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi

15 Januari 2012   01:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:53 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi.

maka aku akan berbicara tentang pagi

dia serupa wajah kekasihku yang lahir dari seorang ibu dengan wajah yang tengadah pada Tuhan_hai Kau pencipta surga dan hati yang bersih, dijendela yang masih menyisakan bau embun dan retak tangis seorang anak kecil yang dulu Kau menyebutnya "lara"_aku datang menatapmu kembali sebagai kekasih darinya yang bernama rindu_mari, ajarkan aku bagaimana membuat bahasa dari matanya yang lebih teduh dari kerudung seorang gadis yang Kau kasihi_

maka aku akan berbicara tentang pagi_

tentang bagaimana waktu memulai semua dengan kebaikan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun