Mohon tunggu...
satria winarah
satria winarah Mohon Tunggu... Programmer - yang mengenal dirinya yang mengenal Tuhannya

Seorang programmer yang membagi hatinya dengan sastra, sejarah, dan militer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aktifis Sejati

10 Maret 2014   06:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:06 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata aktivis memiliki dua arti. Pertama, aktivis adalah orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya. Kedua, aktivis adalah seseorang yang menggerakkan.

Dilihat dari pengertian yang demikian, maka dapat diketahui bahwa para organisator, mujahid dalam lembaga dakwah, semuanya adalah seorang aktivis; karena mereka merupakan orang yang bekerja aktif dalam melaksanakan kegiatan pada organisasinya. Dan, juga mereka merupakan penggerak segala apapun yang diam. Menggerakkan masyarakat untuk berangkat menuju suatu tertentu, contohnya.

Lalu bagaimana dengan aktivis sejati? Siapa aktivis sejati itu?

Sejati dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya : sebenarnya. Jadi, aktivis yang sebenar-benarnya aktivis itu siapa?

Bagi kami, aktivis sejati adalah orang-orang yang menjadi korban cacian dari mereka yang merasa bergerak(aktivis). Ini bukan lagi penampakan yang langka. Sudah sering terjadi ketika ego tumbuh menjadi besar seiring diri yang merasa penting. Anak muda yang fikirannya belum luas seolah berkata dengan merasa hebat, “kamilah aktivis! Kau, yang diam saja, jelas bukan! Kaum yang tidak bertanggung jawab”.

Ini menyedihkan sekali. Tapi biar bagaimanapun, seorang aktivis sejati tidaklah akan marah, melainkan terus melanjutkan ‘diamnya’. Ya. Memang mereka terlihat diam jika dilihat oleh mata kepala. Tidak ada foto-foto yang menunjukkan gerakan mereka, tidak ada dokumentasi dan lembar-lembar apapun. Tidak ada. Mereka terlihat seperti orang biasa, yang diam saja. Sekalipun sebenarnya, mereka sangat jauh lebih dari itu semua. Inilah dia seorang aktivis sejati :

Adalah yang niatnya lurus karena Allah sehingga tidak ingin menunjukkan hal-hal kecil apapun dari pengalamannya kepada siapapun karena keinginan/nikmat ketika ego dituruti, baik itu berupa foto, ijazah, piagam, piala, kisah-kisah, atau apapun. Keinginan untuk dihargai jelas suatu jalan menuju kerusakan yang paling baik dan cepat.

Adalah yang sabar ketika mendapat cacian dan hinaan dari mereka yang baru menjadi sekedar aktivis. Inilah bukti kedewasaan dan kebijakan yang nyata.

Adalah yang gerakannya tidak kasat mata. Biasanya, mereka bergerak secara tersembunyi di ‘malam-malam’ hari, karena posisi mereka dan pergerakan mereka yang sudah sangat penting. Dan juga karena, disiang hari mereka sibuk dengan ‘bentuk’ pergerakan yang lain. Ini semua, mewujud karena mereka sendiri yang juga tutup mulut atas gerakan tersebut. Contohnya adalah para ahli thoriqoh yang sudah memiliki jasa yang sangat besar dalam tumbuhnya Islam hingga seperti ini, dari perjuangan mereka mulai dari zaman Hasan al Bashri sampai Hasan al Banna, bahkan hingga detik ini. Bukti sejarahnya jelas, tapi apakah secara teknis terungkap? Tidak. Inilah baiknya mereka dalam menyimpan rahasia.

Adalah seorang yang ‘tidak lagi’ melakukan ekspansi ke umat, melainkan bergerak di balik layar. Mengarahkan mereka yang terjun langsung ke umat.

Adalah seorang yang pergerakkan mereka rutin dan ‘tanpa istirahat’. Terus bergerak tanpa ‘jeda’. Mereka seperti robot-robot, yang dikendalikan oleh Allah secara langsung.

Adalah yang memiliki karakter, sifat, sikap, skill yang paling utama dari setiap aktivis yang ada.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun