Ala bisa karena biasa. Mahasiswa jaya karena mencoba. Menimba ilmu ke luar negeri tentu diidamkan oleh banyak orang. Namun, kendala uang sering menjadi alasan tidak mau mencoba untuk menimba ilmu dan mendapatkan banyak pengalaman di luar negeri. Akan sangat terasa bedanya belajar di negeri orang. Kecerdasan psikomotor bereaktif bagi siapa pun yang belajar atau berada di luar negeri.
Tahun 2012 lalu merupakan kegiatan pertama yang sukses dilaksanakan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (Unib), Prof. Dr. Rambat Nursasongko, M.Pd., dibantu Gubernur Mahasiswa FKIP Unib 2012 lalu, Eko Saputra. Pada tanggal 21-23 November 2012 laluternyata memberikan dampak positif bagi perkembangan minat mahasiswa untuk pergi ke luar negeri. Terkhusus bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
Tiga hari di Takhsin University, Songkhla, Thailand Selatan dan satu hari satu malam di Malaysia ditambah total empat hari perjalanan pulang pergi Bengkulu-Thailand mengisahkan banyak cerita dan problematika. Mulai dari persiapan keberangkatan dari Bengkulu ke bandara di Palembang untuk menuju Malaysia, hingga sempat terjadi ketertinggalan beberapa mahasiswa di Central Malaysia untuk harus segera menuju Thailand. Namun, dengan perasaan bahagia yang dibawa sebagai bekal dalam mengarungi pemgalaman menimba ilmu di negeri orang, tidak menghiraukan bahwa hal itu merupakan problem bagi penulis sendiri yang juga merupakan salah satu mahasiswa yang tertinggal saat itu. Kemudian, sempat pula terjadi insiden dimarahi oleh petugas imigrasi kala diperbatasan Malaysia dan Thailand. Itu pun bukan sebuah masalah.
Sesampai di Thaksin University mahasiswa di sana telah mempersiapkan kehadiran mahasiswa Universitas Bengkulu. “Kami dijamu dengan berbagai makanan dan minuman lezat yang hanya ada di tempat tersebut,” penulis pula merasakan itu. Saat di sana, kami telah menyiapkan rangkaian agenda, diantaranya konferensi ASEAN Comunity, pertukaran ilmu dan budaya, kunjungan sekolah internasional, dan uji coba futsal FKIP Unib melawan mahasiswa pendidikan Thaksin University menjadi keutamaan penulis dan rombongan belajar di sana.
Tentu semua ini merupakan langkah awal menuju perkembangan mental mahasiswa FKIP Unib dalam aktivitas internasional. Bukanlah uang yang menjadi penentu keberhasilan. Tekad yang kuat dan semangat untuk belajar merupakan langkah dasar yang baik dimiliki oleh tidak hanya mahasiswa FKIP Unib saja, namun bagi seluruh mahasiswa yang masih berstatus mahasiswa Universitas Bengkulu.
Oleh sebab itu, mencoba hal-hal baru, inovasi baru untuk maju harus dijaga oleh setiap elemen Universitas Bengkulu. Baik itu mahasiswa maupun dosen Unib harus berprinsip maju menuju kampus yang maju. Ala bisa karena biasa. Mahasiswa jaya karena mencoba. Mahasiswa Unib bisa jaya karena membiasakan untuk mencoba memajuan diri dan bangsa.Sawi//
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H