Mohon tunggu...
SATRIA WAHYU KUSUMA
SATRIA WAHYU KUSUMA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Freelancer/Fotographer/Videografer

-

Selanjutnya

Tutup

Seni

Legenda Babad Alas Roban Ditampilkan dalam Pagelaran Seni dan Drama di SMA N 1 Subah

14 Februari 2023   21:27 Diperbarui: 14 Februari 2023   22:00 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batang -Puluhan pelajar SMA N 1 SUBAH tampil memukau dengan membawakan Cerita Lokal yaitu Babad Alas Roban didalam Kegiatan Pagelaran Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik) pada Senin, 13 Februari 2023 di GOR SMA N 1 Subah.

Kepala Sekolah SMA N 1 Subah, Drs. Saefudin menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka Ujian Praktik Seni Budaya kelas 12 di SMA N 1 Subah.

"Kegiatan ini diselenggarakan untuk penilaian Ujian Praktik Seni Budaya kelas 12 yang dimana dikemas dalam Pagelaran Seni, Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik). Jelasnya.

Sementara itu Guru Seni Budaya, Pujo Suparno, S.Pd, mengatakan bahwa pagelaran ini bertujuan untuk mengasah kreativitas dan untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia, banyak cerita yang ditampilkan dan salah satunya cerita Babad Alas Roban.

"Setiap tahun harus ada perkembangan inovasi dan kreativitas baru dalam seni. Seperti tadi, ada salah satu kelas yang menampilkan cerita lokal dari batang yaitu babad alas roban." Ujar dia.

Ia menambahkan bahwa untuk kedepannya agar budaya lokal bisa dikenal oleh masyarakat luas.

"Kita harus nguri-uri budaya lokal khususnya di Kabupaten batang agar bisa dikenal oleh masyarakat luas terutama di Indonesia"Tambahnya.

whatsapp-image-2023-02-14-at-21-26-28-63eba1d65479c340be4395a2.jpg
whatsapp-image-2023-02-14-at-21-26-28-63eba1d65479c340be4395a2.jpg
Deksa Ariandra, pemeran tokoh Tumenggung Bahurekso mengatakan bahwa cerita Babad Alas Roban merupakan suatu legenda lokal yang harus terus dilestarikan khususnya dikalangan pelajar.

"Saat ini banyak pelajar yang sudah mulai lupa akan budaya dan cerita lokal daerah, maka kita sebagai pelajar harusnya memperdalam dan mempelajari budaya daerah sendiri." Ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun