Mohon tunggu...
Satria Sukmanegara
Satria Sukmanegara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bohongan

Larangan adalah perintah, bercerita tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Permainan kekuasaan" Karya Satria Sukmanegara

29 April 2024   09:27 Diperbarui: 29 April 2024   09:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kerajaan yang jauh, hidup dua sahabat dekat bernama Raja dan Ratu. Mereka telah memerintah dengan bijaksana dan adil selama bertahun-tahun, dan kerajaan mereka dikenal sebagai salah satu yang paling makmur di dunia.

Namun, suatu hari, seorang pangeran tampan bernama Erik datang ke kerajaan. Erik adalah seorang pangeran dari kerajaan tetangga yang ingin memperluas kekuasaannya. Ia memiliki ambisi besar untuk merebut takhta dan menguasai kerajaan Raja dan Ratu.

Erik mulai merencanakan strategi untuk mencapai tujuannya. Ia memanfaatkan ketidakpuasan beberapa bangsawan terhadap kebijakan Raja dan Ratu, serta memanipulasi informasi untuk menciptakan ketegangan di antara rakyat.

Sementara itu, Raja dan Ratu tetap fokus pada tugas mereka untuk memimpin dan melindungi kerajaan. Mereka tidak menyadari rencana jahat Erik yang sedang berlangsung di balik layar.

Ketika Erik merasa waktu yang tepat, ia melancarkan serangan terhadap kerajaan. Ia memobilisasi pasukan dan memanfaatkan ketidakstabilan yang ia ciptakan untuk mencoba merebut takhta.

Namun, Raja dan Ratu tidak akan menyerah begitu saja. Mereka mengumpulkan pasukan mereka sendiri dan memimpin pertahanan dengan keberanian dan kecerdikan. Mereka juga mendapatkan dukungan dari rakyat yang setia, yang tidak ingin melihat kerajaan mereka jatuh ke tangan yang salah.

Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Raja dan Ratu melawan pasukan Erik. Kedua belah pihak saling berjuang dengan gigih untuk mempertahankan atau merebut kekuasaan. Namun, di tengah pertempuran, Raja dan Ratu menyadari bahwa mereka tidak boleh membiarkan ambisi dan kekuasaan menghancurkan persahabatan mereka.

Dengan kebijaksanaan dan kecerdasan mereka, Raja dan Ratu berhasil mengalahkan pasukan Erik. Mereka menunjukkan bahwa kekuasaan sejati bukanlah tentang dominasi dan penindasan, tetapi tentang keadilan, kebijaksanaan, dan kepedulian terhadap rakyat.

Setelah kemenangan mereka, Raja dan Ratu memutuskan untuk memaafkan Erik dan memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri. Mereka mengajarkan Erik tentang pentingnya memimpin dengan integritas dan menciptakan kebaikan bagi semua orang.

Dari saat itu, Raja, Ratu, dan Erik bekerja sama untuk membangun kerajaan yang lebih baik. Mereka belajar bahwa kekuasaan sejati adalah tentang kerjasama, keadilan, dan kepentingan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun