Mohon tunggu...
Satria Sukmanegara
Satria Sukmanegara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bohongan

Larangan adalah perintah, bercerita tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Boneka Partai yang Menggelitik" Karya Satria Sukmanegara

25 April 2024   15:51 Diperbarui: 25 April 2024   15:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah negara yang sedang bersiap untuk pemilihan umum, terdapat sebuah partai politik yang terkenal dengan memiliki "boneka" sebagai simbol mereka. Partai ini menggunakan boneka-boneka yang hidup dan dapat berbicara sebagai maskot mereka.

Pertemuan partai selalu menjadi acara yang menghibur. Ketika para politisi penting mulai berbicara tentang kebijakan dan visi partai, boneka-boneka tersebut bergoyang dan menyebabkan tawa di antara pendengarnya.

Salah satu boneka partai yang paling terkenal adalah Bambang, si boneka cerdas dan cerewet. Bambang seringkali mengejek dan mengolok-olok politisi lain dengan lelucon yang tajam dan cerdas. Meskipun terlihat seperti lelucon, pernyataan Bambang sering kali mempertanyakan keputusan dan kebijakan partai yang katanya "mengabdi rakyat".

Bukan hanya Bambang, ada juga Dodo, boneka beruang yang sangat menggemaskan namun bernada sinis. Ia sering kali mengkritik politikus lain dengan pakaiannya yang warna-warni dan tampangnya yang lucu, seringkali membuat para politikus kesal dan tercyduk dalam penjuru berbeda.

Setiap kali ada debat politik di televisi, boneka partai tersebut menyuguhkan pertunjukan yang menggelitik. Mereka terus mengolok-olok politikus, menggoda lawan-lawan mereka dengan sindiran yang cukup halus. Namun, terlepas dari sindiran dan lelucon mereka, pengaruh mereka dalam dunia politik tidak bisa diremehkan.

Rakyat begitu senang dengan petualangan boneka-boneka tersebut. Mereka merasa hiburan dan kritik yang disampaikan melalui lelucon boneka tersebut memberikan semangat baru dalam politik yang seringkali serius dan membosankan.

Meskipun boneka-boneka tersebut sering kali dianggap sebagai "hantu pembicaraan politik yang lucu", mereka juga berfungsi sebagai penyampai kritik terhadap kebijakan dan keputusan yang dapat berdampak pada rakyat. Dengan humor dan lelucon, mereka menciptakan kesadaran politik yang baru dan menarik perhatian masyarakat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun