Mohon tunggu...
Satriani Ani
Satriani Ani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa universitas nahdatul ulama indonesia fakultas islam nusntara prodi sejarah peradaban islam

mahasiswa dari sulawesi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Digitalisasi Budaya Lokal: Menjaga Warisan Indonesia Di Tengah Arus Globalisasi

30 Januari 2025   23:55 Diperbarui: 31 Januari 2025   00:05 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Tantangan Budaya Di Dunia DigitalSumber: https://infobisnis.id/2021/09/01/tantangan-budaya-di-dunia-digital

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara hidup kita. Gen Z, yang tumbuh dengan teknologi, terkadang disebut sebagai “anak digital”. Namun budaya lokal sebagai identitas Bangsa terkadang dikorbankan dalam proses modernisasi.Sekalipun era digital telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan memahami dan menghormati adat istiadat setempat, kita dapat memperkuat jati diri Bangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia. Dengan melakukan hal ini, kita dapat mencapai keseimbangan antara modernitas dan tradisi serta memastikan bahwa kehidupan kita sehari-hari selaras dengan tren globalisasi. 

Menurut Balai Bahasa dan Sastra 2023, banyak generasi yang lebih mengenal budaya asing dibandingkan adat istiadat setempat. Fenomena ini semakin nyata di tengah derasnya arus globalisasi yang menyoroti beberapa tantangan eksternal. Menurut sebuah penelitian, lebih dari separuh masyarakat Indonesia lebih memilih mengonsumsi barang-barang asing seperti musik, film, dan barang-barang gaya hidup dibandingkan barang-barang lokal atau tradisional. Salah satu penyebab utamanya adalah kemudahan akses terhadap budaya global melalui internet dan media sosial. Generasi muda kini hanya bisa menyampaikan konten dari banyak negara melalui ponsel pintar mereka sendiri. Berdasarkan riset Kompasiana, dominasi populasi asing lebih banyak disebabkan oleh algoritma media sosial yang lebih banyak mempromosikan konten global dibandingkan konten lokal.(Saefudin, 2023)

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi teknologi digital, khususnya di Indonesia, adalah kemerosotan nilai-nilai tradisional dan identitas budaya. Dalam beberapa tahun terakhir, penetrasi internet dan penggunaan media sosial terus meningkat, menyebabkan penurunan diam-diam dalam beberapa aspek kehidupan sosial, termasuk budaya lokal. Penggunaan media sosial di Indonesia meningkat sekitar tiga jam per hari di situs-situs seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, sedangkan jumlah konten yang terkait dengan hari libur lokal jauh lebih rendah. Ironisnya, banyak generasi muda yang lebih terpesona dengan kereta api global yang memberikan kenikmatan instan dibandingkan dengan belajar dan mengajari mereka lebih banyak tentang tradisi mereka sendiri.

Jika anak-anak Indonesia berhasil memanfaatkan teknologi dalam aktivitas sehari-hari, maka kebudayaan Indonesia bisa terus berkembang meski zaman berubah. Teknologi digital mungkin merupakan alat yang efektif untuk mempromosikan budaya lokal melalui digitalisasi praktik tradisional dan tradisional. Sebagai contoh, aplikasi seperti Google Arts & Culture telah berhasil menggambarkan berbagai aspek budaya, global, termasuk adat istiadat tradisional Indonesia tertentu, dan pendekatannya dapat digunakan untuk mengajarkan tradisi lokal kepada generasi muda. Anak-anak juga dapat memanfaatkan media sosial untuk membuat konten kreatif tentang alat musik tradisional, tutorial tari lokal, atau dokumentasi upacara adat yang dapat menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia. Berdasarkan artikel di Kominfo, lebih dari 77% masyarakat Indonesia sudah terhubung dengan internet, menjadikan media digital sebagai sarana yang sangat strategis untuk mempromosikan budaya lokal. Digitalisasi lokal merupakan langkah penting dalam menangani warisan budaya Indonesia dalam menghadapi globalisasi. Globalisasi dan kemajuan teknologi tentu saja mempunyai dampak positif, namun juga mempunyai kelemahan, terutama ketika menyangkut perekonomian global yang lebih dominan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun