Mohon tunggu...
Satriani
Satriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Dari Ide ke Realitas: Kisah Inspiratif Mahasiswa UNIM Bone Mengembangkan Serasah dan Ampas Kopi

12 Agustus 2023   11:21 Diperbarui: 15 Agustus 2023   00:15 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok Dasawisma Mawar

Desa Tompo Bulu, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bone telah berhasil meraih prestasi gemilang. 

Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) dengan judul Olah Produksi Serasah dan Ampas Kopi sebagai Biobriket Alternatif Dalam Mendukung Pengurangan Penggunaan Bahan Bakar Fosil di Desa Tompo Bulu. 

Kegiatan ini dilakukan di Desa Tompo Bulu, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan dengan mitra yaitu Kelompok Dasawisma Mawar.

Tim yang terdiri dari Satriani, Selvi dan Usril yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Bone, dengan dosen pendamping Andi Tabrani Rasyid, S.Pd., M.Pd yang telah berhasil menciptakan Biobriket Alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil. 

Dengan dukungan dana dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristekdikti), tim ini berhasil mengolah serasah dan ampas kopi menjadi biobriket allternatif untuk mereduksi penggunaan bahan bakar fosil berupa gas yang memiliki dampak positif bagi masyarakat.

Inovasi berkelanjutan dalam bidang pengelolaan sampah terus menjadi sorotan, terutama di kalangan mahasiswa. 

Di tengah kebutuhan akan energi alternatif yang ramah lingkungan, sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Bone  telah meraih sukses dalam mengembangkan solusi kreatif. 

Mereka berhasil mengubah serasah dari (daun bambu dan daun pinus) dan ampas kopi menjadi biobriket, sebuah alternatif baru yang menarik dalam penyediaan bahan bakar berkelanjutan.

Keberhasilan proyek ini tidak hanya berdampak positif pada pengelolaan sampah, tetapi juga dalam konteks energi dan lingkungan. 

Biobriket yang dihasilkan memiliki beberapa keunggulan, antara lain emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil, serta tidak bergantung pada penebangan kayu atau bahan bakar fosil yang semakin langka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun