Mohon tunggu...
Denovan Satriandika
Denovan Satriandika Mohon Tunggu... Penulis - Pundit Ala Ala

No Hoax

Selanjutnya

Tutup

Bola

Catatan Denovan: Liverpool, Sosok Joker di Premier League Musim Ini

7 Oktober 2019   18:42 Diperbarui: 7 Oktober 2019   19:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.irishmirror.ie

Bullying, tekanan sosial, brokenhome merupakan kasus yang tidak bisa di anggap sebelah mata. Seseorang bisa terpuruk atau bahkan menjadi beringas jika secara psikis tidak mendapat keadilan di lingkungannya.

Hal tersebut tercermin dari Arthur Fleck a.k.a Joker di Film Joker 2019. Arthur berubah menjadi sosok yang beringas dan antagonis karna lingkungan sosialnya tidak henti memberi bullying, cacian, abuse bahkan siksaan secara masif terhadap fisik maupun psikisnya. Arthur pun secara brutal menyerang semua pihak yang dirasa memberi ancaman, sampai pada titik dia bisa menguasai lingkungan nya.

Sosok Joker tersebut pun muncul di Premier League musim ini. Tokohnya adalah Liverpool, klub yang selalu mendapat ejekan dan bullying dengan kata satire "Next Year is Our Year" karena selalu gagal menjuarai liga Inggris di era EPL kini sedang mencoba berontak dari bullying tersebut. 

8 pekan pertama EPL mereka sapu bersih dengan kemenangan. Mengoleksi 20 gol dan hanya kemasukan 6 saja, itu pun dengan catatan mereka kehilangan Alisson Becker di pos penjaga gawang maka bisa di bayangkan bagaimana mengerikannya tim ini setelah Alisson kembali merumput, bisa jadi pemberontakan yang mereka lakukan makin sadis. Liverpool seolah tidak takut siapa pun, Chelsea dan Arsenal dari big six mereka kantongi, Leicester mereka jinakan dan sisanya tim promosi dan medioker seperti Norwich, Sheffield dan Newcastle juga mereka tumbangkan.

Secara statistik pun mereka terbilang mewah dengan catatan 2,5 gol per match Liverpool hanya kalah dari Manchester City. Sementara mereka pun menjadi tim terbanyak ke 2 EPL yang melepaskan tembakan dengan catatan 16,4 tembakan per partai. Di tambah dari 20 gol mereka di EPL musim ini tersebut 16 di antaranya terjadi melalui situasi open play yang menunjukan bahwa permainan mereka di lapangan benar benar mengalir.

Liverpool musim ini benar benar beringas, mereka seolah ingin menunjukan bahwa kesabaran ada batasnya. Bertahun tahun di bully karena tidak pernah mendapat medali EPL kini Liverpool bangkit, tak peduli main bagus atau buruk bagi mereka 3 poin adalah sebuah keharusan, tak peduli tim besar atau gurem siapapun yang coba menjegal mereka akan di jinakan dengan kemenangan.

Terlalu dini memang jika menyebut ini tahunnya Liverpool sebagai pembalasan karena musim lalu pun mereka pernah unggul 10 point atas Man City namun akhirnya tertikung di beberapa pekan terakhir, namun harus di akui jika Liverpool musim ini jauh bermain lebih dewasa dengan mengandalkan skuad musim lalu The Reds kini jauh bermain lebih efisien. 

Mereka memang kerap bermain buruk seperti melawan Chelsea, Leicester dan Southampton akan tetapi efisiensi mereka di depan gawang membuat mereka pulang dengan 3 point. 

Kasarnya tak peduli seberapa banyak gol yang masuk ke gawang kita tapi saat kita bisa mencetak gol lebih banyak dari pada musuh maka 3 point tetap mereka kantongi seperti saat menaklukan Salzburg 4-3.

Jika di film DC ancaman Joker datang dari sosok Batman & Robin maka bagi Liverpool ancaman tersebut adalah paruh kedua musim dan Man City. Paruh kedua musim merupakan momok bagi Liverpool, buktinya mereka hilang gelar EPL tahun 2009, 2014 dan 2019 akibat kehilangan kendali di paruh musim terutama di bulan April, insiden terpelesetnya Steven Gerrard dan imbang di Selhurst Park dari Crystal Palace hingga lepasnya trofi EPL terjadi di tahun 2014. Musim lalu pun terpaut 10 point dari Man City tak menjamin Liverpool juara sebab performa mereka yang turun selepas pergantian tahun terutama saat menghadapi tim yang kelasnya di bawah mereka menjadi penyebab mereka pada akhirnya tertikung di akhir musim.

PR tersebut harus secepatnya di benahi Jurgen Klopp karena jika tidak maka usah mereka untuk menjadi Arthur Fleck sebagai Joker yang beringas membalas dendam bullying akan menjadi cerita fiktif belaka seperti musim musim sebelumnya

Twitter › ianwright0
Twitter › ianwright0

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun