Selamat pagi Sahabat Kompasiana, tak lupa kita ucapkan syukur terima kasih kepada Tuhan yang maha Kasih, yang tidak pernah pilih kasih. Semoga kita terhindar dari musibah (Coronavirus), yang sedang menimpa negeri ini dan yang terpapar semoga diberi kesembuhan. AamiinÂ
Di artikelku ini tak bosan saya mengupas tentang anak, semoga bermanfaat ya! Diharapkan dengan membaca ini tidak ada lagi perkataan anak dokter, dosen, karyawan bank kok tidak pinter. Ini bagus buat para orang tua dan guru untuk mengetahui kecerdasan anak-anak kita.Yang tenyata sangat berbeda-beda, tidak bisa dibanding-bandingkan, meski anak kembar sekalipun.Â
Ada cerita analogis sederhana begini, suatu hari disebuah desa A, 4 anak sedang bermain dekat pohon mangga yang berbuah lebat. Adapun nama mereka Zaki, Arya, Salman dan Rio. Singkat cerita, buah mangga berjatuhan, dan mereka berebut mengambil buah mangga tersebut.Â
Dengan cekatan Zaki mengambil secarik kertas, membuat bidang segitiga, menentukan sudut, mengira berat mangga, dengan rumus matematikanya Zaki menjelaskan hasil perhitungan ketinggian pohon mangga,dan energi potensial yang dihasilkan dari Mangga yang jatuh lengkap dengan persamaan matematika dan fisika.
Dengan gesit Arya datang memungut Mangga yang jatuh dan bergegas membawanya ke pasar, lalu menawarkan ke pedagang dan dia "bersorak ... yesss ... laku Rp 5.000,"
Sementara Salman, dia ambil mangga kemudian dia bawa keliling sambil menanyakan, pohon mangga itu milik siapa? berniat mengembalikan kepada yang punya.Â
Rio melihat ada seorang kakek sedang berjalan.
"Kek, ini ada mangga jatuh, tadi saya menemukannya, kakek boleh membawa pulang untuk dimakan,"ucapnya.
Dari cerita diatas bisa disimpulkan bahwa keempat anak tersebut semua cerdas, mereka bertindak sesuai kemampuan dan keunikan. Tentu mereka ingin dihargai kan? Namun yang sering terjadi, di dunia kita, dunia para orang tua dan pendidik, menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi.Â
Kecerdasan Anak Pertama, Kecerdasan Akademik. Anak kedua Kecerdasan Finansial, anak ketiga kecerdasan karakter dan anak keempat kecerdasan sosial.Â
Anak Anda termasuk nomor berapa?Â
Begitupun di sekolah SMA, beranggapan bahwa anak IPA lebih cerdas dengan anak IPS, bagaimana perasaan anak IPS? Tentu ini pernyataan salah karena setiap anak memiliki kecerdasan dan keunikan tersendiri.Â